PPP serius garap basis NU
A
A
A
Sindonews.com - Hubungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Nahdlatul Ulama (NU) semakin erat. Hubungan kedua lembaga ini sudah berlangsung 39 tahun, ketika PPP terbentuk melalui fusi empat unsur, yakni NU, Muslimin Indonesia (MI), Syarikat Indonesia (SI) dan Persatuan Tarbiyah Indonesia (Perti). Hingga sekarang, empat unsur tersebut tetap menjadi elemen penting PPP.
Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengatakan, selama 39 tahun elemen dari empat unsur pendiri tersebut masih menjadi tulang punggung PPP. Menurut dia, munculnya parpol baru tak menggoyahkan semangat tokoh sentral PPP, terutama dari kalangan NU.
”Mereka tetap berjuang di PPP meskipun banyak godaan untuk pindah partai. Militansi kader seperti ini patut diapresiasi,” kata Suryadharma Ali di Ponpes Lirboyo, Kediri, kemarin.
Dia mengungkapkan, hubungan NU dan PPP hingga sekarang sangat bagus. Banyak kader kakbah yang lahir dan dibesarkan di lingkungan NU. Begitupun sebaliknya, banyak kader NU yang menempati posisi strategis di PPP.
”Hubungan ini akan terus dipertahankan dan dipererat pada masamasa mendatang,”tuturnya. Menteri Agama ini mengungkapkan, ulama dan tokoh NU banyak yang kembali ke PPP sebagai rumah besar umat Islam.
Bahkan, hampir separuh tokoh NU menjadikan PPP sebagai rumah politiknya. ”Tentu saja PPP menyambut positif perkembangan ini. Mukernas I PPP yang bertempat di Lirboyo ini membuktikan bahwa hubungan PPP dengan NU semakin erat,”tandas Suryadharma.
Sekjen DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menambahkan, Ponpes Lirboyo merupakan salah satu basis utama NU. Menurut dia, Mukernas PPP ini bukan sekadar seremonial dan agenda rutin saja.
”Lebih dari itu, sebagai bukti kalau hubungan emosional dan kultural antara PPP dengan NU tetap berjalan baik hingga saat ini,” terang Ketua Komisi IV DPR ini.
Rommy, sapaan akrabnya, menambahkan warga NU masih menjadi kekuatan utama PPP dalam setiap pemilu. Kebijakan politik PPP adalah memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, seperti pengembangan UMKM dan pertanian.
"Program yang dijalankan diharapkan berimbas langsung dengan kebutuhan masyarakat bawah,”tegasnya.
Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media M Arwani Thomafi menambahkan, pelaksanaan Mukernas I PPP di Lirboyo Kediri terselenggara atas restu Ketua Umum Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
PPP wajib meminta restu ke PBNU, karena Lirboyo merupakan basis utama NU. Beberapa waktu lalu, pengurus DPP PPP silaturahmi ke PBNU untuk membicarakan masalah ini.
”Kunjungan kami waktu itu selain memperkuat silaturahmi antara PPP dengan PBNU, sekaligus minta restu untuk menggelar Mukernas dan respons KH Said Aqil Siradj cukup positif,” ujar Sekretaris Fraksi PPP DPR ini.
Arwani mengungkapkan, dalam silaturahmi tersebut PPP juga meminta tausiyah PBNU selaku orang tua agar tetap bisa mengedepankan ahlakul karimah dalam berpolitik. Wejangan dari PBNU sangat penting, karena belakangan ini situasi politik di tanah air semakin tidak kondusif.
Kepercayaan publik terhadap parpol merosot akibat banyaknya elite parpol yang tersandung kasus korupsi. ”Publik mengeneralisasi seolah-olah parpol sarang koruptor. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Masih banyak elite parpol yang bersih dari KKN (korupsi,kolusi dan nepotisme),” ujar anggota Komisi V ini.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengakui PBNU dan PPP memiliki hubungan kesejarahan yang cukup baik. Dia berharap, hubungan tersebut terus meningkat. PPP juga disarankan tetap menjalin silaturahmi denganormasIslamlainnya agar bisa mendapat simpati umat.
”NU dan PPP punya hubungan yang baik, dan ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya saat menerima Ketua Umum DPP PPP beberapa waktu lalu.(lin)
Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali mengatakan, selama 39 tahun elemen dari empat unsur pendiri tersebut masih menjadi tulang punggung PPP. Menurut dia, munculnya parpol baru tak menggoyahkan semangat tokoh sentral PPP, terutama dari kalangan NU.
”Mereka tetap berjuang di PPP meskipun banyak godaan untuk pindah partai. Militansi kader seperti ini patut diapresiasi,” kata Suryadharma Ali di Ponpes Lirboyo, Kediri, kemarin.
Dia mengungkapkan, hubungan NU dan PPP hingga sekarang sangat bagus. Banyak kader kakbah yang lahir dan dibesarkan di lingkungan NU. Begitupun sebaliknya, banyak kader NU yang menempati posisi strategis di PPP.
”Hubungan ini akan terus dipertahankan dan dipererat pada masamasa mendatang,”tuturnya. Menteri Agama ini mengungkapkan, ulama dan tokoh NU banyak yang kembali ke PPP sebagai rumah besar umat Islam.
Bahkan, hampir separuh tokoh NU menjadikan PPP sebagai rumah politiknya. ”Tentu saja PPP menyambut positif perkembangan ini. Mukernas I PPP yang bertempat di Lirboyo ini membuktikan bahwa hubungan PPP dengan NU semakin erat,”tandas Suryadharma.
Sekjen DPP PPP Muhammad Romahurmuziy menambahkan, Ponpes Lirboyo merupakan salah satu basis utama NU. Menurut dia, Mukernas PPP ini bukan sekadar seremonial dan agenda rutin saja.
”Lebih dari itu, sebagai bukti kalau hubungan emosional dan kultural antara PPP dengan NU tetap berjalan baik hingga saat ini,” terang Ketua Komisi IV DPR ini.
Rommy, sapaan akrabnya, menambahkan warga NU masih menjadi kekuatan utama PPP dalam setiap pemilu. Kebijakan politik PPP adalah memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, seperti pengembangan UMKM dan pertanian.
"Program yang dijalankan diharapkan berimbas langsung dengan kebutuhan masyarakat bawah,”tegasnya.
Ketua DPP PPP Bidang Komunikasi dan Hubungan Media M Arwani Thomafi menambahkan, pelaksanaan Mukernas I PPP di Lirboyo Kediri terselenggara atas restu Ketua Umum Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
PPP wajib meminta restu ke PBNU, karena Lirboyo merupakan basis utama NU. Beberapa waktu lalu, pengurus DPP PPP silaturahmi ke PBNU untuk membicarakan masalah ini.
”Kunjungan kami waktu itu selain memperkuat silaturahmi antara PPP dengan PBNU, sekaligus minta restu untuk menggelar Mukernas dan respons KH Said Aqil Siradj cukup positif,” ujar Sekretaris Fraksi PPP DPR ini.
Arwani mengungkapkan, dalam silaturahmi tersebut PPP juga meminta tausiyah PBNU selaku orang tua agar tetap bisa mengedepankan ahlakul karimah dalam berpolitik. Wejangan dari PBNU sangat penting, karena belakangan ini situasi politik di tanah air semakin tidak kondusif.
Kepercayaan publik terhadap parpol merosot akibat banyaknya elite parpol yang tersandung kasus korupsi. ”Publik mengeneralisasi seolah-olah parpol sarang koruptor. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Masih banyak elite parpol yang bersih dari KKN (korupsi,kolusi dan nepotisme),” ujar anggota Komisi V ini.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengakui PBNU dan PPP memiliki hubungan kesejarahan yang cukup baik. Dia berharap, hubungan tersebut terus meningkat. PPP juga disarankan tetap menjalin silaturahmi denganormasIslamlainnya agar bisa mendapat simpati umat.
”NU dan PPP punya hubungan yang baik, dan ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya saat menerima Ketua Umum DPP PPP beberapa waktu lalu.(lin)
()