Warga diminta waspadai longsor
A
A
A
Sindonews.com – Warga Kabupaten Bantul diminta waspada dengan bencana longsor karena intensitas hujan masih tinggi. Selain itu, angin puting beliung juga berpotensi terjadi di DIY.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Budi Harjo mengatakan dengan intensitas hujan yang tinggi, beberapa kecamatan harus mewaspadai adanya bencana tanah longsor.
Hal ini lantaran keadaan tanah di perbukitan yang dikenal labil dan menjadi langganan longsor setiap tahunnya.
”Ada beberapa titik di Gedangsari, Ngawen, Ponjong, Nglipar, Patuk, dan Semin yang harus waspada longsor,” ujarnya kemarin.
Warga harus berusaha melakukan antisipasi dengan menyiapkan lahan atau tempat mengungsi apabila sewaktuwaktu tanah longsor terjadi.
”Semestinya warga sudah belajar dengan kasus sebelumnya, jika ada ancaman dan terjadi hujan yang lama, maka saat ini warga harus benar-benar mewaspadai untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur sejak Minggu 19 Februari siang di Gunungkidul menyebabkan tebing setinggi 5 meter dengan panjang 4 meter yang berada di Dusun Jambedawe, Desa Tambakromo,Kecamatan Ponjong, ambrol sekitar pukul 23.30 WIB.
Longsoran tebing menimpa kandang sapi milik Suparyanto, 51, hingga rusak parah. ”Kejadiannya mendadak. Ini baru pertama kalinya tebing itu ambrol,” kata Suparyanto.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Meski demikian, petani ini harus menanggung kerugian jutaan rupiah untuk membenahi kandangnya yang rusak berat.(lin)
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Budi Harjo mengatakan dengan intensitas hujan yang tinggi, beberapa kecamatan harus mewaspadai adanya bencana tanah longsor.
Hal ini lantaran keadaan tanah di perbukitan yang dikenal labil dan menjadi langganan longsor setiap tahunnya.
”Ada beberapa titik di Gedangsari, Ngawen, Ponjong, Nglipar, Patuk, dan Semin yang harus waspada longsor,” ujarnya kemarin.
Warga harus berusaha melakukan antisipasi dengan menyiapkan lahan atau tempat mengungsi apabila sewaktuwaktu tanah longsor terjadi.
”Semestinya warga sudah belajar dengan kasus sebelumnya, jika ada ancaman dan terjadi hujan yang lama, maka saat ini warga harus benar-benar mewaspadai untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur sejak Minggu 19 Februari siang di Gunungkidul menyebabkan tebing setinggi 5 meter dengan panjang 4 meter yang berada di Dusun Jambedawe, Desa Tambakromo,Kecamatan Ponjong, ambrol sekitar pukul 23.30 WIB.
Longsoran tebing menimpa kandang sapi milik Suparyanto, 51, hingga rusak parah. ”Kejadiannya mendadak. Ini baru pertama kalinya tebing itu ambrol,” kata Suparyanto.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Meski demikian, petani ini harus menanggung kerugian jutaan rupiah untuk membenahi kandangnya yang rusak berat.(lin)
()