Tuntut keadilan, Indra jalan kaki ke Makkah
A
A
A
Sindonews.com - Upaya Indra Azwan (51), untuk memperoleh keadilan bagi putranya yang tewas karena kecelakaan tak pernah surut. Kini pria asal Jalan Genuk Watu Barat, Gang II No. 95, Malang, Jawa Timur, ini akan melakukan jalan kaki ke Makkah, Arab Saudi.
Dalam perjalanan itu, Indra akan mampir terlebih dahulu ke Istana Negara, Jakarta, untuk mengembalikan uang yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono senilai Rp25 juta.
"Saya akan mampir untuk bertemu Presiden. Saya tidak butuh uang. Yang saya butuhkan adalah keadilan hukum atas kematian anak saya," kata Indra yang ditemui ketika beristirahat di pom bensin kawasan Jalan Diponegoro, Surabaya, Senin (20/2/2012).
Selain itu, dia juga meminta Presiden SBY berjanji secara tertulis terkait penyeleseian hukum kasus kematian anaknya sejak 1993 yang terkantung-katung. Bahkan, tersangka kasus kecelakaan itu hingga saat
ini masih melenggang bebas.
Janji SBY itu, katanya, harus konkret dan tertulis. Kata dia, anggota polisi yang menabrak anaknya, Rizki Andika, hingga tewas bernama Joko Sumantri tidak tersentuh hukum. Bahkan, Joko masih menjabat di lingkungan Polda Jatim.
"Saya minta Presiden berjanji secara tertulis termasuk konsekuensi jika melanggar kesepakatan itu. Sebab, sudah 18 tahun saya hanya menerima janji-janji kosong," ungkapnya penuh kesal.
Kini Indra akan berjalan menuju Makkah, Arab Saudi. Alasannya ‘bapak pencari keadilan’ ini putus asa mengadu ke manusia. Tujuannya kini berharap keadilan dari sang khalik di Tanah Suci.
Pada September 2011 lalu, Indra juga melakukan jalan kaki ke Jakarta dengan misi yang sama. Dia mengaku, saat tiba di Bandung sempat keracunan susu kedaluarsa. "Itu memang salah saya. Ternyata susu itu telah kedaluarsa," kenangnya.
Sebelumnya, pada 18 Februari 2012, Indra Azwan melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya dan tiba di Mapolda Jatim pada Senin 20 Februari. Rencanaya hari ini adalah mengembalikan uang yang diberikan oleh kapolda Jatim yang saat itu masih dijabat oleh Irjen Pol Pratiknyo senilai Rp2,5 juta. Namun rencananya untuk bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko kandas.
Karena Kapolda tidak bersedia menemuinya, maka uang tersebut ditempatkan di lantai bawah ruangan kapolda Jatim. Kemudian, Indra melanjutkan perjalannya menuju Makkah.
"Bukan uang ini yang saya inginkan," pungkas Indra sambil berlalu, kembali berjalan kaki keluar kawasan Polda Jatim.
Dalam perjalanan itu, Indra akan mampir terlebih dahulu ke Istana Negara, Jakarta, untuk mengembalikan uang yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono senilai Rp25 juta.
"Saya akan mampir untuk bertemu Presiden. Saya tidak butuh uang. Yang saya butuhkan adalah keadilan hukum atas kematian anak saya," kata Indra yang ditemui ketika beristirahat di pom bensin kawasan Jalan Diponegoro, Surabaya, Senin (20/2/2012).
Selain itu, dia juga meminta Presiden SBY berjanji secara tertulis terkait penyeleseian hukum kasus kematian anaknya sejak 1993 yang terkantung-katung. Bahkan, tersangka kasus kecelakaan itu hingga saat
ini masih melenggang bebas.
Janji SBY itu, katanya, harus konkret dan tertulis. Kata dia, anggota polisi yang menabrak anaknya, Rizki Andika, hingga tewas bernama Joko Sumantri tidak tersentuh hukum. Bahkan, Joko masih menjabat di lingkungan Polda Jatim.
"Saya minta Presiden berjanji secara tertulis termasuk konsekuensi jika melanggar kesepakatan itu. Sebab, sudah 18 tahun saya hanya menerima janji-janji kosong," ungkapnya penuh kesal.
Kini Indra akan berjalan menuju Makkah, Arab Saudi. Alasannya ‘bapak pencari keadilan’ ini putus asa mengadu ke manusia. Tujuannya kini berharap keadilan dari sang khalik di Tanah Suci.
Pada September 2011 lalu, Indra juga melakukan jalan kaki ke Jakarta dengan misi yang sama. Dia mengaku, saat tiba di Bandung sempat keracunan susu kedaluarsa. "Itu memang salah saya. Ternyata susu itu telah kedaluarsa," kenangnya.
Sebelumnya, pada 18 Februari 2012, Indra Azwan melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya dan tiba di Mapolda Jatim pada Senin 20 Februari. Rencanaya hari ini adalah mengembalikan uang yang diberikan oleh kapolda Jatim yang saat itu masih dijabat oleh Irjen Pol Pratiknyo senilai Rp2,5 juta. Namun rencananya untuk bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko kandas.
Karena Kapolda tidak bersedia menemuinya, maka uang tersebut ditempatkan di lantai bawah ruangan kapolda Jatim. Kemudian, Indra melanjutkan perjalannya menuju Makkah.
"Bukan uang ini yang saya inginkan," pungkas Indra sambil berlalu, kembali berjalan kaki keluar kawasan Polda Jatim.
()