JS Diduga terlibat dalam pembunuhan berantai sang gay
A
A
A
Sindonews.com - Meski saat melakukan aksi pembunuhan berantai dilakukan sendiri namun diduga proses pembunuhan itu melibatkan JS (54) yang tak lain adalah majikan dan sekaligus pacar Gay pelaku.
Menurut pengakuan Mujianto (24) setidaknya dua korban yang dibunuhnya itu mendapat bantuan dari JS.
"Racun yang saya gunakan diberi oleh Pak Joko (JS). Yakni untuk dua korban. Pertama di Desa Getas dan satunya korban yang dari Ngawi itu," kata pria asal Tarokan, Kediri di Mapolres Nganjuk, Kamis (16/2/2012).
Dia mengaku mengenal JS sejak dua tahun yang lalu. Saat itu keduanya terlibat dalam bisnis hiburan musik elektone. Hingga akhirnya, JS pun menawari untuk bekerja di rumahnya di Desa Sono Petik Kecamatan Berbek, Nganjuk Jawa Timur. Di tempat itu, Mujianto bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Karena tinggal serumah maka keduanya bebas berhubungan intim sesama jenis. Pasalnya, JS tinggal sendirian sejak bercerai dengan istrinya itu. "Saya sebanyak dua kali sehari berhubungan badan dengan Pak Joko di rumahnya itu," jelasnya.
Sedangkan aksi nekadnya untuk membunuh sejumlah koban ini hanya didasari dengan rasa cemburu karena JS memiliki kekasih Gay lain. Bahkan ketika ditanya apakah terinspirasi dengan Fery Idam Henyansyah atau Riyan, pria bertubuh mungil ini menepis anggapan itu.
"Ya hanya karena cemburu saja. Saya menyesal sekarang," tukasnya. (wbs)
Menurut pengakuan Mujianto (24) setidaknya dua korban yang dibunuhnya itu mendapat bantuan dari JS.
"Racun yang saya gunakan diberi oleh Pak Joko (JS). Yakni untuk dua korban. Pertama di Desa Getas dan satunya korban yang dari Ngawi itu," kata pria asal Tarokan, Kediri di Mapolres Nganjuk, Kamis (16/2/2012).
Dia mengaku mengenal JS sejak dua tahun yang lalu. Saat itu keduanya terlibat dalam bisnis hiburan musik elektone. Hingga akhirnya, JS pun menawari untuk bekerja di rumahnya di Desa Sono Petik Kecamatan Berbek, Nganjuk Jawa Timur. Di tempat itu, Mujianto bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Karena tinggal serumah maka keduanya bebas berhubungan intim sesama jenis. Pasalnya, JS tinggal sendirian sejak bercerai dengan istrinya itu. "Saya sebanyak dua kali sehari berhubungan badan dengan Pak Joko di rumahnya itu," jelasnya.
Sedangkan aksi nekadnya untuk membunuh sejumlah koban ini hanya didasari dengan rasa cemburu karena JS memiliki kekasih Gay lain. Bahkan ketika ditanya apakah terinspirasi dengan Fery Idam Henyansyah atau Riyan, pria bertubuh mungil ini menepis anggapan itu.
"Ya hanya karena cemburu saja. Saya menyesal sekarang," tukasnya. (wbs)
()