Korban sang gay meninggal di rumah sakit
A
A
A
Sindonews.com - Modus meracuni korban dan dititipkan ke rumah warga, diakui oleh Mujianto. Selain terjadi pada korban Ahmad Yani (46), asal warga Kampoeng Tekolean, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, juga terjadi pada Muhammad Fais (28) warga Jalan Melian Desa/Kecamatan Japanan, Kabupaten Pasuruan. Sayangnya, Ahmad Yani meninggal ketika berada di rumah sakit.
Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, Muhammad Fais setelah diracuni oleh Mujianto langsung ditinggalkan di rumah warga di lingkungan Kendal Kelurahan Keramat, Nganjuk. Menurut Siti Zulaikah, pemilik rumah mengaku mendapati dua orang datang ke rumahnya. Salah satu di antaranya sedang terlihat pucat dan mual-mual.
"Ketika saya tanya, katanya sedang masuk angin. Saya percaya karena kondisi itu saya percaya saja," kata wanita berkerudung yang ditemui di kediamannya, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (16/2/2012).
Dia juga mengungkapkan, setelah membawa korban itu rupanya Mujianto pamit. Kali ini alasannya adalah mencari mobil untuk angkutan. Sementara, Muhammad Fais saat ditinggalkan dalam keadaan tak sadarkan diri. Sejumlah warga langsung membawa ke rumah sakit dan nyawanya dapat tertolong.
"Karena ditinggal itu langsung kami bawa ke rumah sakit dan yang satunya sejak pamitan itu tidak kembali," tukasnya.
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk terus melakukan penyelidikan kemungkinan adanya korban lain. Karena menurut pengakuan Mujianto, dia telah meracuni 15 orang di lokasi yang berbeda. Sejauh ini, polisi telah menemukan empat orang korban Mujianto, dua di antaranya selamat.
Pembunuhan berantai ini dilakukan Mujianto karena dipicu perasaan cemburu. Mujianto cemburu, karena pasangan sejenisnya, JS, memiliki kekasih lagi. Selain sebagai kekasih, JS juga merupakan majikannya. (wbs)
Berdasarkan fakta-fakta di lapangan, Muhammad Fais setelah diracuni oleh Mujianto langsung ditinggalkan di rumah warga di lingkungan Kendal Kelurahan Keramat, Nganjuk. Menurut Siti Zulaikah, pemilik rumah mengaku mendapati dua orang datang ke rumahnya. Salah satu di antaranya sedang terlihat pucat dan mual-mual.
"Ketika saya tanya, katanya sedang masuk angin. Saya percaya karena kondisi itu saya percaya saja," kata wanita berkerudung yang ditemui di kediamannya, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (16/2/2012).
Dia juga mengungkapkan, setelah membawa korban itu rupanya Mujianto pamit. Kali ini alasannya adalah mencari mobil untuk angkutan. Sementara, Muhammad Fais saat ditinggalkan dalam keadaan tak sadarkan diri. Sejumlah warga langsung membawa ke rumah sakit dan nyawanya dapat tertolong.
"Karena ditinggal itu langsung kami bawa ke rumah sakit dan yang satunya sejak pamitan itu tidak kembali," tukasnya.
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk terus melakukan penyelidikan kemungkinan adanya korban lain. Karena menurut pengakuan Mujianto, dia telah meracuni 15 orang di lokasi yang berbeda. Sejauh ini, polisi telah menemukan empat orang korban Mujianto, dua di antaranya selamat.
Pembunuhan berantai ini dilakukan Mujianto karena dipicu perasaan cemburu. Mujianto cemburu, karena pasangan sejenisnya, JS, memiliki kekasih lagi. Selain sebagai kekasih, JS juga merupakan majikannya. (wbs)
()