Sopir bus terpengaruh obat tidur
A
A
A
Sindonews.com - Seorang sopir bus PO Pangeran jurusan Surabaya-Malang diketahui terpengaruh efek obat yang mengandung ephedrine dan CTM, saat membawa penumpang.
Namun setelah petugas meyakini kondis sopir cukup fit, petugas mempersilakan melanjutkan perjalanannya.
Dokter Polres Pasuruan Patria Rusli, yang memeriksa sopir bus, Sigit Riyanto, meminta agar dia digantikan sopir lain. Namun karena tidak terdapat sopir cadangan dan kondisi kesehatannya masih fit, dia akhirnya dipersilakan melanjutkan perjalanannya.
"Efek sirup obat yang mengandung ephedrine dan CTM akan menjadi mengantuk. Namun reaksi obat ini akan berlangsung dalam beberapa jam setelah meminum obat," kata dr Patria Rusli yang didampingi Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Indro Susetyo, Rabu (15/2/2012).
Pemeriksaan urine dan kesehatan sopir bus dan angkutan umum ini dilakukan di Terminal Pandaan Kabupaten Pasuruan. Selain itu, petugas juga memeriksa kelaikan kondisi fisik serta kelengkapan surat-surat bus.
Dari hasil uji pemeriksaan urine, tidak diketahui adanya sopir yang terindikasi mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras.
Kapolres Pasuruan AKBP Achmad Ibrahim mengungkapkan, pemeriksaan sopir bus ini sebagai upaya mengantisipasi kecelakaan di jalan raya yang disebabkan kondisi fisik dan kesehatan tidak memenuhi syarat.
Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan pada kondisi fisik kendaraan. "Kondisi rem dan roda merupakan faktor utama kelaikan kendaraan. Kami ingin memastikan bahwa kondisi fisik bus yang beroperasi di Pasuruan cukup laik jalan," kata Kapolres Pasuruan Achmad Ibrahim.
Selain pemeriksaan kendaraan, pihak Polres Pasuruan juga memberikan imbauan kepada pengemudi bus untuk meningkatkan kewaspadaan selama berada di perjalanan. Hal ini sekaligus untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman terhadap penumpang bus dan angkutan umum yang melintas di jalur Pasuruan.
"Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin. Ini adalah upaya preventif untuk mengantisipasi kecelakaan di jalan raya. Termasuk pengecekan terhadap sopir, apakah mereka sopir tembak atau memang sopir yang bekerja pada perusahaan bus," tandas Kapolres Achmad Ibrahim.
Namun setelah petugas meyakini kondis sopir cukup fit, petugas mempersilakan melanjutkan perjalanannya.
Dokter Polres Pasuruan Patria Rusli, yang memeriksa sopir bus, Sigit Riyanto, meminta agar dia digantikan sopir lain. Namun karena tidak terdapat sopir cadangan dan kondisi kesehatannya masih fit, dia akhirnya dipersilakan melanjutkan perjalanannya.
"Efek sirup obat yang mengandung ephedrine dan CTM akan menjadi mengantuk. Namun reaksi obat ini akan berlangsung dalam beberapa jam setelah meminum obat," kata dr Patria Rusli yang didampingi Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Indro Susetyo, Rabu (15/2/2012).
Pemeriksaan urine dan kesehatan sopir bus dan angkutan umum ini dilakukan di Terminal Pandaan Kabupaten Pasuruan. Selain itu, petugas juga memeriksa kelaikan kondisi fisik serta kelengkapan surat-surat bus.
Dari hasil uji pemeriksaan urine, tidak diketahui adanya sopir yang terindikasi mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan minuman keras.
Kapolres Pasuruan AKBP Achmad Ibrahim mengungkapkan, pemeriksaan sopir bus ini sebagai upaya mengantisipasi kecelakaan di jalan raya yang disebabkan kondisi fisik dan kesehatan tidak memenuhi syarat.
Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan pada kondisi fisik kendaraan. "Kondisi rem dan roda merupakan faktor utama kelaikan kendaraan. Kami ingin memastikan bahwa kondisi fisik bus yang beroperasi di Pasuruan cukup laik jalan," kata Kapolres Pasuruan Achmad Ibrahim.
Selain pemeriksaan kendaraan, pihak Polres Pasuruan juga memberikan imbauan kepada pengemudi bus untuk meningkatkan kewaspadaan selama berada di perjalanan. Hal ini sekaligus untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman terhadap penumpang bus dan angkutan umum yang melintas di jalur Pasuruan.
"Kegiatan ini akan dilakukan secara rutin. Ini adalah upaya preventif untuk mengantisipasi kecelakaan di jalan raya. Termasuk pengecekan terhadap sopir, apakah mereka sopir tembak atau memang sopir yang bekerja pada perusahaan bus," tandas Kapolres Achmad Ibrahim.
()