Setahun jasad TKW Cacih belum dipulangkan
A
A
A
Sindonews.com - Satu tahun sudah jasad TKW Cacih binti Oo, yang meninggal gara-gara dibunuh majikannya, belum juga dipulangkan dari Arab Saudi. Padahal dia sudah dinyatakan tewas pada 15 Februari 2011, dan pihak keluarga terus menunggu kedatangan jenazah termasuk menyiapkan liang lahat untuknya.
"Mau sampai kapanpun saya akan tetap menunggu kepulangan jasad anak saya," kata Oo, di rumahnya di Kampung Cisauheun, RT10/3, Desa Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (15/2/2012).
Dia mengaku, awalnya dijanjikan jika pemulangan Cacih bisa cepat terealisasi. Namun seiring berjalannya waktu, hingga kini pun belum juga ada informasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Arab Saudi mengenai kabar pasti kapan Cacih akan dibawa ke kampung halamannya.
Oo merasa kasihan dengan cucunya, anak Cacih, Dadan Darmawan (10), yang sudah lama menanti kedatangan jasad ibunya. Dia berharap secepatnya proses pemulangan itu bisa secepatnya dilakukan. Mengingat di beberapa daerah lain, ketika ada TKW yang tewas di negeri orang pemulangannya tidak harus menunggu sampai satu tahun.
"Terserah pelaku pembunuhan anak saya mau diproses hukum seperti apa. Yang jelas hak-haknya yaitu gaji selama dia bekerja harus diberikan," tandasnya.
Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) KBB, Sutrisno menjelaskan, pihaknya sudah menelepon ke pihak KJRI. Akan tetapi alasan yang disampaikan masih seperti dulu, yaitu menunggu proses hukum yang belum selesai.
Alhasil sampai sekarang belum ada kejelasan kapan jenazah Cacih akan dipulangkan. Sedangkan untuk berkas persyaratan yang diminta sudah diserahkan semua, termasuk surat ahli waris dan pernyataan pihak keluarga yang meminta agar jenazah Cacih dibawa ke Indonesia.
"Masih belum ada kabar untuk pemulangan. Yang pasti kalau ada kabar terbaru terkait proses pemulangan kami akan kabari," ucapnya.
Sejauh ini pihak keluarga sudah menerima dana asuransi atas kematian Cacih sebesar Rp45 juta dan santunan dari PT Bahtiar Ikhwan selaku pihak yang memberangkatkan Cacih ke Arab Saudi sebesar Rp5 juta.
Cacih (25) binti Oo, tewas setelah dianiyaya majikannya di Arab Saudi. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan medis di sekujur tubuh korban yang penuh dengan luka lebam seperti bekas pukulan benda tumpul.
Menurut keterangan Kepolisian Sektor Abha Barat, Cacih ditemukan meninggal di lingkungan rumah majikannya. Saat ini pihak kepolisian setempat di Arab Saudi Hai'a Tahqiq (badan investigasi) tengah melakukan penyelidikan atas kematiannya.
Cacih adalah anak sulung dari dua bersaudara yang berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi pada 10 Februari 2009 setelah sebelumnya bekerja sebagai PRT di Jakarta selama 3 tahun.
Namun sejak pertama kali berangkat hingga 19 bulan, bekerja di Arab Saudi, dia belum pernah mengirimkan gaji atau berkomunikasi melalui surat atau telepon dengan keluarga.
"Mau sampai kapanpun saya akan tetap menunggu kepulangan jasad anak saya," kata Oo, di rumahnya di Kampung Cisauheun, RT10/3, Desa Sukahaji, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (15/2/2012).
Dia mengaku, awalnya dijanjikan jika pemulangan Cacih bisa cepat terealisasi. Namun seiring berjalannya waktu, hingga kini pun belum juga ada informasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Arab Saudi mengenai kabar pasti kapan Cacih akan dibawa ke kampung halamannya.
Oo merasa kasihan dengan cucunya, anak Cacih, Dadan Darmawan (10), yang sudah lama menanti kedatangan jasad ibunya. Dia berharap secepatnya proses pemulangan itu bisa secepatnya dilakukan. Mengingat di beberapa daerah lain, ketika ada TKW yang tewas di negeri orang pemulangannya tidak harus menunggu sampai satu tahun.
"Terserah pelaku pembunuhan anak saya mau diproses hukum seperti apa. Yang jelas hak-haknya yaitu gaji selama dia bekerja harus diberikan," tandasnya.
Kepala Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) KBB, Sutrisno menjelaskan, pihaknya sudah menelepon ke pihak KJRI. Akan tetapi alasan yang disampaikan masih seperti dulu, yaitu menunggu proses hukum yang belum selesai.
Alhasil sampai sekarang belum ada kejelasan kapan jenazah Cacih akan dipulangkan. Sedangkan untuk berkas persyaratan yang diminta sudah diserahkan semua, termasuk surat ahli waris dan pernyataan pihak keluarga yang meminta agar jenazah Cacih dibawa ke Indonesia.
"Masih belum ada kabar untuk pemulangan. Yang pasti kalau ada kabar terbaru terkait proses pemulangan kami akan kabari," ucapnya.
Sejauh ini pihak keluarga sudah menerima dana asuransi atas kematian Cacih sebesar Rp45 juta dan santunan dari PT Bahtiar Ikhwan selaku pihak yang memberangkatkan Cacih ke Arab Saudi sebesar Rp5 juta.
Cacih (25) binti Oo, tewas setelah dianiyaya majikannya di Arab Saudi. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan medis di sekujur tubuh korban yang penuh dengan luka lebam seperti bekas pukulan benda tumpul.
Menurut keterangan Kepolisian Sektor Abha Barat, Cacih ditemukan meninggal di lingkungan rumah majikannya. Saat ini pihak kepolisian setempat di Arab Saudi Hai'a Tahqiq (badan investigasi) tengah melakukan penyelidikan atas kematiannya.
Cacih adalah anak sulung dari dua bersaudara yang berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi pada 10 Februari 2009 setelah sebelumnya bekerja sebagai PRT di Jakarta selama 3 tahun.
Namun sejak pertama kali berangkat hingga 19 bulan, bekerja di Arab Saudi, dia belum pernah mengirimkan gaji atau berkomunikasi melalui surat atau telepon dengan keluarga.
()