Sengketa lahan Kalteng libatkan preman

Selasa, 14 Februari 2012 - 13:25 WIB
Sengketa lahan Kalteng libatkan preman
Sengketa lahan Kalteng libatkan preman
A A A
Sindonews.com - Penghadangan Front Pembela Islam (FPI) di Bandara Tjilik Riwut, Kalimantan Tengah (Kalteng), dilakukan bukan oleh masyarakat suku Dayak. Tetapi para preman yang diprovokasi oleh Lukas Tingkes.

Berdasarkan catatan FPI, Lukas merupakan seorang terpidana perkara korupsi dengan putusan PK pada Desember 2011 yang sudah incracht, tapi Kejaksaan takut mengeksekusinya.

Ulah para preman ini diduga terkait FPI tengah berupaya membantu masyarakat suku Dayak Seruyan yang tengah bersengketa lahan dengan sebuah perusahaan yang dibekingi oleh Gubernur Kalteng Teras Narang.

"Cuma memang saat itu juga kebetulan FPI mau menggelar acara Maulid Nabi. Mereka juga melakukan pembakaran panggung Maulid Nabi di sana, bayangkan saja. Tapi jarang media memberitakan ini, kami di sini menjadi korban kebrutalan, namun sama sekali tidak ada yang berempati kepada FPI malah seakan puas dan membiarkan ini terjadi," ujar Juru Bicara FPI Munarman, Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Sebelumnya, FPI yang diketuai oleh Habib Rizieq Shihab mendatangi Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait masalah percobaan pembunuhan terhadap para pimpinan FPI di Kalimantan Tengah, hari Senin 13 Februari 2012.

Habib Rizieq menyatakan, penyerangan terhadap keempat pimpinan FPI di Kalimantan Tengah bukan dilakukan oleh masyarakat suku Dayak, melainkan gerombolan preman anarkis dan rasis yang dipimpin oleh Yansen Binti, Lukas Tingkes dan Sabran.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution Senin 13 Februari kemarin mengatakan, peristiwa penghadangan terhadap delegasi FPI tak perlu terjadi. Menurutnya, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara berdialog.

Meski begitu, Saud juga mengimbau kepada FPI jika memang tidak diterima warga setempat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa ini berawal ketika pihak FPI pusat berencana melantik FPI cabang Palangkaraya dan Kuala Kapuas di Kalimantan Tengah yang akan dihadiri oleh para pimpinan FPI pusat, antara lain Ketua Bidang Dakwah Habib Muhsin bin Ahmad Alattas, Sekjen FPI Ahmad Sobri Lubis, Wasekjen KH Awit Masyhuri dan Panglima LPI Maman Suryadi.

Tapi para pimpinan FPI pusat ini telah dihadang terlebih dulu oleh gerombolan preman yang dipimpin oleh Yansen binti, Lukas Tingkes serta Sabran yang mengatasnamakan sebagai pimpinan Dewan Adat Dayak (DAD) dan Majelis Adat Dayak Nusantara (MADN). Gerombolan preman tersebut sudah menghadang mereka di dalam landasan bandar udara Tjilik Riwut, Palangkaraya dengan membawa berbagai jenis senjata tajam.

Dalam peristiwa ini, para pimpinan FPI yang diterbangkan memakai pesawat Sriwijaya Air akhirnya ditangguhkan pendaratannya ke bandar udara di Banjarmasin, Kalimantan Selatan karena situasi yang sudah tidak kondusif.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4070 seconds (0.1#10.140)