Mobil Esemka pakai gas bumi
Mobil Esemka pakai gas bumi
A
A
A
Sindonews.com - Teknologi automotif berbasis lingkungan akan dikembangkan terhadap mobil Esemka. Mesin mobil rakitan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) yang semula berbahan bakar premium diganti menjadi gas bumi.
Konsep pemakaian gas bumi kini masih dimatangkan tim Esemka bersama Pertamina selaku stakeholder utama program konversi bahan bakar. Wali Kota Solo Joko Widodo mengatakan perusahaan tersebut masih menjajaki program konversi bahan bakar fosil ke gas bumi terhadap produk automotif anak negeri ini.
Dia meyakin keputusan Pertamina mengaplikasikan perangkat konverter pada mobil Esemka sangatlah tepat, mengingat fenomena kemunculannya merupakan momentum kebangkitan mobil nasional.
"Pertamina berkepentingan dalam proyek konversi bensin ke bahan bakar lebih ramah lingkungan, misalnya gas. Pertamina menjajaki ke sana (konversi bahan bakar mobil Esemka ke gas)," ujar Jokowi, panggilan Joko Widodo, di Solo kemarin.
Program konversi bahan bakar pada mobil Esemka tidak akan mengubah rancangan bisnis mobil tersebut. Pemakaian mobil Esemka berbahan bakar gas bumi secara massal membutuhkan perencanaan lebih kompleks.
Pertamina dalam hal ini perlu menyiapkan infrastruktur pendukung, yakni pendirian stasiun pengisian bahan bakar gas. Kendati program konversi secara massal butuh proses panjang, Jokowi menganggap inovasi tersebut telah mendorong mobil Esemka berkembang lebih maju.
"Proyek konversi bensin ke gas pada mobil Esemka diawali pada prototipe dahulu," ucapnya.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Technopark (STP) Gampang Sarwono mengatakan inovasi mesin ramah lingkungan terus dikomunikasikan dengan Pertamina. Sesuai konsep, pemasangan perangkat konversi bahan bakar mudah dilakukan. Dia menyambut baik tawaran Pertamina untuk membuat prototipe mobil Esemka berbahan bakar gas alam.
Sementara itu, Pejabat Humas Pertamina Jawa Tengah-DIY Hepi Wulandari mengatakan tentang proyek konversi bahan bakar mobil Esemka, masih menunggu instruksi jajaran direksi Pertamina di tingkat pusat. (san)
Konsep pemakaian gas bumi kini masih dimatangkan tim Esemka bersama Pertamina selaku stakeholder utama program konversi bahan bakar. Wali Kota Solo Joko Widodo mengatakan perusahaan tersebut masih menjajaki program konversi bahan bakar fosil ke gas bumi terhadap produk automotif anak negeri ini.
Dia meyakin keputusan Pertamina mengaplikasikan perangkat konverter pada mobil Esemka sangatlah tepat, mengingat fenomena kemunculannya merupakan momentum kebangkitan mobil nasional.
"Pertamina berkepentingan dalam proyek konversi bensin ke bahan bakar lebih ramah lingkungan, misalnya gas. Pertamina menjajaki ke sana (konversi bahan bakar mobil Esemka ke gas)," ujar Jokowi, panggilan Joko Widodo, di Solo kemarin.
Program konversi bahan bakar pada mobil Esemka tidak akan mengubah rancangan bisnis mobil tersebut. Pemakaian mobil Esemka berbahan bakar gas bumi secara massal membutuhkan perencanaan lebih kompleks.
Pertamina dalam hal ini perlu menyiapkan infrastruktur pendukung, yakni pendirian stasiun pengisian bahan bakar gas. Kendati program konversi secara massal butuh proses panjang, Jokowi menganggap inovasi tersebut telah mendorong mobil Esemka berkembang lebih maju.
"Proyek konversi bensin ke gas pada mobil Esemka diawali pada prototipe dahulu," ucapnya.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Technopark (STP) Gampang Sarwono mengatakan inovasi mesin ramah lingkungan terus dikomunikasikan dengan Pertamina. Sesuai konsep, pemasangan perangkat konversi bahan bakar mudah dilakukan. Dia menyambut baik tawaran Pertamina untuk membuat prototipe mobil Esemka berbahan bakar gas alam.
Sementara itu, Pejabat Humas Pertamina Jawa Tengah-DIY Hepi Wulandari mengatakan tentang proyek konversi bahan bakar mobil Esemka, masih menunggu instruksi jajaran direksi Pertamina di tingkat pusat. (san)
()
Explore More