Korban keracunan Dongkal meninggal
A
A
A
Sindonews.com - Nuryati (52), warga Kampung Ondang, Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, yang mengalami keracunan kue dongkal pekan lalu, akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Bayukarta, kemarin.
Adim, suami korban, mengatakan kondisi kesehatan istrinya semakin menurun setelah mengalami keracunan kue dongkal. Padahal sebelumnya, dia sempat dirawat di Puskesmas Cilamaya Wetan dan RSUD Karawang. "Sejak kepulangan dari rumah sakit, kondisi badannya terus menurun," jelas Adim, kemarin.
Sementara, Oom Omayah, anak korban, mengaku, setelah menjalani pengobatan di puskesmas, ibunya dirujuk ke RSUD Karawang lantaran kondisinya semakin memprihatinkan.
Namun, baru satu hari dirawat, pihak rumah sakit menyuruh Nuryati pulang, padahal kondisinya belum sembuh total. Permintaan rumah sakit milik pemerintah daerah ini pun tidak bisa ditolak keluarga korban.
Menurut Oom, setelah dirawat di RSUD Karawang, orang tuanya itu memang disarankan pulang, meski kondisinya belum pulih. "Setelah empat hari dirawat di rumah, sambil berobat jalan, kondisinya bukan makin membaik, malah memburuk," jelasnya.
Melihat kondisi ibunya sudah koma,pihak keluarga sempat membawa ke beberapa rumah sakit yang tidak jauh dari rumah, tapi ditolak dengan alasan tidak memiliki peralatan lengkap. "Dalam kondisi panik, kami memutuskan membawa ke Rumah Sakit Bayukarta, tapi akhirnya tidak bisa diselamatkan," tuturnya.
Jenazah pun dibawa ke rumah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedung Asem, kemarin. Kasus keracunan ini mencuat, setelah 99 warga desa mengalami keracunan setelah mengonsumsi kue dongkal.
Diduga dalam kue dongkal itu terdapat racun keong hingga membuat warga Desa Tegalwaru, Tegalsari, dan Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang mengalami keracunan. (san)
Adim, suami korban, mengatakan kondisi kesehatan istrinya semakin menurun setelah mengalami keracunan kue dongkal. Padahal sebelumnya, dia sempat dirawat di Puskesmas Cilamaya Wetan dan RSUD Karawang. "Sejak kepulangan dari rumah sakit, kondisi badannya terus menurun," jelas Adim, kemarin.
Sementara, Oom Omayah, anak korban, mengaku, setelah menjalani pengobatan di puskesmas, ibunya dirujuk ke RSUD Karawang lantaran kondisinya semakin memprihatinkan.
Namun, baru satu hari dirawat, pihak rumah sakit menyuruh Nuryati pulang, padahal kondisinya belum sembuh total. Permintaan rumah sakit milik pemerintah daerah ini pun tidak bisa ditolak keluarga korban.
Menurut Oom, setelah dirawat di RSUD Karawang, orang tuanya itu memang disarankan pulang, meski kondisinya belum pulih. "Setelah empat hari dirawat di rumah, sambil berobat jalan, kondisinya bukan makin membaik, malah memburuk," jelasnya.
Melihat kondisi ibunya sudah koma,pihak keluarga sempat membawa ke beberapa rumah sakit yang tidak jauh dari rumah, tapi ditolak dengan alasan tidak memiliki peralatan lengkap. "Dalam kondisi panik, kami memutuskan membawa ke Rumah Sakit Bayukarta, tapi akhirnya tidak bisa diselamatkan," tuturnya.
Jenazah pun dibawa ke rumah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kedung Asem, kemarin. Kasus keracunan ini mencuat, setelah 99 warga desa mengalami keracunan setelah mengonsumsi kue dongkal.
Diduga dalam kue dongkal itu terdapat racun keong hingga membuat warga Desa Tegalwaru, Tegalsari, dan Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang mengalami keracunan. (san)
()