FPI ditolak, SBY hubungi Gubernur Kalteng
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku langsung berkomunikasi dengan Gubernur Kalimantan Tengah serta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dan Kepala Kepolisian setelah mendapat kabar organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) ditolak di Kalteng.
"Saya langsung komunikasi dengan Guburnur Kalteng, kemarin, dengan Menkopolhukam dan Kapolri juga," ujar Presiden dalam acara silahturahmi dengan wartawan kepresidenan di Istana Negara Jakarta, Senin (13/2/2012).
Presiden mengatakan, organisasi atas nama kebebasan bisa saja melaksanakan kegiatan apapun di negeri ini karena hal itu merupakan hak. "Sepanjang kegiatan itu tidak bertentangan dengan undang-undang," tuturnya.
SBY meminta warga tidak terpancing dengan adanya peristiwa tersebut.
"Saya berpesan se-Kalimantan jangan lengah bisa saja ada yang memprovokasi. Ambil langkah bijak dan tepat," katanya.
SBY meminta ormas yang melanggar hukum dengan melakukan kekerasan harus dihukum.
"Ketegasan kalau ada langgar sanksi hukum, ambil langkah yang tepat. Saya katakan di Kupang tahun lalu, kalau melanggar hukum harus ditegaskan," katanya.(azh)
"Saya langsung komunikasi dengan Guburnur Kalteng, kemarin, dengan Menkopolhukam dan Kapolri juga," ujar Presiden dalam acara silahturahmi dengan wartawan kepresidenan di Istana Negara Jakarta, Senin (13/2/2012).
Presiden mengatakan, organisasi atas nama kebebasan bisa saja melaksanakan kegiatan apapun di negeri ini karena hal itu merupakan hak. "Sepanjang kegiatan itu tidak bertentangan dengan undang-undang," tuturnya.
SBY meminta warga tidak terpancing dengan adanya peristiwa tersebut.
"Saya berpesan se-Kalimantan jangan lengah bisa saja ada yang memprovokasi. Ambil langkah bijak dan tepat," katanya.
SBY meminta ormas yang melanggar hukum dengan melakukan kekerasan harus dihukum.
"Ketegasan kalau ada langgar sanksi hukum, ambil langkah yang tepat. Saya katakan di Kupang tahun lalu, kalau melanggar hukum harus ditegaskan," katanya.(azh)
()