600 rumah di Tegal terendam banjir

Senin, 13 Februari 2012 - 09:30 WIB
600 rumah di Tegal terendam banjir
600 rumah di Tegal terendam banjir
A A A
Sindonews.com - Banjir merendam sekitar 600 rumah di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, kemarin. Banjir dengan ketinggian 1 meter itu mengakibatkan sedikitnya 150 kepala keluarga (KK) harus mengungsi.

Menurut Kepala Desa Sidaharja, Misbah Sunaryo, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Cacaban yang melewati desanya. Akibat banjir ini separuh dari 1.250 KK yang berada di Desa Sidaharja terkena dampak banjir.

Desa yang terdiri atas 7.286 jiwa hampir sebagian besar tak luput dari serangan air bah.Ribuan hektare (ha) lahan sawah mereka juga terendam, padahal lahan itu merupakan tempat mereka bekerja setiap harinya. "Air begitu cepat masuk ke desa kami," kata Sunaryo di lokasi kejadian kemarin.

Sekitar 150 KK terpaksa harus mengungsi ke sejumlah tempat aman seperti di halaman masjid atau musala di sekitar permukiman. Air diperkirakan menerjang pada Minggu (12/2) dini hari saat warga masih terlelap. Kejadian yang tiba- tiba itu membuat warga tak sempat menyelamatkan barang berharganya. Hampir seluruh desa terterjang banjir.

"Banjir besar seperti ini baru pertama terjadi," kata Kustini (60), salah satu warga di RT 4, yang rumahnya ikut terendam.
Hal serupa juga dikatakan oleh Sirin (50), warga RT 5. Menurutnya banjir telah mengakibatkan rumahya terendam hingga 10 sentimeter. Dirinya belum berniat mengungsi karena rumahnya masih layak untuk dihuni. Praktis, dia dan keluarga tidak bisa beraktivitas normal akibat musibah tersebut.

Terlebih pula,lahan sawahnya seluas setengah hektar juga mengalami hal serupa. "Kami menduga, banjir akibat meluapnya air di Kali Cacaban. Karena kemarin desa kami tidak hujan," tuturnya.

Pantauan di lapangan, adanya banjir membuat kegiatan warga sebagian besar lumpuh. Mereka memilih membersihkan rumahnya atau membuat pelindung di pintu rumah agar tidak kemasukan air. Mereka tidak bisa pergi ke sawah karena lahannya diterjang banjir.

Banjir juga menyerang desa tetangga seperti Desa Jatimulya. Sejumlah anak-anak memanfaatkan musibah itu untuk bermain air banjir. Ada yang menggunakan batang pohon pisang atau ikut membantu mendorong kendaraan yang mogok.

Menurut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal, Dapil Suradadi, Kramat, dan Warureja, Bahrun meminta agar pemerintah sigap memberikan bantuan kepada korban banjir. "Pemerintah harus lebih cepat tanggap," kata Bahrun ketika mengunjungi korban.

Petinggi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Bimo Bayu Aji mengatakan, PMI menyiapkan sekitar 30 personel, dibantu polisi dan TNI untuk menangani korban banjir. Jumlah logistik yang didistribusikan sementara adalah 1.600 bungkus.

Setiap bungkusnya terdiri dua mi instan dan satu roti. Sementara terkait apakah akan didirikan posko dapur umum di lokasi, PMI masih harus koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. "Kami harus koordinasi lebih dulu dengan BPBD," kata Bimo. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6633 seconds (0.1#10.140)