Sekolah nyaris roboh, siswa belajar di teras warga
A
A
A
Sindonews.com - Bukan hanya mengungsi ke sekolah Taman Kanak-Kanak, karena gedung sekolahnya rusak berat kegiatan belajar mengajar siswa sebuah Sekolah Dasar (SD) Negeri di Nganjuk, Jawa Timur, juga terpaksa diungsikan di teras rumah warga.
Tak hanya sekadar mengungsi, para siswa tersebut juga harus duduk di lantai dan berangkat ke sekolah dengan membawa meja sendiri-sendiri. Sehingga, berbeda dengan siswa lainnya para murid ini harus berangkat ke sekolah dengan menenteng meja sendiri-sendiri.
Mereka bukannya menuju ke gedung sekolah, tetapi justru ke rumah warga untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sudah satu bulan diungsikan di teras rumah warga tersebut.
Di tempat ini, para siswa harus duduk di lantai. Mereka yang memiliki meja lipat dapat menulis dengan nyaman di atas mejanya, sedangkan yang tidak memiliki meja harus menulis di lantai.
Ryan, siswa kelas IV mengaku sebenarnya merasa tak nyaman belajar di teras rumah warga. "Tapi tak punya pilihan lain karena kondisi gedung sekolah rusak berat dan nyaris roboh," ungkapnya, Jumat (10/1/2012).
Untuk tetap bertahan para guru terpaksa menyangga sejumlah atap sekolah dengan batang-batang bambu. Sebab, mayoritas atap kondisinya patah dan sudah banyak yang lapuk.
Selain siswa kelas V yang terpaksa belajar di teras rumah warga, untuk siswa kelas I, II, III, IV, juga terpaksa diungsikan di gedung sekolah Taman Kanak-Kanak di desa setempat. Ryan dan para murid lainnya berharap pemerintah segera memperbaiki gedung sekolah mereka yang rusak.
Tak hanya sekadar mengungsi, para siswa tersebut juga harus duduk di lantai dan berangkat ke sekolah dengan membawa meja sendiri-sendiri. Sehingga, berbeda dengan siswa lainnya para murid ini harus berangkat ke sekolah dengan menenteng meja sendiri-sendiri.
Mereka bukannya menuju ke gedung sekolah, tetapi justru ke rumah warga untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sudah satu bulan diungsikan di teras rumah warga tersebut.
Di tempat ini, para siswa harus duduk di lantai. Mereka yang memiliki meja lipat dapat menulis dengan nyaman di atas mejanya, sedangkan yang tidak memiliki meja harus menulis di lantai.
Ryan, siswa kelas IV mengaku sebenarnya merasa tak nyaman belajar di teras rumah warga. "Tapi tak punya pilihan lain karena kondisi gedung sekolah rusak berat dan nyaris roboh," ungkapnya, Jumat (10/1/2012).
Untuk tetap bertahan para guru terpaksa menyangga sejumlah atap sekolah dengan batang-batang bambu. Sebab, mayoritas atap kondisinya patah dan sudah banyak yang lapuk.
Selain siswa kelas V yang terpaksa belajar di teras rumah warga, untuk siswa kelas I, II, III, IV, juga terpaksa diungsikan di gedung sekolah Taman Kanak-Kanak di desa setempat. Ryan dan para murid lainnya berharap pemerintah segera memperbaiki gedung sekolah mereka yang rusak.
()