TKW asal Bandung tewas disiksa di Arab Saudi
A
A
A
Sindonews.com - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Pasir Sereh, RT3/5, Desa Cicangkang Girang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dikabarkan tewas di Jedah, Arab Saudi.
Korban yang diketahui bernama Euis Sutiarsih binti Waitami Sai (52) ini, dikabarkan meninggal dunia pada 6 Agustus 2011 dengan luka di sekujur tubuhnya. Korban diduga mengalami penyiksaan oleh majikannya hingga menyebabkan kematian.
Solihin (46), adik korban mengaku kaget dengan informasi kematian kakaknya di Jedah, Arab Saudi. Terlebih kabar tersebut diterimanya pada 31 Januari 2012 atau enam bulan pascameninggalnya Euis.
"Terakhir kakak saya telepon setahun yang lalu, dia bilang tidak betah. Terus dia mengaku sering dipukuli karena majikannya galak dan ingin segera pulang ke Indonesia," kata Solihin di kediamannya, Bandung, Kamis (9/2/2012).
Ditambahkan dia, seharusnya kontrak kerja Euis habis Mei 2011 dan bisa diperbolehkan pulang. Yang membuatnya heran adalah keterangan dari majikan dan pihak kepolisian berbeda. Majikannya bilang, korban meninggal karena terjatuh, tapi keterangan direktorat medikal forensik menyebutkan, terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya.
"Keterangan polisi dan rumah sakit menyebutkan jika luka-lukanya terdapat di bagian atas pelipis kanan, kening kanan, hidung bagian kiri. Kematiannya diduga akibat luka traumatis di kepala," paparSolihin sambil memperlihatkan surat keterangan kematian dari Direktorat Medikal Forensik Kepolisian Sektor Al Samir.
Solihin meminta, agar jenazah kakaknya segera dipulangkan ke Indonesia. Dia mengaku selama bekerja kakaknya hanya mengirimkan satu kali uang gajinya selama 6 bulan sebesar Rp10.700.000. Sejak saat itu, komunikasi dan kiriman uang pun tidak pernah ada lagi.
"Lahan kubur sudah disiapkan, tapi belum digali karena kami masih menunggu kepastian pemulangan jenazahnya," ungkapnya.
Sementara itu Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) KBB Sutrisno mengatakan pihaknya juga kaget karena tiba-tiba menerima surat ada TKW asal KBB yang meninggal dunia di Jedah.
Ini dikarenakan baik sponsor dan PT yang memberangkatkan korban tidak terdaftar dan melapor ke Dinsosnakertrans KBB pada saat melakukan perekrutan calon TKW di Bandung Barat.
Terkait keinginan pihak keluarga yang meminta agar jenazah korban dibawa pulang ke Indonesia, Sutrisno sudah mengupayakan hal tersebut. Salah satunya dengan mengirimkan pernyataan ahli waris keluarga ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri.
"Surat itu sudah ditindaklanjuti dan informasi dari orang KJRI Kemenlu, suratnya sudah juga diserahkan ke Konjen RI di Jedah, Arab Saudi," tandasnya. (san)
Korban yang diketahui bernama Euis Sutiarsih binti Waitami Sai (52) ini, dikabarkan meninggal dunia pada 6 Agustus 2011 dengan luka di sekujur tubuhnya. Korban diduga mengalami penyiksaan oleh majikannya hingga menyebabkan kematian.
Solihin (46), adik korban mengaku kaget dengan informasi kematian kakaknya di Jedah, Arab Saudi. Terlebih kabar tersebut diterimanya pada 31 Januari 2012 atau enam bulan pascameninggalnya Euis.
"Terakhir kakak saya telepon setahun yang lalu, dia bilang tidak betah. Terus dia mengaku sering dipukuli karena majikannya galak dan ingin segera pulang ke Indonesia," kata Solihin di kediamannya, Bandung, Kamis (9/2/2012).
Ditambahkan dia, seharusnya kontrak kerja Euis habis Mei 2011 dan bisa diperbolehkan pulang. Yang membuatnya heran adalah keterangan dari majikan dan pihak kepolisian berbeda. Majikannya bilang, korban meninggal karena terjatuh, tapi keterangan direktorat medikal forensik menyebutkan, terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya.
"Keterangan polisi dan rumah sakit menyebutkan jika luka-lukanya terdapat di bagian atas pelipis kanan, kening kanan, hidung bagian kiri. Kematiannya diduga akibat luka traumatis di kepala," paparSolihin sambil memperlihatkan surat keterangan kematian dari Direktorat Medikal Forensik Kepolisian Sektor Al Samir.
Solihin meminta, agar jenazah kakaknya segera dipulangkan ke Indonesia. Dia mengaku selama bekerja kakaknya hanya mengirimkan satu kali uang gajinya selama 6 bulan sebesar Rp10.700.000. Sejak saat itu, komunikasi dan kiriman uang pun tidak pernah ada lagi.
"Lahan kubur sudah disiapkan, tapi belum digali karena kami masih menunggu kepastian pemulangan jenazahnya," ungkapnya.
Sementara itu Kasi Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) KBB Sutrisno mengatakan pihaknya juga kaget karena tiba-tiba menerima surat ada TKW asal KBB yang meninggal dunia di Jedah.
Ini dikarenakan baik sponsor dan PT yang memberangkatkan korban tidak terdaftar dan melapor ke Dinsosnakertrans KBB pada saat melakukan perekrutan calon TKW di Bandung Barat.
Terkait keinginan pihak keluarga yang meminta agar jenazah korban dibawa pulang ke Indonesia, Sutrisno sudah mengupayakan hal tersebut. Salah satunya dengan mengirimkan pernyataan ahli waris keluarga ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri.
"Surat itu sudah ditindaklanjuti dan informasi dari orang KJRI Kemenlu, suratnya sudah juga diserahkan ke Konjen RI di Jedah, Arab Saudi," tandasnya. (san)
()