Chikungunya serang Cimerang
A
A
A
Sindonews.com – Sedikitnya 10 orang warga Kampung Cimerang, Desa Cimerang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terserang penyakit chikungunya dalam tiga pekan terakhir.
Akibat penyakit itu, mereka yang berada di RT 01,02,dan 03, RW 05, kampung tersebut mengaku kesulitan untuk berjalan selama sekitar 3-4 hari dan menderita demam tinggi disertai rasa ngilu pada tulang. Kejadian pertama kali dirasakan Entin, sekitar tiga minggu lalu. Saat itu, dia menduga sakitnya karena penyakit darah tinggi.Namun anehnya, dia tidak bisa jalan.
Akhirnya, dia berobat ke dokter dan hasil diagnosa mengatakan dirinya terserang penyakit chikungunya. Berikutnya bergantian penyakit ini dirasakan oleh Entin, Elis, Nisa, Fatimah, Entar, Ebeh, Imas, Shintawati, Cucu, dan Eneng Mulyani.
Entar, 60,warga Kampung Cimerang, RT 01/05, merasakan penyakit ini pada Jumat (3/2) sore. Saat itu, dia sedang buang air kecil, tiba-tiba tidak lama kemudian menggigil demam.
Anehnya, kakinya pun terasa berat untuk dipakai berjalan sehingga dia meminta tolong anaknya untuk membopongnya. Dia pun akhirnya merasakan tidak berjalan selama tiga hari sehingga pada saat berobat ke dokter pun terpaksa di bopong oleh anak-anaknya.
“Kata dokter, Ibu terserang chikungunya,” ujar Entar saat ditemui di kediamannya kemarin.
Warga lain,Eneng Mulyani, 32, yang rumahnya bertetangga dengan Entar mengeluhkan hal sama.Dia merasakan panas dingin setelah digigit nyamuk di tangan bagian kiri yang sampai sekarang tandanya masih terlihat. Setelah itu, dia pun sama tidak bisa berjalan selama empat hari dan sempat dibawa ke dokter dan juga divonis kena penyakit chikungunya.
Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan melalui virus alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti.Penyakit ini mengakibatkan nyeri sendi hebat hingga korbannya tidak bisa berjalan selama beberapa hari. Termasuk, demam mendadak yang mencapai 39 derajat celcius. Penyakit ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Kepala Dinas Kesehatan KBB Pupu Sari Rohayati mengaku belum menerima laporan dari Puskesmas Jayamekar yang melayani wilayah Desa Cimerang mengenai kasus ini. Dia berjanji segera meminta keterangan dari puskesmas tersebut dan menurunkan tim ke lokasi guna memeriksa kebun atau genangan air di lokasi.
Apabila positif terdapat sarang nyamuk penyebar virus, akan segera dilakukan fogging.
“Kami belum menerima laporan dari manapun mengenai kasus chikungunya di Desa Cimerang. Kalaupun ada laporan itu dua minggu lalu di Padalarang, tapi bukan di Cimerang,” kata Pupu.
Pupu mengatakan kasus chikungunya memang kerap terjadi pada musim hujan seperti sekarang. Kasus chikungunya dinilai sudah biasa terjadi dan biasanya pasien pengidap chikungunya sembuh dengan sendirinya. Terpenting pasien harus banyak istirahat dan makan minum teratur. (wbs)
Akibat penyakit itu, mereka yang berada di RT 01,02,dan 03, RW 05, kampung tersebut mengaku kesulitan untuk berjalan selama sekitar 3-4 hari dan menderita demam tinggi disertai rasa ngilu pada tulang. Kejadian pertama kali dirasakan Entin, sekitar tiga minggu lalu. Saat itu, dia menduga sakitnya karena penyakit darah tinggi.Namun anehnya, dia tidak bisa jalan.
Akhirnya, dia berobat ke dokter dan hasil diagnosa mengatakan dirinya terserang penyakit chikungunya. Berikutnya bergantian penyakit ini dirasakan oleh Entin, Elis, Nisa, Fatimah, Entar, Ebeh, Imas, Shintawati, Cucu, dan Eneng Mulyani.
Entar, 60,warga Kampung Cimerang, RT 01/05, merasakan penyakit ini pada Jumat (3/2) sore. Saat itu, dia sedang buang air kecil, tiba-tiba tidak lama kemudian menggigil demam.
Anehnya, kakinya pun terasa berat untuk dipakai berjalan sehingga dia meminta tolong anaknya untuk membopongnya. Dia pun akhirnya merasakan tidak berjalan selama tiga hari sehingga pada saat berobat ke dokter pun terpaksa di bopong oleh anak-anaknya.
“Kata dokter, Ibu terserang chikungunya,” ujar Entar saat ditemui di kediamannya kemarin.
Warga lain,Eneng Mulyani, 32, yang rumahnya bertetangga dengan Entar mengeluhkan hal sama.Dia merasakan panas dingin setelah digigit nyamuk di tangan bagian kiri yang sampai sekarang tandanya masih terlihat. Setelah itu, dia pun sama tidak bisa berjalan selama empat hari dan sempat dibawa ke dokter dan juga divonis kena penyakit chikungunya.
Chikungunya adalah penyakit yang ditularkan melalui virus alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti.Penyakit ini mengakibatkan nyeri sendi hebat hingga korbannya tidak bisa berjalan selama beberapa hari. Termasuk, demam mendadak yang mencapai 39 derajat celcius. Penyakit ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.
Kepala Dinas Kesehatan KBB Pupu Sari Rohayati mengaku belum menerima laporan dari Puskesmas Jayamekar yang melayani wilayah Desa Cimerang mengenai kasus ini. Dia berjanji segera meminta keterangan dari puskesmas tersebut dan menurunkan tim ke lokasi guna memeriksa kebun atau genangan air di lokasi.
Apabila positif terdapat sarang nyamuk penyebar virus, akan segera dilakukan fogging.
“Kami belum menerima laporan dari manapun mengenai kasus chikungunya di Desa Cimerang. Kalaupun ada laporan itu dua minggu lalu di Padalarang, tapi bukan di Cimerang,” kata Pupu.
Pupu mengatakan kasus chikungunya memang kerap terjadi pada musim hujan seperti sekarang. Kasus chikungunya dinilai sudah biasa terjadi dan biasanya pasien pengidap chikungunya sembuh dengan sendirinya. Terpenting pasien harus banyak istirahat dan makan minum teratur. (wbs)
()