Gabungan pekerja tuntut optimalisasi TRD Makassar

Selasa, 07 Februari 2012 - 17:05 WIB
Gabungan pekerja tuntut optimalisasi TRD Makassar
Gabungan pekerja tuntut optimalisasi TRD Makassar
A A A
Sindonews.com - Ratusan Orang yang tergabung dalam Gabungan Pekerja Terminal (GPT) berunjuk rasa sambil berkonvoi keliling Kota Makassar. Mereka mendatangi kantor pemerintah dan kantor perusahaan otobus (PO) untuk menyampaikan tuntutannya.

"Kami meminta tindakan tegas pemerintah memanfaatkan Terminal Regional Daya (TRD). Selama ini TRD sepi. PO menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal. Akibatnya, terminal sepi dan mata pencaharian kami terganggu," terang Zainal Siko, koordinator aksi, Selasa (7/2/2012).

Pendemo berkonvoi menggunakan mobil tronton dan puluhan kendaraan roda dua. Mereka terdiri atas pedagang kaki lima, buruh terminal, dan para tukang ojek. Satu demi satu kantor PO mereka datangi, PO Alam Indah, PO Kharisma, PO Liman. Begitu Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel dan Kantor Wali Kota Makassar. Perjalanan konvoi itu sepanjang sekira 15 km.

Saat singgah di PO Litha, sempat terjadi kericuhan. Pasalnya, saat pengunjuk rasa bermaksud meninggalkan lokasi, salah seorang pegawai PO keluar dan berteriak menantang.

"Kamera salah seorang wartawan televisi rusak kena lemparan batu. Dua lainnya terluka, mereka pengunjuk rasa," tutur Ika, salah seorang saksi
mata.

Sesampai di kantor wali kota Makassar, di tengah hujan deras, Zainal melanjutkan orasinya. Spanduk dan pamflet dipasang tepat di pagar masuk. Tak lama berselang, Wali Kota Makassar Ilham Arief Siradjuddin keluar menemui pengunjuk rasa. Ilham berjanji akan menyelesaikan masalah tersebut dalam satu pekan.

"Saya tidak tahu jika aturannya tidak berjalan sebagaimana mestinya. Terminal itu tempat menaikkan dan menurunkan penumpang. Kalau PO adalah kandang oto, semua orang juga tahu, "jelas Ilham.

Namun, Ilham tidak mau menandatangani perjanjian apapun dengan pengunjuk rasa. Dia hanya meminta pengunjuk rasa mempercayai ucapannya. "Tidak mungkin saya bohong, percayakan saja," tuntasnya.

Sekadar diketahui, Terminal Regional Daya diklaim sebagai terminal terbesar se-Asia Tenggara. Para pengunjuk rasa memprotes tidak optimalnya pemanfaatan TRD oleh para penumpang dan pemilik angkutan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6424 seconds (0.1#10.140)