Komisi III kecam pengeroyokan ketua HMI
A
A
A
Sindonews.com – Anggota Komisi III DPR RI Deding Ishak mengecam aksi pengeroyokan Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cianjur Egi Permana, beberapa waktu lalu.
Dia mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut. Deding,anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar III (Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor) ini menduga aksi pengeroyokan itu terkait masalah korupsi. Sebab Edi dikenal sebagai aktivitas anti-korupsi.
“Yang jelas saya mengecam keras aksi pengeroyokan ini. Tindakan itu merupakan teror terhadap kalangan aktivis (civil society). Saya sebagai anggota Komisi III mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan menyeret pelaku serta otak di balik pengeroyokan tersebut ke pengadilan,” jelas Deding.
Menurut dia, kasus ini bisa menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia jika tidak ditindaklanjuti. Artinya, jika ada pejabat yang tidak suka dengan gerakan aktivis, maka mereka akan menyuruh orang untuk melukai aktivis tersebut.
“Saya berharap Polres Cianjur dapat mengusut kasus ini secara cepat, terlebih tujuan unjuk rasa yang dilakukan aktivis HMI itu sejalan dengan kebijakan Polres Cianjur dalam membangun polisi bersih anti- KKN yang tentunya patut diapresiasi,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cianjur Egi Permana menjadi korban pengeroyokan sejumlah pria tak dikenal,Rabu (1/2) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.Akibatnya,Egi menderita luka pada sejumlah bagian tubuhnya.
Menurut Egi di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Cianjur (LBHC) di Jalan Masjid Agung (Kaum), saat itu dia baru pulang dari Sekretariat Institute Social and Economic Development (Inside), LSM yang juga gencar mendesak penuntasan dugaan korupsi di kawasan Joglo.
Namun dalam perjalanan, dia dipepet sekitar 15 orang tak dikenal yang menggunakan lima sepeda motor.Tanpa basa-basi, Egi dikeroyok hingga babak balur.
“ Saya tak mengira akan dikeroyok belasan orang tak dikenal. Mereka tak banyak bicara. Begitu turun dari sepeda motor,mereka mengeroyok saya.Mereka semuanya tidak menggunakan helm dan saya tidak mengenali mereka,” kata Egi. (wbs)
Dia mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan tersebut. Deding,anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar III (Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor) ini menduga aksi pengeroyokan itu terkait masalah korupsi. Sebab Edi dikenal sebagai aktivitas anti-korupsi.
“Yang jelas saya mengecam keras aksi pengeroyokan ini. Tindakan itu merupakan teror terhadap kalangan aktivis (civil society). Saya sebagai anggota Komisi III mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini dan menyeret pelaku serta otak di balik pengeroyokan tersebut ke pengadilan,” jelas Deding.
Menurut dia, kasus ini bisa menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Indonesia jika tidak ditindaklanjuti. Artinya, jika ada pejabat yang tidak suka dengan gerakan aktivis, maka mereka akan menyuruh orang untuk melukai aktivis tersebut.
“Saya berharap Polres Cianjur dapat mengusut kasus ini secara cepat, terlebih tujuan unjuk rasa yang dilakukan aktivis HMI itu sejalan dengan kebijakan Polres Cianjur dalam membangun polisi bersih anti- KKN yang tentunya patut diapresiasi,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cianjur Egi Permana menjadi korban pengeroyokan sejumlah pria tak dikenal,Rabu (1/2) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB.Akibatnya,Egi menderita luka pada sejumlah bagian tubuhnya.
Menurut Egi di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Cianjur (LBHC) di Jalan Masjid Agung (Kaum), saat itu dia baru pulang dari Sekretariat Institute Social and Economic Development (Inside), LSM yang juga gencar mendesak penuntasan dugaan korupsi di kawasan Joglo.
Namun dalam perjalanan, dia dipepet sekitar 15 orang tak dikenal yang menggunakan lima sepeda motor.Tanpa basa-basi, Egi dikeroyok hingga babak balur.
“ Saya tak mengira akan dikeroyok belasan orang tak dikenal. Mereka tak banyak bicara. Begitu turun dari sepeda motor,mereka mengeroyok saya.Mereka semuanya tidak menggunakan helm dan saya tidak mengenali mereka,” kata Egi. (wbs)
()