8 Kecamatan endemi Malaria
A
A
A
Sindonews.com – Delapan dari 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan dinyatakan endemi malaria. Sebanyak 200 orang penderita malaria ditemukan hingga akhir Januari lalu.
Kecamatan itu antara lain Pacitan, Tegalombo, Tulakan,Arjosari, Kebonagung, Ngadirojo, Bandar dan Nawangan. Dari seluruh penderita, sebagian besar ditemukan di Kecamatan Tegalombo dan Tulakan.” Para penderita umumnya terjangkit malaria saat bekerja merantau di luar daerah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Hendra Purwaka,kemarin.
Malaria disebabkan parasit plasmodium yang ditularkan dari gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Parasit plasmodium akan berkembang biak di organ hati dan menginfeksi sel darah merah. Manusia yang terinfeksi malaria menunjukan gejala awal menyerupai influenza. Bila tidak diobati dapat terjadi komplikasi yang berujung kematian. Malaria paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis dimana parasit plasmodium dapat berkembang biak termasuk melalui vektor (perantara) nyamuk Anopheles.
Klasifikasi penderita Malaria di Pacitan dibagi jadi dua yakni penderita yang tertular dari luar daerah dan penderita yang tertular di daerah asal atau disebut indigenous. Data Dinas Kesehatan setempat menyebutkan dalam dua tahun terakhir, jumlah penderita malaria yang terdeteksi cenderung menurun.Tahun 2010 tercatat ada sekitar 432 orang dan turun menjadi 273 orang di tahun 2011. Dari 273 penderita di tahun 2011, enam diantaranya tergolong penderita indegeneus.
Hendra mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M yakni menutup tempat potensi sarang nyamuk, menguras bak mandi, dan mengubur barang yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Iman Darmawan mengatakan Pacitan termasuk wilayah endemi malaria yang jadi pantauan World Health Organization (WHO).
Tim WHO pernah datang ke Pacitan September 2011 lalu.”WHO mengecek kesiapan dalam mewujudkan program bebas malaria hingga tahun 2015,”katanya. Pemprov Jatim menargetkan eliminasi penyebaran penyakit malaria secara bertahap. ”Tahapannya mulai 30% di tahun 2011, 60% di tahun 2013, dan 70% di tahun 2014,” ujarnya.Pacitan mendapat apresiasi dari WHO karena langkah efektif dalam memberantas malaria melalui Juru Malaria Desa. (wbs)
Kecamatan itu antara lain Pacitan, Tegalombo, Tulakan,Arjosari, Kebonagung, Ngadirojo, Bandar dan Nawangan. Dari seluruh penderita, sebagian besar ditemukan di Kecamatan Tegalombo dan Tulakan.” Para penderita umumnya terjangkit malaria saat bekerja merantau di luar daerah,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Hendra Purwaka,kemarin.
Malaria disebabkan parasit plasmodium yang ditularkan dari gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Parasit plasmodium akan berkembang biak di organ hati dan menginfeksi sel darah merah. Manusia yang terinfeksi malaria menunjukan gejala awal menyerupai influenza. Bila tidak diobati dapat terjadi komplikasi yang berujung kematian. Malaria paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis dimana parasit plasmodium dapat berkembang biak termasuk melalui vektor (perantara) nyamuk Anopheles.
Klasifikasi penderita Malaria di Pacitan dibagi jadi dua yakni penderita yang tertular dari luar daerah dan penderita yang tertular di daerah asal atau disebut indigenous. Data Dinas Kesehatan setempat menyebutkan dalam dua tahun terakhir, jumlah penderita malaria yang terdeteksi cenderung menurun.Tahun 2010 tercatat ada sekitar 432 orang dan turun menjadi 273 orang di tahun 2011. Dari 273 penderita di tahun 2011, enam diantaranya tergolong penderita indegeneus.
Hendra mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M yakni menutup tempat potensi sarang nyamuk, menguras bak mandi, dan mengubur barang yang berpotensi jadi sarang nyamuk. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan Iman Darmawan mengatakan Pacitan termasuk wilayah endemi malaria yang jadi pantauan World Health Organization (WHO).
Tim WHO pernah datang ke Pacitan September 2011 lalu.”WHO mengecek kesiapan dalam mewujudkan program bebas malaria hingga tahun 2015,”katanya. Pemprov Jatim menargetkan eliminasi penyebaran penyakit malaria secara bertahap. ”Tahapannya mulai 30% di tahun 2011, 60% di tahun 2013, dan 70% di tahun 2014,” ujarnya.Pacitan mendapat apresiasi dari WHO karena langkah efektif dalam memberantas malaria melalui Juru Malaria Desa. (wbs)
()