Pedagang Pasar Turi ngotot ketemu Wali Kota

Kamis, 02 Februari 2012 - 16:57 WIB
Pedagang Pasar Turi...
Pedagang Pasar Turi ngotot ketemu Wali Kota
A A A
Sindonews.com – Keinginan pedagang Pasar Turi untuk menolak pembayaran Rp5 juta belum juga surut. Para pedagang tetap ngotot bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismmahar ini untuk meminta kebijakan baru.

Para pedagang yang tergabung dalam Tim Pemulihan Paska Kebakaran (TPPK) Pasar Turi berharap ada solusi dari wali kota sebelum penutupan pendaftaran stan pada 31 maret 2012. Mereka tak bisa memenuhi keinginan investor Pasar Turi baru yang tetap memberlakukan penarikan Rp5 juta sebagai uang pengikat.

“Jadi kita akan terus mencari solusi dengan jalan apapun. Salah satunya dengan bertemu wali kota,” ujar Sekretaris TPPK Kemas A Chalim Kamis (2/2/2012).

Pada pekan lalu TPPK sudah mendatangi Pemkot Surabaya. Tetapi, keinginan mereka bertemu wali kota harus pupus karena tak ada di tempat, mereka hanya ditemui Asisten II Muhlas Udin.

Kini, lanjutnya, pedagang tinggal menagih janji Komisi B DPRD Surabaya yang akan memfasilitasi pertemuan dengan wali kota. Ini karena sejak Desember 2011 lalu sampai sekarang, belum ada kejelasan.

“Masak janjinya wakil rakyat janji palsu. Kalau mereka tidak bisa memperjuangkan nasib kami. Padahal, jika bisa bertemu Bu Wali, saya yakin ada win-win solution bagi pedagang, pemkot dan investor,” ungkapnya.

Kemas bersama TPPK berencana mendatangi Komisi B pada Senin 6 Februari 2012 pekan depan. Bila ternyata Komisi B tidak bisa memfasilitasi pertemuan dengan wali kota, Kemas menyebut pihaknya akan kembali turun ke jalan untuk melakukan demo.

“Kalau tetap tidak digubris, kita akan turun ke jalan lagi dengan massa lebih banyak. Bila perlu kita duduki balai kota,” imbuhnya.

Sebelumnya, marketing PT Gala Megah Investment (PT GMI) M Zainal mengatakan, pedagang yang belum mendaftar hingga 31 Maret dianggap tidak serius dan terancam dicoret.

“Intinya kami ingin pasar dibangun dulu sampai jadi, lalu serah kunci baru bayar Rp5 juta itu. Kalau yang terjadi kan kayak bangun perumahan, belum apa-apa sudah bayar. Cari makan di TPPK saja susahnya minta ampun. Karenanya kita berharap Pemkot tidak lepas tangan,” ungkapnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0660 seconds (0.1#10.140)