Sulsel butuh 26.000 guru-tenaga medis

Rabu, 01 Februari 2012 - 09:51 WIB
Sulsel butuh 26.000 guru-tenaga medis
Sulsel butuh 26.000 guru-tenaga medis
A A A
Sindonews.com - Upaya pemerataan pelayanan kesehatan dan pendidikan di 24 kabupaten/kota se-Sulsel membutuhkan tambahan 26.000 tenaga guru dan medis.

Khusus untuk tenaga guru, dibutuhkan sekitar 19.754 pengajar untuk ditempatkan di 24 kabupaten/kota. Sementara untuk tenaga kesehatan dibutuhkan tambahan sekitar 6.667 orang guna menyukseskan program pendidikan gratis.

Data yang diperoleh di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, kebutuhan guru dan tenaga medis itu pernah disodorkan kepada Pemerintah Pusat untuk dijadikan sebagai formasi pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2012 ini.

Hanya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan- RB) mengembalikan usulan formasi ini. Seluruh daerah diminta menganalisis ulang terkait kebutuhan PNS sesuai beban kerja di daerah. Hal ini juga diberlakukannya dengan penyetopan penerimaan CPNS dan menggantikannya dengan pegawai tidak tetap (PTT).

"Kami usulkan 37.040 pegawai untuk diterima. Ini adalah usulan seluruh kabupaten/ kota dan provinsi. Dari jumlah ini, 19.754 guru, 6.667 tenaga kesehatan, dan sisanya tenaga teknis lainnya," papar Kepala BKD Sulsel A Murny Amien Situru, kemarin.

Dari usulan kabupaten/- kota tersebut, Kabupaten Sidrap tercatat sebagai pengusul guru yang terbanyak dengan jumlah 4.300 orang, Kabupaten Gowa sekitar 2.000 orang, serta Takalar 1.403 tenaga pengajar. Dia mengaku, pengusulan penerimaan tenaga pengajar menjadi kewenangan kabupaten/kota sebagai pemilik sekolah.

"Kalau untuk tenaga medis, Pemerintah Provinsi (Pemprov) ikut mengusulkan karena kami memiliki beberapa rumah sakit (RS)," ungkapnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel.

Kendati demikian, dari 26.000 kebutuhan guru dan tenaga perawat tersebut masih bisa berkurang karena dilakukan perhitungan ulang terhadap kebutuhan pegawai dalam lima tahun ke depan. Perhitungan ini dilakukan dengan menghitung analisis kebutuhan dan beban kerja pegawai di masing-masing daerah.

"Kalau jumlah kebutuhan guru akan kami lihat dulu berapa rombongan belajarnya, jumlah siswa dalam satu kelas, dan jumlah guru. Jangan sampai yang diusulkan jumlahnya asal-asalan," tandas mantan Kepala BKPMD Sulsel ini.

Hingga saat ini pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi Pemerintah Pusat mengenai rencana dibukanya penerimaan CPNS, khusus untuk guru dan tenaga medis. Dia mengaku hanya mengetahuinya melalui media cetak. "Sampai saat ini saya belum terima pemberitahuan resmi. Tetapi, kemungkinan itu bukan 2012,tapi untuk penerimaan 2013," pungkasnya.

Alasannya, 2012 ini Pemerintah Pusat fokus menghabiskan ribuan PTT atau honorer yang ada di seluruh Indonesia. Pada akhir 2011, Kemenpan-RB mengumumkan 251 honorer kategori I di lingkup pemprov lulus menjadi CPNS.

Mereka direncanakan akan mulai masuk masa kedinasan per 1 Januari 2012. Namun, hingga sekarang NIP yang dijanjikan belum turun sampai saat ini. Sementara untuk PTT kategori II di lingkup Pemprov mencapai 1.362 orang. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6773 seconds (0.1#10.140)