Jalan putus, tiga desa terisolasi

Senin, 30 Januari 2012 - 18:18 WIB
Jalan putus, tiga desa...
Jalan putus, tiga desa terisolasi
A A A
Sindonews.com - Banjir bandang yang menerjang lima kecamatan di Kabupaten Probolinggo, pada Minggu, dini hari, juga mengakibatkan putusnya jalan desa.

Ruas jalan sepanjang 100 meter tergerus kuatnya arus daerah aliran sungai (DAS) Pancar Glagas, Kecamatan Pakuniran.

Akibatnya, ribuan warga di tiga desa di Kecamatan, yakni Desa Gunggungan Kidul, Desa Patemon Kulon dan Desa Ranon, terisolasi. Warga tiga desa ini harus mengambil jalan memutar sejauh 20 km untuk bisa menuju pusat Kecamatan Pakuniran.

Sebuah tiang listrik yang kini berada di pinggir sungai harus dipindahkan. Petugas terpaksa memutus aliran listrik untuk tiga desa yang terisolasi. Aliran listrik akan kembali tersambung setelah petugas berhasil memindahkan tiang listrik yang rawan tergerus arus sungai.

Menurut Supandi, seorang warga setempat, putusnya jalan desa tersebut terjadi pada Senin dini hari. Ruas jalan dengan lebar tiga meter dan sebidang tanah lebar empat meter tiba-tiba tergerus derasnya arus sungai. Beruntung saat kejadian, tidak ada warga yang sedang melintas.

Sejumlah warga langsung bergotong-royong membuat jalan alternatif melalui areal persawahan. Namun jalan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. "Jalan alternatif ini cukup sulit dilalui sepeda motor. Jalan tanah sawah yang gembur harus dipadatkan dengan menimbun batu dan potongan kayu," kata Supandi.

Sementara itu, di Dusun Pancor, Desa Gunggungan Kidul, sebanyak empat rumah tertimpa tanah longsor. Sebuah jembatan juga hancur terbawa arus sungai. Sebuah mobil pikap dan sepeda motor juga rusak parah diterjang banjir bercampur lumpur.

Kasi Trantib Kecamatan Pakuniran Nur Hariyadi, menyatakan, data sementara akibat bencana banjir tersebut diperkirakan mencapai Rp255 juta. Kerugian material ini di antaranya melanda 12,7 hektare sawah yang gagal panen, harta benda, dan perabot rumah tangga warga korban banjir.

"Warga yang rumahnya rusak, untuk sementara tinggal di rumah kerabatnya. Bantuan makanan sudah dikirimkan untuk meringankan beban keluarga korban. Sementara warga yang lain bergotong royong memperbaiki sarana dan prasarana umum yang rusak akibat banjir," kata Nur Hariyadi.

Hingga kini, banjir juga masih menggenangi sejumlah kawasan pemukiman di Kecamatan Gending, Krejengan, Pajarakan dan Kraksaan. Beberapa ruas jalan pantura juga tergenang banjir dengan ketinggian mencapai 50 cm. Kendaraan yang melintas harus berjalan merambat pada genangan air banjir tersebut.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0057 seconds (0.1#10.140)