Minum Nira, tiga bocah SD mabuk
A
A
A
Sindonews.com – Tiga murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 066650 Jalan Santun Ujung, Medan mengalami gejala seperti mabuk setelah mengkonsumsi minuman yang dijual di lingkungan sekolah. Ketiganya pun dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bahagia, di Jalan Bahagia untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Berdasarkan data yang terhimpun, ketiga murid yaitu Felix Deoda Sinaga (11), warga Jalan Santun Ujung No 136, Nadia Syahfitri (11), warga Jalan Bahagia Medan dan Defani Anggia (11) warga Jalan Air Bersih Medan. Ketiganya siswa kelas VI SDN 066650.
Menurut penuturan ketiganya, mereka mengalami gejala yang sama setelah mengkonsumsi minuman nira yang dibeli di lingkungan sekolah. "Setelah minum itu, kepala saya jadi pusing, perut terasa mual," ujar Nadia masih terbaring lemah di RS Bahagia, Rabu (25/1/2012).
Dijelaskan, minuman itu memiliki aroma yang kurang sedap layaknya tuak dan air yang sudah tercampur obat. "Saya cuma minum sedikit, langsung kepala saya pusing. Minumannya bau tuak dan obat. Seperti bercampur baunya," ungkap dia.
Bahkan, Defani mengaku dipaksa membeli minuman tersebut. Pada awalnya dia menolak membeli dan meminum minuman yang dikemas dalam bungkusan plastik itu. "Saya nolak, tapi di paksa abang yang jualan. Katanya, kalau saya minum, nanti diberi bonus," terangnya.
Senang akan diberi hadiah, Defani pun meminumnya. Namun, setelah menelan seteguk air tersebut dengan sedotan, ia mengalami pusing. "Di sekolah tadi, saya juga batuk-batuk dan muntah," ungkapnya.
Ketiganya mengkonsumsi minuman tersebut saat jam istirahat sekolah. Teman-teman mereka yang melihat kondisi ketiganya pusing, langsung melaporkannya kepada guru lalu membawa ketiganya ke dalam kelas dan menyampaikan kepada orang tua siswa tentang kondisi mereka dan melarikannya ke rumah sakit.
Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan Agus Prabowo menyebutkan,pelajar SD tersebut mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol. "Memang harusnya anak-anak tidak boleh meminum air nira. Karena dikhawatirkan ada mengandung alkohol," jelasnya.
Sementara dokter yang menangani korban, Yusrina mengakui, ketiganya terindikasi mengalami keracunan. Namun, dirinya tidak mengetahui pasti penyebab keracunan tersebut. "Keterangan ketiganya mengaku minum nira. Tapi kita tidak bisa mengetahui pastinya, karena harus diperiksa di laboratorium," jelasnya.
Ditambahkan dia, saat datang kondisi ketiganya menunjukkan gejala yang sama. Gejala tersebut layaknya seseorang keracunan. "Saat sampai di rumah sakit, kondisi ketiganya mata merah, pusing, muntah dan lemas," bebernya. (san)
Berdasarkan data yang terhimpun, ketiga murid yaitu Felix Deoda Sinaga (11), warga Jalan Santun Ujung No 136, Nadia Syahfitri (11), warga Jalan Bahagia Medan dan Defani Anggia (11) warga Jalan Air Bersih Medan. Ketiganya siswa kelas VI SDN 066650.
Menurut penuturan ketiganya, mereka mengalami gejala yang sama setelah mengkonsumsi minuman nira yang dibeli di lingkungan sekolah. "Setelah minum itu, kepala saya jadi pusing, perut terasa mual," ujar Nadia masih terbaring lemah di RS Bahagia, Rabu (25/1/2012).
Dijelaskan, minuman itu memiliki aroma yang kurang sedap layaknya tuak dan air yang sudah tercampur obat. "Saya cuma minum sedikit, langsung kepala saya pusing. Minumannya bau tuak dan obat. Seperti bercampur baunya," ungkap dia.
Bahkan, Defani mengaku dipaksa membeli minuman tersebut. Pada awalnya dia menolak membeli dan meminum minuman yang dikemas dalam bungkusan plastik itu. "Saya nolak, tapi di paksa abang yang jualan. Katanya, kalau saya minum, nanti diberi bonus," terangnya.
Senang akan diberi hadiah, Defani pun meminumnya. Namun, setelah menelan seteguk air tersebut dengan sedotan, ia mengalami pusing. "Di sekolah tadi, saya juga batuk-batuk dan muntah," ungkapnya.
Ketiganya mengkonsumsi minuman tersebut saat jam istirahat sekolah. Teman-teman mereka yang melihat kondisi ketiganya pusing, langsung melaporkannya kepada guru lalu membawa ketiganya ke dalam kelas dan menyampaikan kepada orang tua siswa tentang kondisi mereka dan melarikannya ke rumah sakit.
Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan Agus Prabowo menyebutkan,pelajar SD tersebut mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol. "Memang harusnya anak-anak tidak boleh meminum air nira. Karena dikhawatirkan ada mengandung alkohol," jelasnya.
Sementara dokter yang menangani korban, Yusrina mengakui, ketiganya terindikasi mengalami keracunan. Namun, dirinya tidak mengetahui pasti penyebab keracunan tersebut. "Keterangan ketiganya mengaku minum nira. Tapi kita tidak bisa mengetahui pastinya, karena harus diperiksa di laboratorium," jelasnya.
Ditambahkan dia, saat datang kondisi ketiganya menunjukkan gejala yang sama. Gejala tersebut layaknya seseorang keracunan. "Saat sampai di rumah sakit, kondisi ketiganya mata merah, pusing, muntah dan lemas," bebernya. (san)
()