Polri minta warga Bali tak terprovokasi
A
A
A
Sindonews.com - Polisi memastikan bentrokan di Sidomulyo bukan konflik SARA. Peristiwa ini diawali saling pukul antara dua kelompok warga di suatu pasar di Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution meminta warga tetap tenang dan mempercayakan pemulihan keamanan kepada polisi. "Kerusuhan itu tak ada kaitannya dengan isu agama. Ini murni karena tindak kriminal. Kami imbau agar warga Bali jangan menyikapi secara berlebihan," ucapnya di Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Saud meminta warga tidak terprovokasi. "Karena awal dari permasalahan ini hanya berdasar keterangan salah satu warga yang menyatakan dirinya dikeroyok oleh orang yang berlogat Lampung. Ini kan tidak berdasarkan bukti, hanya berdasar logat," tuturnya.
Dia meminta agar segala masalah diselesaikan melalui hukum, dengan persuasif guna menghindari aksi bentrokan meluas. "Kalau seperti ini kan menjadi rugi semuanya dan pihak kepolisian juga akan terus menelusuri akar permasalahan dasar bentrok yang terjadi," kata dia.
Saud menambahkan, sedikitnya delapan orang dijadikan saksi dan sudah dimintai keterangan oleh pihak polisi. "Perkembangan kasus bentrok di Lampung Selatan saat ini sudah diperiksa delapan orang dari kedua belah pihak. Tiga Orang dari warga Bali dan lima dari warga Kampung Kota Dalam," terang Saud.
Delapan orang tersebut masih berstatus sebagai saksi, sementara pelaku masih ditelusuri. "Namun, semua kan sudah ada rekamannya. Nanti bisa dilihat bila ada pelakunya dari peristiwa pembakaran rumah kemarin," pungkas Saud. (wbs)
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution meminta warga tetap tenang dan mempercayakan pemulihan keamanan kepada polisi. "Kerusuhan itu tak ada kaitannya dengan isu agama. Ini murni karena tindak kriminal. Kami imbau agar warga Bali jangan menyikapi secara berlebihan," ucapnya di Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Saud meminta warga tidak terprovokasi. "Karena awal dari permasalahan ini hanya berdasar keterangan salah satu warga yang menyatakan dirinya dikeroyok oleh orang yang berlogat Lampung. Ini kan tidak berdasarkan bukti, hanya berdasar logat," tuturnya.
Dia meminta agar segala masalah diselesaikan melalui hukum, dengan persuasif guna menghindari aksi bentrokan meluas. "Kalau seperti ini kan menjadi rugi semuanya dan pihak kepolisian juga akan terus menelusuri akar permasalahan dasar bentrok yang terjadi," kata dia.
Saud menambahkan, sedikitnya delapan orang dijadikan saksi dan sudah dimintai keterangan oleh pihak polisi. "Perkembangan kasus bentrok di Lampung Selatan saat ini sudah diperiksa delapan orang dari kedua belah pihak. Tiga Orang dari warga Bali dan lima dari warga Kampung Kota Dalam," terang Saud.
Delapan orang tersebut masih berstatus sebagai saksi, sementara pelaku masih ditelusuri. "Namun, semua kan sudah ada rekamannya. Nanti bisa dilihat bila ada pelakunya dari peristiwa pembakaran rumah kemarin," pungkas Saud. (wbs)
()