Sikat Seni minta gedung kesenian
A
A
A
Sindonews.com – Puluhan pengunjuk rasa dari Aliansi Masyarakat Seni (Sikat Seni) Maros menggelar aksi di depan Kantor DPRD Kabupaten Maros menuntut Pemkab segera mendirikan kembali gedung kesenian yang telah ditukar guling menjadi bangunan SMPN 1 Maros tiga tahun lalu.
Koordinator aksi Sikat Seni Ollank Kusnadi mengatakan, saat tukar guling dilakukan, pemda menjanjikan akan memberikan satu gedung yang baru untuk aktivitas kesenian. Namun, kenyataannya hal itu tidak terwujud. “Kami minta Pemkab menyediakan kembali gedung kesenian sebagai wadah para seniman di Maros,” ujarnya. Dalam orasinya,Ollank juga mendesak pihak Pemkab memberi perhatian lebih kepada lembaga sanggar seni,pekerja seni, dan budaya agar tetap eksis dan bisa meningkatkan nilai kesenian,kebudayaan,dan kepariwisataan di Maros.
“Selama ini kami masih berpegangan pada SK bupati yang menjanjikan akan mengembalikan gedung kesenian. Di sisi lain ada pihak yang tidak mengindahkan SK bupati itu dan tetap memakai gedung kesenian untuk TK,TPA,PGRI, dan pengawas pendidikan.Makanya kami meminta DPRD memanggil pihak yang merekomendasikan penggunaan gedung itu untuk TK dan TPA,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Dispori Ilhamsyah Azikin mengaku,pihaknya belum menyediakan gedung baru seperti yang dituntut para pengunjuk rasa itu.
Namun, dia menawarkan para seniman itu bisa menggunakan gedung darma wanita untuk sementara. Anggota DPRD Maros A Said Patombongi menambahkan, karena pengadaan gedung baru itu membutuhkan biaya yang besar,dia meminta masyarakat seni lebih bersabar dan mau menggunakan gedung yang ada untuk sementara.(wbs)
Koordinator aksi Sikat Seni Ollank Kusnadi mengatakan, saat tukar guling dilakukan, pemda menjanjikan akan memberikan satu gedung yang baru untuk aktivitas kesenian. Namun, kenyataannya hal itu tidak terwujud. “Kami minta Pemkab menyediakan kembali gedung kesenian sebagai wadah para seniman di Maros,” ujarnya. Dalam orasinya,Ollank juga mendesak pihak Pemkab memberi perhatian lebih kepada lembaga sanggar seni,pekerja seni, dan budaya agar tetap eksis dan bisa meningkatkan nilai kesenian,kebudayaan,dan kepariwisataan di Maros.
“Selama ini kami masih berpegangan pada SK bupati yang menjanjikan akan mengembalikan gedung kesenian. Di sisi lain ada pihak yang tidak mengindahkan SK bupati itu dan tetap memakai gedung kesenian untuk TK,TPA,PGRI, dan pengawas pendidikan.Makanya kami meminta DPRD memanggil pihak yang merekomendasikan penggunaan gedung itu untuk TK dan TPA,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Dispori Ilhamsyah Azikin mengaku,pihaknya belum menyediakan gedung baru seperti yang dituntut para pengunjuk rasa itu.
Namun, dia menawarkan para seniman itu bisa menggunakan gedung darma wanita untuk sementara. Anggota DPRD Maros A Said Patombongi menambahkan, karena pengadaan gedung baru itu membutuhkan biaya yang besar,dia meminta masyarakat seni lebih bersabar dan mau menggunakan gedung yang ada untuk sementara.(wbs)
()