Cukong danai demo, warga tolak PT RAPP
A
A
A
Sindonews.com - Konflik lahan antara warga dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terjadi di Kabupaten Meranti, makin panas. Konflik itu diduga kuat dipicu provokasi para cukong. Para cukong khawatir keberadaan PT RAPP akan menghentikan aksi pembalakan mereka.
Anggota Komisi VII DPR RI Wan Abu Bakar mengatakan bahwa ada indikasi provokasi dari para cukong kepada warga.Sehingga terjadi penolakan terhadap PT RAPP. Itu terbukti dari pertemuan mantan Gubernur Riau itu dengan warga yang digelar belum lama ini.
Dalam dialognya dengan warga, kata Wan, ternyata warga cukup respons dengan adanya proyek Hutan Tanaman Industri dari PT RAPP. Mereka juga sepakat tidak akan melakukan penebangan lagi.
"Sebagian besar warga yang saya temui setuju dengan kehadiran PT RAPP karena mereka bisa bekerja di perusahaan tanpa harus lagi melakukan penebangan hutan," kata Wan Abu Bakar saat berada di Riau, Sabtu (21/1/2012).
Kesimpulan Wan, aksi penolakan selama ini terjadi sebagai akibat rasa ketakutan para cukong kayu kehilangan lahan pembalakan. "Jika PT RAPP sudah beraktifitas, otomatis para cukong kayu tidak bisa membabat hutan lagi, kemungkinan para cukong ini juga yang membiayai konflik selama ini," ujarnya.
Sengketa warga dengan PT RAPP selama ini cukup panas bahkan beberapa orang mengatasnamakan warga Pulau Padang melakukan aksi jahit mulut di depan gedung DPR RI Senayan Jakarta beberapa hari lalu.
Maka itu, Wan meminta agar warga jangan terprovokasi lagi. Sedangkan kepada PT RAPP diimbau memperhatikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (lin)
Anggota Komisi VII DPR RI Wan Abu Bakar mengatakan bahwa ada indikasi provokasi dari para cukong kepada warga.Sehingga terjadi penolakan terhadap PT RAPP. Itu terbukti dari pertemuan mantan Gubernur Riau itu dengan warga yang digelar belum lama ini.
Dalam dialognya dengan warga, kata Wan, ternyata warga cukup respons dengan adanya proyek Hutan Tanaman Industri dari PT RAPP. Mereka juga sepakat tidak akan melakukan penebangan lagi.
"Sebagian besar warga yang saya temui setuju dengan kehadiran PT RAPP karena mereka bisa bekerja di perusahaan tanpa harus lagi melakukan penebangan hutan," kata Wan Abu Bakar saat berada di Riau, Sabtu (21/1/2012).
Kesimpulan Wan, aksi penolakan selama ini terjadi sebagai akibat rasa ketakutan para cukong kayu kehilangan lahan pembalakan. "Jika PT RAPP sudah beraktifitas, otomatis para cukong kayu tidak bisa membabat hutan lagi, kemungkinan para cukong ini juga yang membiayai konflik selama ini," ujarnya.
Sengketa warga dengan PT RAPP selama ini cukup panas bahkan beberapa orang mengatasnamakan warga Pulau Padang melakukan aksi jahit mulut di depan gedung DPR RI Senayan Jakarta beberapa hari lalu.
Maka itu, Wan meminta agar warga jangan terprovokasi lagi. Sedangkan kepada PT RAPP diimbau memperhatikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar. (lin)
()