Polisi usut kasus pembunuhan karyawan PT RAPP

Kamis, 19 Januari 2012 - 17:58 WIB
Polisi usut kasus pembunuhan karyawan PT RAPP
Polisi usut kasus pembunuhan karyawan PT RAPP
A A A
Sindonews.com - Polda Riau berjanji akan mengungkap kasus tewasnya operator eskavator subkontraktor PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Chaidir (32) di Sei Kuat, Desa Lukit, Pulau Padang Kecamatan Merbau, Riau yang tewas bulan Juli tahun 2011 lalu.

"Tidak dihentikan masih penyelidikan sudah ada tujuh orang diperiksa sebagai saksi," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP S Pandiangan, saat dihubungi, Kamis (19/1/2012).

Penyidik memang masih kesulitan mencari saksi mata terkait korban yang tewas akibat ditembak oleh orang tak dikenal itu. "Kami kesulitan karena tidak ada saksi mata yang langsung melihat," katanya.

Untuk diketahui peristiwa itu terjadi pada 13 Juli 2011, sebanyak dua alat berat operasional RAPP di Sungai Hiu dibakar oleh massa. Satu orang operator juga tewas akibat ditembak.

Polisi belum dapat memastikan pelaku dibalik pelaku penembakan tersebut. "Kami tidak bisa seperti itu karena tidak ada fakta dan buktinya. Ini masih kami dalami," kata Pandiangan.

Secara terpisah, anggota Komisi IV DPR Wan Abu Bakar menilai, konflik masyarakat di Pulau Padang lebih dipicu olah maraknya kegiatan pembalakan hutan (illegal logging) di kawasan itu. Dia pun mengaku heran dengan kayu-kayu hutan di hutan alam Pulau Padang yang disinyalir dikirim ke Malaysia dan Singapura.

"Saya heran kenapa bisa terjadi penebangan hutan secara liar di Pulau Padang. Saya yakin ada oknum yang memodali praktek ilegal logging itu," katanya.

Dia mendesak kepolisian segera bertindak tegas mengusut kasus itu. “Masalah itu jangan dibiarkan agar tidak berlarut," tegasnya.

Menurutnya, konflik antara warga dan PT RAPP disinyalir bukan murni dari warga Pulau Padang. Pasalnya, dikhawatirkan akan mengganggu proyek mereka dalam setiap penebangan hutan secara liar tanpa adanya penanaman kembali.

"Gerakan protes yang dilakukan oleh warga sepertinya ada yang memboncengi, yang selama ini mendanai. Saya bukan membela RAPP, tapi kami langsung turun dan melihat bagaimana kondisi hutan di Pulau Padang yang sudah habis sebelum RAPP melaksanakan HTI," pungkasnya.

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8140 seconds (0.1#10.140)