Tiga desa diterjang puting beliung, 1 tewas, 151 rumah rusak
A
A
A
Sindonews.com - Angin puting beliung menerjang tiga desa di Kecamatan Kandangan. Angin yang berhembus selama 10 menit itu merusak 151 rumah dan menyebabkan seorang korban tewas.
Tiga desa yang terkena dampak angin kencang ini adalah Desa Klampisan, Karang Tengah dan Kemiri. Untuk Desa Klampisan yang terkena dampak angin adalah Dusun Glatik, Dusun Sarirejo dan Dusun Ngrangkok. Sebanyak 18 rumah rusak berat, 19 rumah rusak sedang dan 35 rumah rusak ringan.
Diperkirakan total kerugian mencapai Rp254 juta. Sementara di Desa Karang Tengah, wilayah yang terdampak hanya di Dusun Sarirejo saja. Kerusakan terdiri dari 6 rumah rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang dan 62 rumah rusak ringan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp111 juta.
Untuk Desa Kemiri, kerusakan hanya satu rumah dengan kerugian Rp1 juta. Sementara itu Kaseni, 60, petani di Karang Tengah tewas akibat tertimpa pohon yang roboh tertiup angin. Lehernya patah dan terdapat luka di pelipis kanannya. Kaseni yang baru pulang dari sawah itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Amelia ,namun akhirnya nyawanya tidak tertolong.
Kepala Desa Karang Tengah Sugito menjelaskan, hujan disertai angin sebenarnya sudah terjadi sejak siang hari. Namun, pada pukul 18.00 WIB, angin bertiup sangat kencang sekitar 10 menit. Angin bahkan bisa menumbangkan puluhan pohon dan menerbangkan genteng rumah warga.
”Kejadiannya cepat. Warga yang gentengnya terbang, berhamburan keluar,” jelasnya, kemarin. Kejadian ini, juga melumpuhkan listrik di desa tersebut. Akibatnya, malam hari usai puting beliung menerjang, kampung gelap gulita.
”Akhirnya, warga yang rumahnya rusak berat saya suruh tidur di rumah tetangga dahulu,” tukas Sugito.
Kemarin, warga mulai membersihkan puing-puing rumah yang berserakan. Kepala Bakesbangpolinmas Kabupaten Kediri, selaku Satlak Penanggulangan Bencana, Ruslan Efendi, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan tindakan tanggap darurat untuk sementara.
Khusus untuk korban meninggal dunia, pemerintah telah merujuk ke RSUD Pare untuk penanganan lebih lanjut. Korban meninggal dunia dan warga yang rumahnya roboh akan diberi bantuan. Namun untuk nominal dan kapan bantuan tersebut diberikan, Ruslan belum bisa menentukan. ”Kami masih melakukan pendataan menyeluruh,” urainya.(*)
Tiga desa yang terkena dampak angin kencang ini adalah Desa Klampisan, Karang Tengah dan Kemiri. Untuk Desa Klampisan yang terkena dampak angin adalah Dusun Glatik, Dusun Sarirejo dan Dusun Ngrangkok. Sebanyak 18 rumah rusak berat, 19 rumah rusak sedang dan 35 rumah rusak ringan.
Diperkirakan total kerugian mencapai Rp254 juta. Sementara di Desa Karang Tengah, wilayah yang terdampak hanya di Dusun Sarirejo saja. Kerusakan terdiri dari 6 rumah rumah rusak berat, 10 rumah rusak sedang dan 62 rumah rusak ringan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp111 juta.
Untuk Desa Kemiri, kerusakan hanya satu rumah dengan kerugian Rp1 juta. Sementara itu Kaseni, 60, petani di Karang Tengah tewas akibat tertimpa pohon yang roboh tertiup angin. Lehernya patah dan terdapat luka di pelipis kanannya. Kaseni yang baru pulang dari sawah itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Amelia ,namun akhirnya nyawanya tidak tertolong.
Kepala Desa Karang Tengah Sugito menjelaskan, hujan disertai angin sebenarnya sudah terjadi sejak siang hari. Namun, pada pukul 18.00 WIB, angin bertiup sangat kencang sekitar 10 menit. Angin bahkan bisa menumbangkan puluhan pohon dan menerbangkan genteng rumah warga.
”Kejadiannya cepat. Warga yang gentengnya terbang, berhamburan keluar,” jelasnya, kemarin. Kejadian ini, juga melumpuhkan listrik di desa tersebut. Akibatnya, malam hari usai puting beliung menerjang, kampung gelap gulita.
”Akhirnya, warga yang rumahnya rusak berat saya suruh tidur di rumah tetangga dahulu,” tukas Sugito.
Kemarin, warga mulai membersihkan puing-puing rumah yang berserakan. Kepala Bakesbangpolinmas Kabupaten Kediri, selaku Satlak Penanggulangan Bencana, Ruslan Efendi, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan tindakan tanggap darurat untuk sementara.
Khusus untuk korban meninggal dunia, pemerintah telah merujuk ke RSUD Pare untuk penanganan lebih lanjut. Korban meninggal dunia dan warga yang rumahnya roboh akan diberi bantuan. Namun untuk nominal dan kapan bantuan tersebut diberikan, Ruslan belum bisa menentukan. ”Kami masih melakukan pendataan menyeluruh,” urainya.(*)
()