Banjir Banten kian parah

Minggu, 15 Januari 2012 - 15:21 WIB
Banjir Banten kian parah
Banjir Banten kian parah
A A A
Sindonews.com - Hujan deras yang berlangsung sejak Jumat lalu telah menyebabkan Sungai Ciujung, Ciliman, Cimandiri dan Cilemer di Provinsi Banten, meluap.

Akibat banjir ini, ruas jalan tol Jakarta-Merak di KM 30-50 ditutup akibat genangan air setinggi satu meter lebih dan sebagian badan jalan digunakan warga untuk mengungsi. Kepala Pusat Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari delapan Kabupaten di Banten yang banjir parah berada di tiga kabupaten.

"Serang, Pandeglang, dan Lebak terkena bencana banjir yang cukup parah, sedangkan yang lainnya relatif masih aman," terang dia dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews, Minggu (15/1/2012)

Menurut dia, ketinggian air bervariasi antara 30 centi meter sampai dengan 5 meter dan khusus Kabupaten Lebak, jalan Banten - Citorek longsor sepanjang sekitar 1 km dan 1 rumah tertimbun. "Total sebanyak 13.755 unit rumah yang tersebar di 97 desa di 29 kecamatan terendam banjir," imbuhnya.

Sutopu mencatat di tiga kabupaten yang terendam banjir di wilayah, Kabupaten Lebak meliputi 3.108 rumah di 58 desa (14 kecamatan), Kabupaten Pandeglang meliputi 9.770 rumah dan 1.939 ha sawah di 33 desa (11 kecamatan) dan Kabupaten Serang meliputi 877 rumah di 6 desa (4 kecamatan).

Saat ini BNPB dan BPBD terus melakukan penanganan darurat bencana banjir. BNPB dan BPBD Prov Banten mendampingi BPBD kabupaten dan pemda kabupaten untuk penanganan darurat, baik manajemen maupun pengerahan logistik dan peralatan.

"Evakuasi telah dilakukan bagi masyarakat yang rumahnya tidak memungkinkan untuk ditinggali karena terendam banjir. Peralatan yang ada di berbagai instansi dikerahkan. Beras dan bahan makanan, sembako,lauk-pauk sudah disampaikan tersebar ke kecamatan-kecamatan yang terkena musibah ini," beber Sutopo.

BPBD kabupaten, kata dia, bersama camat mengatur pendistribusian ke warga. Seluruh personel penanggulangan bencana, termasuk relawan di daerah dilibatkan.

"Jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan, taksiran kerugian belum dapat dilakukan. Laporan dari kepala BPBD kabupaten hingga tadi malam situasi masih dapat dikendalikan oleh pemda setempat," tuturnya.

Namun ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan yakni, jumlah peralatan evakuasi terbatas, seperti perahu, tenda, peralatan tidur serta cadangan beras di Dinsos cukup, tetapi lauk -pauk makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, air bersih saat ini terbatas.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1153 seconds (0.1#10.140)