PKL di Solo pindah tanpa ricuh

PKL di Solo pindah tanpa ricuh
A
A
A
Sindonews.com – Tidak jarang proses pemindahan pedagang kaki lima (PKL) diwarnai kericuhan. Lain halnya yang terjadi di Solo, Jawa Tengah, untuk kesekian kalinya Pemerintah Kota Solo melakukan pemindahan PKL tanpa terjadi kericuhan.
Kali ini, ratusan PKL yang biasa mangkal di sepanjang jalan Veteran, Solo, oleh Pemerintah Kota Solo dipindahkan ke Shelter Notoharjo, samping Pasar Klitikan Notoharjo Solo.
Pemindahan dilakukan secara gotong royong antara pedagang dan petugas Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo dengan menggunakan truk dan mobil pikap Satpol PP Kota Solo.
Kepala Dinas Pengelola Pasar Kota Solo Subagyo mengatakan, total PKL yang dipindahkan ada 118 orang. Masing-masing, 96 PKL Klitikan, 12 PKL pakaian, dan 12 PKL makanan.
“Yang 96 PKL Klitikan dipindahkan ke Shelter Notoharjo, sedang 12 PKL pakaian dipindah ke Pasar Gading. Untuk PKL makanan menyusul pemindahan tahap kedua,” jelasnya di Solo, Jum’at (13/1/2012).
Terkait proses pemindahan kenapa bisa berjalan aman, Subagyo menerangkan bahwa pemindahan diawali dari proses pembicaraan pada setengah tahun sebelumnya antara Dinas Pengelola Pasar dengan Paguyuban PKL Veteran.
“Dalam kurun waktu setengah tahun, kami sinkronkan keinginan dan harapan dari pada PKL yang bersangkutan. Termasuk dibuatkan shelter-nya,” jelas Subagyo.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban PKL Veteran Solo Sriyanto mengaku tertarik dipindahkan karena pemerintah menawarkan penundaan restribusi selama enam bulan dan membantu penambahan modal. “Termasuk menempati shelter ini tanpa dipungut beaya atau gratis,” ungkapnya.
Sementara itu, Shelter Notoharjo menempati lokasi di areal seluas 800 meter persegi di samping Pasar Notoharjo, Solo. Shelter ini dibangun dengan anggaran Rp430 juta berasal dari ABPD Solo 2011.
“Imbal baliknya, PKL yang menempati nantinya ditarik restribusi sebesar Rp 500 per meter persegi per hari,” jelasnya.
Kali ini, ratusan PKL yang biasa mangkal di sepanjang jalan Veteran, Solo, oleh Pemerintah Kota Solo dipindahkan ke Shelter Notoharjo, samping Pasar Klitikan Notoharjo Solo.
Pemindahan dilakukan secara gotong royong antara pedagang dan petugas Dinas Pengelola Pasar (DPP) Kota Solo dengan menggunakan truk dan mobil pikap Satpol PP Kota Solo.
Kepala Dinas Pengelola Pasar Kota Solo Subagyo mengatakan, total PKL yang dipindahkan ada 118 orang. Masing-masing, 96 PKL Klitikan, 12 PKL pakaian, dan 12 PKL makanan.
“Yang 96 PKL Klitikan dipindahkan ke Shelter Notoharjo, sedang 12 PKL pakaian dipindah ke Pasar Gading. Untuk PKL makanan menyusul pemindahan tahap kedua,” jelasnya di Solo, Jum’at (13/1/2012).
Terkait proses pemindahan kenapa bisa berjalan aman, Subagyo menerangkan bahwa pemindahan diawali dari proses pembicaraan pada setengah tahun sebelumnya antara Dinas Pengelola Pasar dengan Paguyuban PKL Veteran.
“Dalam kurun waktu setengah tahun, kami sinkronkan keinginan dan harapan dari pada PKL yang bersangkutan. Termasuk dibuatkan shelter-nya,” jelas Subagyo.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban PKL Veteran Solo Sriyanto mengaku tertarik dipindahkan karena pemerintah menawarkan penundaan restribusi selama enam bulan dan membantu penambahan modal. “Termasuk menempati shelter ini tanpa dipungut beaya atau gratis,” ungkapnya.
Sementara itu, Shelter Notoharjo menempati lokasi di areal seluas 800 meter persegi di samping Pasar Notoharjo, Solo. Shelter ini dibangun dengan anggaran Rp430 juta berasal dari ABPD Solo 2011.
“Imbal baliknya, PKL yang menempati nantinya ditarik restribusi sebesar Rp 500 per meter persegi per hari,” jelasnya.
()