Kisruh Pemilukada Aceh bisa picu perang cumbok

Jum'at, 13 Januari 2012 - 06:03 WIB
Kisruh Pemilukada Aceh bisa picu perang cumbok
Kisruh Pemilukada Aceh bisa picu perang cumbok
A A A
Sindonews.com - Rakyat Aceh sudah lelah dengan konflik. Elite politik diminta untuk tidak memanfaatkan situasi sehingga akan menyeret lagi Aceh ke ranah konflik. Konflik dinilai hanya akan merugikan rakyat.

Jika kisruh ini tak segera dihentikan, maka Aceh akan kembali ke konflik antar elitr seperti yang pernah terjadi di daerah itu pada 1946 hingga 1947. Konflik itu dikenal dengan perang cumbok.

Perang ini adalah pertikaian antara ulama dengan kaum bangsawan (Hulu balang). "Jangan sampai ini terulang lagi. Rakyat Aceh sudah sangat lelah dengan konflik. Sepanjang sejarah Aceh dipenuhi dengan konflik," ujar Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar di Banda Aceh, Kamis 12 Januari 2012.

Menurutnya, saat ini Aceh membutuhkan iklim keamanan yang kondusif agar perekonomian masyarakat berkembang. Untuk menciptakannya elit politik diminta untuk mengakhiri konflik kepentingan terkait Pemilukada karena ini dikhawatirkan akan mengganggu perdamaian di Aceh.

"Kalau kondisi keamanan yang tidak menentu, akan membuat investor enggan melirik Aceh," tukasnya.

Sementara itu, terkait adanya gugatan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi ke Mahkamah Konstitusi (MK), Nazar mengaku siap menerima apapun keputusan MK. Sekalipun Pemilukada ditunda atau sebaliknya dilanjutkan.

“Kalau kemudian ditunda dan dibuka pendaftaran calon kembali, tidak masalah. Saya sebagai peserta ikut saja apapun keputusannya,” kata Nazar.

Seperti diberitakan, Nazar sendiri termasuk salah satu kandidat calon Gubernur Aceh 2012-2017. Hari ini dirinya resmi mendeklarasikan sebagai calon kandidat berpasangan dengan Nova Iriansyah, anggota DPR RI dari Partai Demokrat.

Pasangan ini diusung koalisi Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA). Pasangan ini merupakan satu-satunya calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung partai politik.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6416 seconds (0.1#10.140)