Pupuk bersubsidi langka

Selasa, 10 Januari 2012 - 10:04 WIB
Pupuk bersubsidi langka
Pupuk bersubsidi langka
A A A
Sindonews.com - Sejak beberapa pekan terakhir para petani padi di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) dan Mamuju memanfaatkan pupuk organik untuk tanaman mereka.

Ini disebabkan langkanya pupuk bersubsidi di dua daerah tersebut. Bahkan pupuk urea dan ZA nyaris tidak ada di lima kabupaten se-Sulbar.

Beberapa petani menyebutkan, sebenarnya penggunaan pupuk ZA lebih baik untuk menyuburkan tanah dan pertumbuhan padi dibandingkan organik. Namun pupuk alternatif itu tetap dilakukan untuk mencegah gagal panen, meski pertumbuhannya lambat.

Kelangkaan ini tentu berpengaruh pada harga pupuk. Dari data yang dihimpun di lapangan, harga pupuk rata-rata naik Rp15 ribu. ZA sebesar Rp75 ribu naik menjadi Rp90 ribu. Sedang pupuk urea dari Rp80 ribu naik menjadi Rp95 ribu.

Sejumlah pemilik toko pupuk menyebutkan, kelangkaan ini disebabkan pasokan dari Kalimantan Timur sangat kurang. Pada musim panen sekarang ini, mestinya petani membutuhkan banyak pupuk.

Seperti di Kecamatan Kalukku, kawasan lumbung padi Mamuju. Kebutuhan petani terhadap pupuk sepanjang musim tanam mencapai 16 ton. Sehingga, per hari dibutuhkan sebesar 200 sak pupuk.

Semua yang terkait dengan ini penyesalkan sikap pemerintah yang lambat mengantisipasi keadaan. Namun sebenarnya, kelangkaan itu lebih disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem di kawasan Sulbar dan umumnya Sulawesi secara menyeluruh.

Sales Supervisor PT Petrokimia Gresik cabang Sulselbar Subagio mengaku, cuaca ekstrem itu menghambat distribusi pupuk. Pupuk dari Gresik Jawa Timur, diangkut dengan kapal.

"Kapak yang mengangkut pupuk itu terlambat masuk ke pelabuhan Pare-Pare dan Makassar. Kendala lain adalah terjadinya antrean pada dua pelabuhan itu, sehingga memperlambat proses bongkar barang," tuturnya melalui telepon.

Setiap pupuk yang sudah tiba, langsung disalurkan. Termasuk ke Sulbar. Terakhir sebanyak 60 ton yang diambil dari gudang di wilayah Palopo, Sulsel.

Sales Representatif PT Pupuk Kaltim Cabang Sulbar, Buliher Siagian, mengatakan, perusahaannya sudah menyiapkan 812 ton urea dan 171 ton NPK pelangi di gudangnya. Sehingga stok urea di Polman dan Mamuju aman.

Sementara Kepala Pemasaran CV Amalia Putra Mamuju, Juniarty menjamin pekan ini tidak ada lagi kelangkaan pupuk. Terutama ZA, dengan harga sebesar Rp70 ribu per 50 kilogram atau per sak karung.

Dikatakan, semua produk pupuk akan masuk pekan ini ke Mamuju. Produk pupuk PT Petrokimia Gresik adalah phonska, SP-36, ZA dan petroganik. Sedang produk PT Pupuk Kaltim adalah urea, zeorganik dan NPK pelangi. "Kami telah pesan sebanyak 500 ton. Jumlah itu sudah dapat memenuhi kebutuhan petani," katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3659 seconds (0.1#10.140)