Taman, rumah kedua warga kota

Senin, 09 Januari 2012 - 09:02 WIB
Taman, rumah kedua warga...
Taman, rumah kedua warga kota
A A A
Sindonews.com - Gerbang taman baru saja dibuka. Beberapa mobil yang membawa anakanak masuk beriringan. Pintu mobil dibuka, dan mereka berkumpul di salah satu sudut taman.

Mereka mengikuti lomba desain celengan yang digelar oleh Posyandu Kabupaten Sidoarjo. Di sudut lain, bocah- bocah dari Taman Pendidikan Al-quran (TPA) asyik bermain di arena outbond. Sedang di setiap bangku taman, satu keluarga duduk-duduk melepas lelah setelah berjalan- jalan menghirup sejuk udara taman.

Remaja dan muda- mudi duduk santai sambil ketawa-ketiwi. Tak jauh dari mereka semua, petugas parkir sibuk mengatur motor yang terus berdatangan masuk ke lokasi taman.

Ya,warga Kota Surabaya begitu menyukai taman. Lihat saja taman-taman saat weekend, tak ada taman yang sepi. Sore mendekati senja jumlah warga kota yang menghabiskan waktu di taman semakin banyak.

”Kalau hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung di Taman Flora ini selalu di atas 1.000 orang,” kata Siswanto salah satu petugas pengelola taman. Kota Pahlawan yang memiliki imagesebagai kota yang panas memang dicoba dikikis dengan keberadaan taman-taman.

Tak heran jika di setiap sudut kota, sangat mudah menemukan taman. Sebut saja Taman Mundu di depan Stadion Tambaksari, Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo,Taman Prestasi, Taman Ekspresi dan taman- taman lainnya. Taman-taman itulah yang kini menemani keseharian warga kota yang menginginkan.

”Wajah” kota yang lain.Mereka datang tak hanya rekreasi saja, melainkan juga bertemu dengan kawan, menggelar kegiatan bersama, rapat organisasi, lomba, atau sekadar jalan-jalan.

” Saya sering kumpul sama teman-teman di taman.Ya kadang berdiskusi, kadang rapat organisasi. Hampir semua taman sudah pernah kami datangi,” kata Hari Prayitno, mahasiswa FKIP Universitas Tritunggal Surabaya.

Pada pekan lalu, Hari datang ke Taman Flora atau lebih dikenal dengan nama Kebun Bibit. Ia datang tak sendirian, melainkan bersama dengan anak didiknya. Selain sebagai mahasiswa ia juga sebagai pengajar TPAAl Mukminun Unit 437 Bulak Cupat Utara, Kecamatan Bulak.

”Di taman ini anak-anak lebih aman. Mereka bisa bermain dan belajar.Taman adalah tempat yang ramah bagi anak,” katanya. Kenapa harus di taman? Menurut Hari taman adalah tempat yang representatif bagi berbagai aktivitas terutama bagi anak-anak.

Di taman, banyak pohon rindang yang menyebarkan udara bersih yang mulai sulit diperoleh di kota besar seperti Surabaya. ”Saya senang pemkot peduli dengan taman,” katanya.

Alasan yang sama juga diungkapkan Muhammad Soim kepala asrama Panti Asuhan Muhammadiyah Kenjeran. Menurut dia, taman menjadi kebutuhan warga kota yang memiliki aktivitas tinggi.

”Kami memilih taman karena begitu asri.Selain itu lokasinya mudah dijangkau, dan tentu aman untuk anak-anak,” katanya. Soim membawa 28 anak panti asuhan untuk bermain outbond di Taman Prestasi.

Taman memang semakin akrab bagi warga Kota Surabaya. Kota yang panas ini pun punya wajah lain, tak hanya dihuni oleh bangunan beton menjulang. Melainkan juga ruang terbuka hijau yang selalu mengundang masyarakat untuk selalu datang.

”Konsep taman memang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,”kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Hidayat Syah. Menurut dia, setiap taman memiliki kekhasan sendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar.

Taman Bungkul misalnya didesain untuk berbagai komunitas, di antaranya komunitas sepeda, skate board, dan komunitas lain.Sedang Taman Prestasi didesain dengan memajang berbagai prestasi yang diperoleh Pemkot Surabaya. ”Seperti piala Adipura ada di sana,” katanya.

Kota Surabaya yang memiliki banyak taman ternyata juga mengundang daerah-daerah lain untuk datang guna studi banding di antaranya Banyuwangi dan Balikpapan. Bahkan sejak Surabaya memiliki taman,hampir tiap hari ada institusi yang ”belajar” soal taman ke Pemkot Surabaya.

”Kita setiap hari menerima tamu yang ingin mengetahui soal taman,”kata Hidayat. Guna mempermudah pengelolaan, dinas kebersihan membagi per-rayon. Yakni rayon timur, barat, utara, selatan, dan rayon pusat. Setiap kepala rayon mengelola tamantaman yang ada di wilayahnya.

Pemkot sendiri, kata dia, akan terus membuat taman-taman untuk warga kota. ”Tahun ini memperbanyak taman di daerah pinggiran,”tuturnya.

Taman pada akhirnya menjadi sebuah rumah kedua bagi warga kota. Di taman warga bisa bertemu, tanpa membedakan status,dan semua kegiatan bisa diwadahi di sana. Taman Ekspresi misalnya akan didesain untuk bisa menampung seniman- seniman dalam berkarya.

Sedang di taman-taman lain diberi fasilitas lapangan futsal seperti Taman Terate. ”Jadi kebutuhan warga apa, itu yang kita sediakan. Taman memang melengkapi kebutuhan warga kota,” katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9175 seconds (0.1#10.140)