Gelar lapak mesin Esemka
A
A
A
Sindonews.com - Usai menggelar 'pameran' mobil Esemka di car free day, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah tadi pagi, kini giliran mesin penggerak kendaraan otomotif menjadi primadona di sepanjang trotoar depan rumah dinas wali kota Loji Gandrung. 'Gelar lapak' mesin Esemka untuk menunjukkan perangkat tersebut asli buatan pelajar SMK dan bukan barang bekas.
Sebanyak tiga mesin mobil Esemka dipajang di jalur lambat Loji Gandrung, dimana masyarakat dapat bebas menyaksikannya. Masing-masing mesin menunjukkan fase perakitan mulai kerangka komponen, mesin setengah jadi, dan mesin sempurna. Perangkat penggerak berbahan dasar logam tersebut terukir 'Esemka 1.5 i' dan 'twin cam 16 valve'.
Koordinator Program Pembelajaran Industri Kreatif Mobil Esemka Budi Martono mengatakan, masyarakat tak perlu galau lantaran beredar kabar mesin yang tersemat di dalam mobil adalah produk bekas serta kanibalan. Budi memastikan semua perangkat mesin dibeli baru.
"Mesin baru. Seluruhnya disusun anak SMK. Tidak ada yang namanya ambil mesin bekas, apalagi dikanibal dari produk mobil lain. Blok mesin saja dicor sendiri," kata dia, Minggu (8/1/2012).
Budi mengatakan, perangkat mesin diproduksi dan dirangkai secara mandiri. Dari seluruh piranti mesin, hanya tiga komponen saja yang impor. Adapun komponen itu adalah cincin toraks, katup, dan sistem injeksi.
"Tiga komponen itu didatangkan dari luar negeri. Tapi mayoritas adalah buatan sendiri dengan kemitraan lokal," terangnya.
Mengenai penggunaan mesin, Budi mengatakan nantinya lebih merakyat. Mesin Esemka twin cam 16 valve dapat menggerakkan moda transportasi lainnya, semisal perahu motor dan alat pertanian.
"Kapal motor dapat memanfaatkan mesin ini. Juga motor yang biasanya dipakai petani. Tentu saja lebih murah," jelasnya.
Saat ini produksi mesin Esemka masih dipasarkan di kalangan terbatas. Namun ia tak menutup kemungkinan mesin Esemka diproduksi massal seiring keberhasilan mobil Esemka.
Pantauan wartawan, sedikitnya ratusan warga menyemut di halaman Loji Gandrung sejak tadi pagi. Penduduk lokal dan luar kota penasaran melihat lebih dekat produk Esemka.
Sebanyak tiga mesin mobil Esemka dipajang di jalur lambat Loji Gandrung, dimana masyarakat dapat bebas menyaksikannya. Masing-masing mesin menunjukkan fase perakitan mulai kerangka komponen, mesin setengah jadi, dan mesin sempurna. Perangkat penggerak berbahan dasar logam tersebut terukir 'Esemka 1.5 i' dan 'twin cam 16 valve'.
Koordinator Program Pembelajaran Industri Kreatif Mobil Esemka Budi Martono mengatakan, masyarakat tak perlu galau lantaran beredar kabar mesin yang tersemat di dalam mobil adalah produk bekas serta kanibalan. Budi memastikan semua perangkat mesin dibeli baru.
"Mesin baru. Seluruhnya disusun anak SMK. Tidak ada yang namanya ambil mesin bekas, apalagi dikanibal dari produk mobil lain. Blok mesin saja dicor sendiri," kata dia, Minggu (8/1/2012).
Budi mengatakan, perangkat mesin diproduksi dan dirangkai secara mandiri. Dari seluruh piranti mesin, hanya tiga komponen saja yang impor. Adapun komponen itu adalah cincin toraks, katup, dan sistem injeksi.
"Tiga komponen itu didatangkan dari luar negeri. Tapi mayoritas adalah buatan sendiri dengan kemitraan lokal," terangnya.
Mengenai penggunaan mesin, Budi mengatakan nantinya lebih merakyat. Mesin Esemka twin cam 16 valve dapat menggerakkan moda transportasi lainnya, semisal perahu motor dan alat pertanian.
"Kapal motor dapat memanfaatkan mesin ini. Juga motor yang biasanya dipakai petani. Tentu saja lebih murah," jelasnya.
Saat ini produksi mesin Esemka masih dipasarkan di kalangan terbatas. Namun ia tak menutup kemungkinan mesin Esemka diproduksi massal seiring keberhasilan mobil Esemka.
Pantauan wartawan, sedikitnya ratusan warga menyemut di halaman Loji Gandrung sejak tadi pagi. Penduduk lokal dan luar kota penasaran melihat lebih dekat produk Esemka.
()