Tak lama lagi Solo jadi pusat manufaktur Esemka
A
A
A
Sindonews.com-Kota Solo diprediksi menjadi pusat industri manufaktur perakitan mobil Esemka, menyusul diproduksinya mobil oleh siwa SMKN 2 dan SMK Warga Surakarta baru -baru ini. Direktur Pembinaan SMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Joko Sutrisno mengaku yakin Solo bakal jadi pusat industri mobil nasional khususnya Esemka.
Alasannya, karena Solo memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) melimpah dan andal. SDM memadai yang ada saat ini merupakan hasil program penguasaan keahlian terapan (vokasi) pendidikan menengah yang dicanangkan dinas pendidikan pusat sejak tahun 2007.
Solo memang bisa dibilang sebagai pelopor pendidikan vokasi SMK di Indonesia. Dinas pendidikan setempat telah menyediakan bengkel kerja bagi pelajar SMK didukung Technopark (STP) dari Pemerintah Kota (Pemkot). Apalagi, jumlah pelajar SMK di Solo mencapai 60 persen dari seluruh jumlah pelajar yang ada pada tingkat menengah atas.
"Di sini (Solo), terdapat industri perakitan rintisan PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai principal mitra Esemka,” terang Joko saat berada di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Joko Widodo di Loji Gandrung, Sabtu (7/1/2011).
Dikatakannya, perusahaan tersebut memegang peranan penting dalam industri manufaktur Kiat Esemka. Atas dasar itulah, maka Joko mempercayai Kota Solo bisa berhasil dalam menjalin kerjasama perakitan produk otomotif dengan menggandeng lulusan-lulusan sekolah kejuruan.
“Memang ada yang dirakit di Pasuruan, Sidoarjo, Semarang. Tapi pastinya ibu company ada di Solo. Istilahnya principal company,” imbuhnya.
Kedatangan Joko ke Solo sendiri untuk memastikan sistem operasi produksi mobil lokal tersebut dalam kerangka tepat. Konsep tersebut mengedepankan peran industri rumah tangga selaku pemasok komponen kendaraan.
Basis kemitraan ini tetap dipertahankan sampai Kiat Esemka berhasil menembus pasar otomotif. Adapun kemitraan dengan lulusan SMK memberikan peluang kerja luar biasa bagi generasi muda siap berkarya.
“Banyaknya pesanan Esemka menjadi tantangan positif PT Solo Manufaktur Kreasi dan bagi SMK sendiri untuk merealisasikannya. Mereka dapat mendirikan industri di rumah masing-masing. Kita berharap muncul industri kecil yang banyak sehingga anak luluasan SMK bisa bekerja. Di situlah awal kemakmuran,” kata dia. (lin)
Alasannya, karena Solo memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) melimpah dan andal. SDM memadai yang ada saat ini merupakan hasil program penguasaan keahlian terapan (vokasi) pendidikan menengah yang dicanangkan dinas pendidikan pusat sejak tahun 2007.
Solo memang bisa dibilang sebagai pelopor pendidikan vokasi SMK di Indonesia. Dinas pendidikan setempat telah menyediakan bengkel kerja bagi pelajar SMK didukung Technopark (STP) dari Pemerintah Kota (Pemkot). Apalagi, jumlah pelajar SMK di Solo mencapai 60 persen dari seluruh jumlah pelajar yang ada pada tingkat menengah atas.
"Di sini (Solo), terdapat industri perakitan rintisan PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai principal mitra Esemka,” terang Joko saat berada di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Joko Widodo di Loji Gandrung, Sabtu (7/1/2011).
Dikatakannya, perusahaan tersebut memegang peranan penting dalam industri manufaktur Kiat Esemka. Atas dasar itulah, maka Joko mempercayai Kota Solo bisa berhasil dalam menjalin kerjasama perakitan produk otomotif dengan menggandeng lulusan-lulusan sekolah kejuruan.
“Memang ada yang dirakit di Pasuruan, Sidoarjo, Semarang. Tapi pastinya ibu company ada di Solo. Istilahnya principal company,” imbuhnya.
Kedatangan Joko ke Solo sendiri untuk memastikan sistem operasi produksi mobil lokal tersebut dalam kerangka tepat. Konsep tersebut mengedepankan peran industri rumah tangga selaku pemasok komponen kendaraan.
Basis kemitraan ini tetap dipertahankan sampai Kiat Esemka berhasil menembus pasar otomotif. Adapun kemitraan dengan lulusan SMK memberikan peluang kerja luar biasa bagi generasi muda siap berkarya.
“Banyaknya pesanan Esemka menjadi tantangan positif PT Solo Manufaktur Kreasi dan bagi SMK sendiri untuk merealisasikannya. Mereka dapat mendirikan industri di rumah masing-masing. Kita berharap muncul industri kecil yang banyak sehingga anak luluasan SMK bisa bekerja. Di situlah awal kemakmuran,” kata dia. (lin)
()