SMKN Surabaya jadi pusat produksi mobil

Jum'at, 06 Januari 2012 - 17:24 WIB
SMKN Surabaya jadi pusat...
SMKN Surabaya jadi pusat produksi mobil
A A A
Sindonews.com - Demam mobil Esemka menggeliat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menjadikan Surabaya sebagai percontohan produksi mobil secara massal.

Direktur PSMK Kemendikbud Joko Sutrisno dalam acara 'Serah Terima Bantuan, Pembelajaran Perakitan Alat Pendukung Program Kewirausahaan (CNC Milling dan CNC Lathe) serta Perakitan Notebook, Personal Komputer dan LCD Projector Untuk Pembelajaran di SMK Oleh Direktur PSMK ke Wali Kota', memutuskan akan menjadikan Surabaya sebagai percontohan.

"Kami fokus pada pembuatan mobil dulu. SMKN 2 kebagian membuat mini truk," katanya, Jumat (6/1/2012.

Untuk membuat langkah mengembangkan bakat siswa-siswa SMK, proses yang dilalui kementerian tidak mudah. Butuh waktu selama empat tahun dalam membuat mobil. Kemendikbud mempercayakan proses pembuatan mobil kepada 23 SMKN di Indonesia.

Delapan di antara 23 SMKN di Jawa Timur yakni, SMKN 2 Surabaya, SMKN I Kabupaten Mojokerto, SMKN I Kota Probolinggo, SMKN 2 Kota Pasuruan, SMKN I Kediri, SMKN I Madiun, SMKN 2 Kabupaten Singosari, dan SMKN 6 Kota Malang. Keputusan untuk memberikan kepercayaan SMKN-SMKN ini mulai membuahkan hasil, mereka memproduksi mobil-mobil yang menjadi pembicaraan di Indonesia.

Bahkan kabar terakhir ada sebanyak 10.000 masyarakat Indonesia yang memesan mobil tersebut.

"Kami memberikan dana pengembangan ke SMKN-SMKN itu tidak terlalu banyak. Hanya sebesar Rp1 miliar, tetapi hasilnya sangat luar biasa. SMKN membuktikan mampu," ujar dia.

Joko menerangkan, keputusan memilih Surabaya sebagai basis produksi dilatar belakangi dengan keberadaan kebutuhan pembuatan mobil. Dari survei, Pasuruan menjadi lokasi mendapatkan kebutuhan-kebutuhan mobil, mulai yang kecil sampai besar. Karena, Pasuruan memiliki UKM khusus pembuatan peralatan-peralatan mobil.

Meskipun demikian, Joko menegaskan supaya SMK tidak menjadi tempat transaksi. Karena SMK merupakan tempat pembelajaran bagi siswa-siswa-nya. "Jangan sampai SMK dijadikan tempat transaksi produk-produk mobil," jelasnya.

Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dindik Surabaya Rudy Winarko mengaku bangga dengan karya-karya yang ditunjukan SMK di Surabaya, terutama SMKN 2. Pasalnya, SMKN 2 telah berhasil membuat mini truk dan siap untuk dipasarkan. "Kami sangat bangga dengan prestasi ini," katanya.

Rudy mengaku, keputusan menjadikan SMKN 2 menjadi tempat pembuatan mobil tidak salah. Karena, dari SMK-SMK di Surabaya hanya SMKN 2 Surabaya yang memiliki lokasi tes drive. Hal ini terjadi karena SMKN 2 memiliki lahan yang sangat luas.

Untuk itu, ungkap mantan guru SMKN 2 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mendukung pembuatan mobil ini. Bahkan pemkot akan menyiapkan dana APBD untuk kebutuhan produksi mobil. "Dana APBD juga akan kami siapkan, kami akan mendukung produksi mobil di SMK," ujar Rudy.

Kepala Sekolah SMKN 2 Surabaya Bahrun mengatakan, dua mobil mini truk yang digarap SMKN 2 Surabaya, sudah selesai dirakit. Bahan-bahan rakitannya merupakan hibah dari Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud. ''Mobil ini mulai dirakit sejak pertengahan Desember 2011 lalu," katanya.

Proses perakitan ini merupakan pengalaman pertama bagi SMKN 2, tanpa ada hand book, ternyata para siswa dan guru SMKN 2 Surabaya bisa menuntaskannya. "Kami akan menggandeng UKM dalam memasarkan mobil ini," ungkap Bahrun.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur Harun memberikan dukungan atas keberhasilan SMKN 2. Menurut dia, SMKN sudah berkembang sangat pesat. Kualitas untuk memproduksi mobil tidak bisa diragukan, bahkan di Malang, proses produksi sudah dilakukan sejak lama.

"Saya sangat bangga. Pemerintah provinsi akan mendukung capaian ini," katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3188 seconds (0.1#10.140)