Pengungsi Gamalama dipulangkan paksa

Kamis, 05 Januari 2012 - 13:38 WIB
Pengungsi Gamalama dipulangkan...
Pengungsi Gamalama dipulangkan paksa
A A A
Sindonews.com - Tanpa alasan yang jelas, ribuan pengungsi korban lahar dingin Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, dipulangkan paksa oleh pemerintah setempat.

Warga pengungsi pun sempat protes, karena banjir lahar dingin masih mengancam wilayah mereka akibat curah hujan yang masih sangat tinggi. Warga mengaku masih trauma atas terjangan lahar dingin yang merusak rumah mereka. Selain itu, para pengungsi juga mengaku rumah mereka masih dalam kondisi rusak dan belum layak untuk dihuni.

Tak hanya itu, warga pengungsi juga mengeluhkan belum tersedianya air bersih dan lampu penerangan dari PLN akibat jaringan listriknya masih terputus. "Kami khawatir dengan banjir lahar dingin karena curah hujan di kota Ternate masih cukup tinggi," ucap Mona, salah satu pengungsi, Kamis (5/1/2012).

Sementara itu ratusan pengungsi yang rumahnya rata dengan tanah akibat tersapu lahar dingin di evakuasi dari posko pengungsian ke Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)) Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara sebagai hunian sementara.

Ketua posko pengungsi Dayaan H Barham mengatakan, hari ini seluruh pengungsi dipulangkan ke rumahnya masih-masing. Nmun pemerintah terus melakukan pemantauan terhadap para pengungsi yang telah dipulangkan.

Kemdati demikian, seyogianya Pemerintah Kota Ternate belajar dari peristiwa sebelumnya dan memberi kepastian tentang situasi aman bagi warga.

Sebab, beberapa waktu lalu, warga pengungungsi erupsi Gunung Gamalama dipulangkan paksa oleh pemerintah. Namun saat sampai di rumah mereka, warga ternyata kembali menjadi korban terjangan lahar dingin, hingga akhirnya memaksa mereka kembali ke pengungsian.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar mengungkapkan, kerugian erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Gamalama, Ternate, Maluku Utara diperkirakan mencapai angka Rp400 miliar.

Angka tersebut mendekati jumlah anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) pemerintahan Kota Ternate yaitu sebesar Rp450 miliar dalam setahun.

Perhitungan angka kerugian tersebut didasarkan dari banyaknya pemukiman warga yang rusak dan akan diganti oleh pemerintah. Selain itu sektor infrastruktur ekonomi sosial serta bandar udara Babullah Ternate juga akan diperbaiki dengan uang anggran tersebut.

Kerugian banjir lahar dingin tersebut terdiri dari material senilai Rp250 miliar dan kerugian erupsi meletusnya Gunung Gamalama sebesar Rp200 miliar lebih.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0518 seconds (0.1#10.140)