Bengawan Solo siaga satu
A
A
A
Sindonews.com - Sejak kemarin petang, kondisi Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, terus mengalami kenaikan. Hingga siang tadi, tiang pengukur di Komplek Taman Bengawan Solo, Kecamatan Kota Bojonegoro, menunjukkan status siaga satu.
Kiriman air dari wilayah barat Bojonegoro lebih cepat sampai dibanding perkiraan semula. Sampai saat ini ketinggian Bengawan Solo di Bojonegoro sudah menyentuh titik 13,20 peilschaal, sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho sudah menunjukkan angka 27,88 peilschaal.
Melihat data tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, sudah menaikkan status menjadi siaga satu di wilayah itu, Selasa (3/1/2012). Kepala BPBD Bojonegoro Kasianto mengatakan, kenaikan akan terus terjadi sampai malam nanti. Perkiraan informasi ketinggian air yang diterima dari hulu memang datang lebih cepat.
Namun BPBD sudah melakukan kesiapsiagaan dengan membangun posko dan persiapan beberapa bantuan logistik, antara lain pelampung, matras, makanan siap saji, dan lain–lain.
Posko tersebut didirikan BPBD dengan melibatkan sejumlah unsur dari dinas pemerintahan, TNI dan Polri. "Ini sebagai upaya pemerintah dalam antisipasi guna menganggulangi bencana, apabila terjadi banjir besar," terangnya. Sementara itu di bantaran Sungai Bengawan Solo, sejumlah warga masih nampak beraktivitas seperti biasa, dan masih tenang menghadapi meningkatnya debit air.
Sekadar diketahui, Banjir luapan Bengawan Solo, Jawa Tengah, mengancam daerah hilir di Provinsi Jatim mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Gresik. Dari Jawa Tengah dilaporkan, bencana banjir menerjang 12 daerah, sedangkan longsor di lima daerah. Banjir terparah melanda wilayah eks Karesidenan Solo. Dari tujuh kabupaten/ kota di wilayah ini, lima di antaranya terendam banjir yakni Solo, Klaten, Sukoharjo, Sragen,dan Karanganyar.
Banjir besar yang terjadi sejak Minggu (1/1) malam akibat luapan air di Sungai Bengawan Solo menyusul hujan deras yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Di Jawa Tengah banjir juga melanda Purworejo, Banyumas,Brebes,Kabupaten Semarang.
Banjir yang merendam 15 desa di Brebes bahkan terjadi sudah hampir sepekan. Di DIY banjir kemarin juga merendam sejumlah kawasan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dan Sleman.Banjir di tiga wilayah ini cepat surut.
Beruntung, rentetan bencana banjir di dua provinsi ini tidak sampai merenggut korban jiwa meski puluhan ribu warga harus diungsikan.(Wilayah- wilayah tergenang banjir selengkapnya lihat info grafis) Di Solo banjir menggenangi 3.684 rumah dengan level ketinggian bervariasi mulai 0,5 meter sampai 1,5 meter.
Ribuan rumah tersebut tersebar di 11 kelurahan yakni Jebres, Pucangsawit, Sewu, Gandekan, Mojosongo,Sangkrah,Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Semanggi, Joyosuran, dan Joyorakan. Terkait banjir ini,warga di bantaran Sungai Bengawan Solo diminta mewaspadai banjir dalam tujuh hari ke depan. Dalam sepekan ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberlakukan siaga bencana,menyiapkan logistik, hingga menerjunkan perangkat evakuasi di wilayah merah terdampak banjir.
Kiriman air dari wilayah barat Bojonegoro lebih cepat sampai dibanding perkiraan semula. Sampai saat ini ketinggian Bengawan Solo di Bojonegoro sudah menyentuh titik 13,20 peilschaal, sedangkan di Karangnongko, Kecamatan Ngraho sudah menunjukkan angka 27,88 peilschaal.
Melihat data tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, sudah menaikkan status menjadi siaga satu di wilayah itu, Selasa (3/1/2012). Kepala BPBD Bojonegoro Kasianto mengatakan, kenaikan akan terus terjadi sampai malam nanti. Perkiraan informasi ketinggian air yang diterima dari hulu memang datang lebih cepat.
Namun BPBD sudah melakukan kesiapsiagaan dengan membangun posko dan persiapan beberapa bantuan logistik, antara lain pelampung, matras, makanan siap saji, dan lain–lain.
Posko tersebut didirikan BPBD dengan melibatkan sejumlah unsur dari dinas pemerintahan, TNI dan Polri. "Ini sebagai upaya pemerintah dalam antisipasi guna menganggulangi bencana, apabila terjadi banjir besar," terangnya. Sementara itu di bantaran Sungai Bengawan Solo, sejumlah warga masih nampak beraktivitas seperti biasa, dan masih tenang menghadapi meningkatnya debit air.
Sekadar diketahui, Banjir luapan Bengawan Solo, Jawa Tengah, mengancam daerah hilir di Provinsi Jatim mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan, hingga Gresik. Dari Jawa Tengah dilaporkan, bencana banjir menerjang 12 daerah, sedangkan longsor di lima daerah. Banjir terparah melanda wilayah eks Karesidenan Solo. Dari tujuh kabupaten/ kota di wilayah ini, lima di antaranya terendam banjir yakni Solo, Klaten, Sukoharjo, Sragen,dan Karanganyar.
Banjir besar yang terjadi sejak Minggu (1/1) malam akibat luapan air di Sungai Bengawan Solo menyusul hujan deras yang terjadi beberapa jam sebelumnya. Di Jawa Tengah banjir juga melanda Purworejo, Banyumas,Brebes,Kabupaten Semarang.
Banjir yang merendam 15 desa di Brebes bahkan terjadi sudah hampir sepekan. Di DIY banjir kemarin juga merendam sejumlah kawasan di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul dan Sleman.Banjir di tiga wilayah ini cepat surut.
Beruntung, rentetan bencana banjir di dua provinsi ini tidak sampai merenggut korban jiwa meski puluhan ribu warga harus diungsikan.(Wilayah- wilayah tergenang banjir selengkapnya lihat info grafis) Di Solo banjir menggenangi 3.684 rumah dengan level ketinggian bervariasi mulai 0,5 meter sampai 1,5 meter.
Ribuan rumah tersebut tersebar di 11 kelurahan yakni Jebres, Pucangsawit, Sewu, Gandekan, Mojosongo,Sangkrah,Kedunglumbu, Pasar Kliwon, Semanggi, Joyosuran, dan Joyorakan. Terkait banjir ini,warga di bantaran Sungai Bengawan Solo diminta mewaspadai banjir dalam tujuh hari ke depan. Dalam sepekan ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberlakukan siaga bencana,menyiapkan logistik, hingga menerjunkan perangkat evakuasi di wilayah merah terdampak banjir.
()