Bayar listrik, Jokowi bawa Rp8,9 M dalam karung
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, akhirnya melunasi tunggakan listrik untuk penerangan jalan umum (PJU) kepada PLN sebesar Rp8,9 miliar.
Pembayaran listrik tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Solo Joko Widodo bersama Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Warga Solo juga turut mengantar meskipun hujan gerimis turun.
Pria yang akrab disapa Jokowi dan Rudyatmo tiba menggunakan mobil Esmeka Rajawali di halaman Gedung PLN di Jalan Slamet Riyadi.
Di hadapan perwakilan PLN, Jokowi menyerahkan uang tunai yang dibawa menggunakan lima kantong berwarna hijau kepada pihak PLN. Kepada perwakilan PLN, Jokowi meminta maaf atas keterlambatan pembayaran listrik sehingga membuat PLN memadamkan PJU di sepanjang jalan utama di Kota Solo.
“Hari ini kami datang ke PLN untuk membayar tunggakan listrik. Kami mohon maaf karena keterlambatan membayar tagihan listrik. Bukan maksud kami untuk tidak membayar, tapi mekanisme APBD yang belum disetujui, membuat kami telat membayar listrik,” jelas Jokowi saat menyerahkan uang tunai kepada pihak PLN disambut teriakan warga, Selasa (3/1/2012).
Diakui Jokowi, pemadaman listrik sempat mengganggu aktivitas warga. Pemadaman listrik sedikit banyak juga mempengaruhi citra Kota Solo. Karena itu, Jokowi meminta kepada PLN tidak sepihak langsung memadamkan listrik, sebelum dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada pemkot.
“Kami punya mekanisme yang tidak mungkin kami langgar. Ini menyangkut kepentingan masyarakat. Jadi sebelum bertindak, dibicarakan terlebih dahulu kepada kami,” ungkap Jokowi.
Sementara itu pihak PLN menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa saat melakukan pemadaman listrik. Pasalnya, semua keputusan yang diambil telah disetujui oleh jajaran direksi PLN dan sudah sesuai aturan. Meskipun saat pemadaman akan ada imbas yang cukup luas.
“Kepada Warga Solo, terutama kepada Pak Jokowi kami mohon maaf. Ini sudah aturan kami dan harus kami jalani. Selain Pemkot Solo, hari ini juga membayar Pemkab Pekalongan,” terangnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan pemkot sanggup melunasi tunggakan listrik 2011, hanya saja uangnya baru ada di 2012. Senada, Ketua DPRD Kota Solo YF Sukasno menjamin uang pelunasan listrik PJU 2011 Rp9 miliar diterima PLN tanggal 3 Januari 2012.
Kalangan Dewan juga memasang Rp24 miliar di APBD 2012 sebagai uang pembayaran tagihan listrik PJU untuk 12 bulan. “Sebelumnya memang dianggarkan di APBD Perubahan 2011, tapi nilainya lebih kecil. Sehingga kami akan melunasi di Januari atau Februari tahun depan, karena tahun-tahun sebelumnya juga begitu dan tidak ada masalah,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah jalan raya di Kota Solo Jumat malam kemarin ibarat lorong-lorong kelam. Sekitar 10 persen dari total 17.000 titik PJU dipadamkan PLN sebagai tindak lanjut tunggakan listrik Rp9 miliar.
Sumber penerangan hanya dari lampu kendaraan bermotor dan cahaya gedung semata. Adapun titik pemadaman PJU antara lain sepanjang Jalan Adi Sucipto (Manahan- Gapura Makuta) dan Jalan Slamet Riyadi (Purwosari-Bundaran Gladak).
Pembayaran listrik tersebut dilakukan langsung oleh Wali Kota Solo Joko Widodo bersama Wakil Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Warga Solo juga turut mengantar meskipun hujan gerimis turun.
Pria yang akrab disapa Jokowi dan Rudyatmo tiba menggunakan mobil Esmeka Rajawali di halaman Gedung PLN di Jalan Slamet Riyadi.
Di hadapan perwakilan PLN, Jokowi menyerahkan uang tunai yang dibawa menggunakan lima kantong berwarna hijau kepada pihak PLN. Kepada perwakilan PLN, Jokowi meminta maaf atas keterlambatan pembayaran listrik sehingga membuat PLN memadamkan PJU di sepanjang jalan utama di Kota Solo.
“Hari ini kami datang ke PLN untuk membayar tunggakan listrik. Kami mohon maaf karena keterlambatan membayar tagihan listrik. Bukan maksud kami untuk tidak membayar, tapi mekanisme APBD yang belum disetujui, membuat kami telat membayar listrik,” jelas Jokowi saat menyerahkan uang tunai kepada pihak PLN disambut teriakan warga, Selasa (3/1/2012).
Diakui Jokowi, pemadaman listrik sempat mengganggu aktivitas warga. Pemadaman listrik sedikit banyak juga mempengaruhi citra Kota Solo. Karena itu, Jokowi meminta kepada PLN tidak sepihak langsung memadamkan listrik, sebelum dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada pemkot.
“Kami punya mekanisme yang tidak mungkin kami langgar. Ini menyangkut kepentingan masyarakat. Jadi sebelum bertindak, dibicarakan terlebih dahulu kepada kami,” ungkap Jokowi.
Sementara itu pihak PLN menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa saat melakukan pemadaman listrik. Pasalnya, semua keputusan yang diambil telah disetujui oleh jajaran direksi PLN dan sudah sesuai aturan. Meskipun saat pemadaman akan ada imbas yang cukup luas.
“Kepada Warga Solo, terutama kepada Pak Jokowi kami mohon maaf. Ini sudah aturan kami dan harus kami jalani. Selain Pemkot Solo, hari ini juga membayar Pemkab Pekalongan,” terangnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan pemkot sanggup melunasi tunggakan listrik 2011, hanya saja uangnya baru ada di 2012. Senada, Ketua DPRD Kota Solo YF Sukasno menjamin uang pelunasan listrik PJU 2011 Rp9 miliar diterima PLN tanggal 3 Januari 2012.
Kalangan Dewan juga memasang Rp24 miliar di APBD 2012 sebagai uang pembayaran tagihan listrik PJU untuk 12 bulan. “Sebelumnya memang dianggarkan di APBD Perubahan 2011, tapi nilainya lebih kecil. Sehingga kami akan melunasi di Januari atau Februari tahun depan, karena tahun-tahun sebelumnya juga begitu dan tidak ada masalah,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah jalan raya di Kota Solo Jumat malam kemarin ibarat lorong-lorong kelam. Sekitar 10 persen dari total 17.000 titik PJU dipadamkan PLN sebagai tindak lanjut tunggakan listrik Rp9 miliar.
Sumber penerangan hanya dari lampu kendaraan bermotor dan cahaya gedung semata. Adapun titik pemadaman PJU antara lain sepanjang Jalan Adi Sucipto (Manahan- Gapura Makuta) dan Jalan Slamet Riyadi (Purwosari-Bundaran Gladak).
()