Pemkab Bojonegoro buka posko siaga bencana

Selasa, 03 Januari 2012 - 02:52 WIB
Pemkab Bojonegoro buka posko siaga bencana
Pemkab Bojonegoro buka posko siaga bencana
A A A
Sindonews.com - Banjir di daerah hulu Sungai Bengawan Solo mulai diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.

Terhitung mulai Selasa (3/1/2012), Pemkab Bojonegoro akan membuka posko siaga bencana untuk menghadapi banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Posko siaga bencana itu akan dibuka di dekat kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Posko siaga bencana itu akan melibatkan petugas dari 15 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terakit.

"Mulai besok (hari ini, red) akan dibuka posko siaga bencana," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Budi Mulyono kepada Sindo, Senin (2/1/2012).

Menurutnya, setelah ada kabar di daerah hulu Sungai Bengawan Solo terjadi banjir, pihak Pemkab Bojonegoro langsung berkoordinasi dengan instansi terkait. Di antaranya dengan tim penanggulangan bencana dari Polres Bojonegoro dan Kodim Bojonegoro. "Kami kini sudah siaga menghadapi banjir luapan Sungai Bengawan Solo," ucapnya.

Pihak BPBD Bojonegoro kini terus berkoordinasi dengan pihak terkait di daerah hulu. Berdasarkan pantauan terakhir, kondisi di daerah Dungus, Ngawi,
dinyatakan siaga dua.

Sedangkan, ketinggian air di papan duga Karangnongko pada pukul 12.00 WIB berada di kisaran 26.00 pheilscaal dan ketinggian air di papan duga dekat Pasar Kota Bojonegoro berada di kisaran 8.90 pheilscaal atau di bawah kondisi siaga.

Menurut Koordinator Pemantau Ketinggian Air Sungai Bengawan Solo, Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Bengawan Solo di Bojonegoro, Hidayat, ketinggian air yang terpantau di papan duga Karangnongko di Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, terlihat terus merambat naik.

Pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air 23.80 pheilscaal, lalu pukul 09.00 WIB ketinggian airnya mencapai 25.05 pheilscaal dan pukul 12.00 WIB ketinggian airnya mencapai 26.00 pheilscaal. "Perjalanan air dari daerah hulu ke hilir itu selama 16 jam," ujarnya.

Aliran Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro terlihat mengalir agak deras. Air bercampur buih tampak membawa ranting dan dahan-dahan pohon. Meski ada kabar di daerah hulu terjadi banjir, aktivitas warga yang menyeberangi sungai terbesar di Pulau Jawa itu terlihat normal seperti biasa.

Tarjo, 56, awak perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo, mengatakan, ketinggian Sungai Bengawan Solo terlihat terus naik. Meski begitu, dia tampak biasa melayani penyeberangan orang-orang dari titik di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, ke titik di Desa Tulung, Kecamatan Trucuk, yang ada di seberang sungai.

Menurut Yadi (55), warga Desa Tulung, Kecamatan Trucuk, yang rumahnya hanya berjarak sekitar 300 meter dari bibir Sungai Bengawan Solo, mengatakan, warga kini sudah siap mengungsikan barang rumah tangga seperti kasur dan kulkas di sebuah tempat yang dibuat agak tinggi. Sedangkan, hewan ternak seperti sapi dan kambing setiap waktu akan diungsikan bila terlihat ada banjir.

"Warga sudah biasa menghadapi banjir luapan Sungai Bengawan Solo itu," ujarnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7942 seconds (0.1#10.140)