Bengawan Solo meluap, banjir landa Sukoharjo
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan warga di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, terpaksa harus meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi di tanggul-tanggul Sungai Bengawan Solo.
Pasalnya, rumah mereka terendam air akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang melintas di dekat pemukiman warga. Seperti warga Desa Mojo, Kecamatan Mojolaban ini terpaksa mengungsi ke tanggul sungai yang tak jauh dari rumah mereka. Warga telah mengungsi sejak pukul 21.00 WIB, Minggu malam tadi, karena air sungai mendadak meluap dan menggenangi pemukiman.
Untuk berteduh dari guyuran hujan, warga membangun tenda-tenda darurat di lokasi tersebut. Meskipun hanya menggunakan terpal seadanya untuk menutup dari hujan serta menggunakan alas tikar, warga tetap bertahan hingga air surut dan dapat kembali ke rumah.
Menurut Yuni, warga Dukuh Mojo, Desa Mojo, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, dirinya bersama keluarga sudah menempati tenda tenda darurat dan berharap ada bantuan makanan karena tidak bisa memasak. "Kawasan ini memang langganan banjir, jika air Sungai Bengawan Solo meluap," ujarnya, Senin (2/1/2012).
Sementara itu tinggi muka air Sungai Bengawan Solo mengalami kenaikan hingga level siaga tiga sejak dini hari. Kenaikan tersebut disebabkan hujan yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya, sejak sore hari sebelumnya. Hujan di kawasan aliran anak Sungai Bengawan Solo juga mengakibatkan debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut terus mengalami peningkatan.
Luapan Bengawan Solo juga tidak hanya menggenangi rumah warga namun jalan utama. Hingga Senin siang ini, jalan penghubung Kota Solo dengan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo berangsur lancar dan mulai bisa dilalui.
Meski tergenang, pengguna jalan tetap nekat menerobos banjir ini. Mereka nekat karena jika memutar jalan yang ditepuh menjadi bisa dua kali lipat jauhnya. Sementara luapan ini juga menggenangi permukiman warga.
Warga pun berangsur meninggalkan rumahnya bahkan ada yang menggunakan pos keamanan lingkungan untuk tempat mengungsi meski harus bercampur dengan ternak.
Di RW IV Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, saja dari 300 KK yang ada di sana, sebagian besar sudah mengungsi. Desa kadokan ini berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo. Bajir kali ini bukan bajir terbesar seperti tahun 2007 lalu. Namun luapan Bengawan Solo dan banjir kiriman dari kota membuat kawasan ini tergenang hingga 1 meter.
Pasalnya, rumah mereka terendam air akibat luapan Sungai Bengawan Solo yang melintas di dekat pemukiman warga. Seperti warga Desa Mojo, Kecamatan Mojolaban ini terpaksa mengungsi ke tanggul sungai yang tak jauh dari rumah mereka. Warga telah mengungsi sejak pukul 21.00 WIB, Minggu malam tadi, karena air sungai mendadak meluap dan menggenangi pemukiman.
Untuk berteduh dari guyuran hujan, warga membangun tenda-tenda darurat di lokasi tersebut. Meskipun hanya menggunakan terpal seadanya untuk menutup dari hujan serta menggunakan alas tikar, warga tetap bertahan hingga air surut dan dapat kembali ke rumah.
Menurut Yuni, warga Dukuh Mojo, Desa Mojo, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, dirinya bersama keluarga sudah menempati tenda tenda darurat dan berharap ada bantuan makanan karena tidak bisa memasak. "Kawasan ini memang langganan banjir, jika air Sungai Bengawan Solo meluap," ujarnya, Senin (2/1/2012).
Sementara itu tinggi muka air Sungai Bengawan Solo mengalami kenaikan hingga level siaga tiga sejak dini hari. Kenaikan tersebut disebabkan hujan yang mengguyur Kota Solo dan sekitarnya, sejak sore hari sebelumnya. Hujan di kawasan aliran anak Sungai Bengawan Solo juga mengakibatkan debit air sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut terus mengalami peningkatan.
Luapan Bengawan Solo juga tidak hanya menggenangi rumah warga namun jalan utama. Hingga Senin siang ini, jalan penghubung Kota Solo dengan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo berangsur lancar dan mulai bisa dilalui.
Meski tergenang, pengguna jalan tetap nekat menerobos banjir ini. Mereka nekat karena jika memutar jalan yang ditepuh menjadi bisa dua kali lipat jauhnya. Sementara luapan ini juga menggenangi permukiman warga.
Warga pun berangsur meninggalkan rumahnya bahkan ada yang menggunakan pos keamanan lingkungan untuk tempat mengungsi meski harus bercampur dengan ternak.
Di RW IV Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, saja dari 300 KK yang ada di sana, sebagian besar sudah mengungsi. Desa kadokan ini berbatasan langsung dengan Sungai Bengawan Solo. Bajir kali ini bukan bajir terbesar seperti tahun 2007 lalu. Namun luapan Bengawan Solo dan banjir kiriman dari kota membuat kawasan ini tergenang hingga 1 meter.
()