Sekeluarga Jalani Isolasi, Para Tetangga Tergugah Bantu Kebutuhan Logistik

Senin, 06 April 2020 - 15:17 WIB
Sekeluarga Jalani Isolasi, Para Tetangga Tergugah Bantu Kebutuhan Logistik
Sekeluarga Jalani Isolasi, Para Tetangga Tergugah Bantu Kebutuhan Logistik
A A A
SEMARANG - Haru. Di saat banyak kasus penolakan dan takut terhadap korban yang diduga terpapar virus corona (Covid-19), warga di Tembalang, Semarang justru terpanggil untuk memberikan bantuan kepada tetangganya yang harus menjalani karantina mandiri.

Semangat gotong royong saling membantu tetangga yang sedang mengisolasi diri di rumah itu terjadi di sebuah kompleks perumahan yang berada di wilayah Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Mengetahui ada satu keluarga di kompleks yang menjadi orang dalam pemantauan (ODP) dan harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari, warga setempat tidak menghindar. (Baca juga: Pandemi Corona, Dokter Gigi dan THT Disarankan Tidak Praktik)

Mereka justru tergugah untuk membantu. Aksi kemanusiaan itu dilakukan dengan tetap mengacu protokol kesehatan yang dianjurkan otoritas kesehatan dengan berkoordinasi Puskesmas setempat.

Warga setempat tampak bergotong royong, bergiliran mengirim logistik berupa makanan dan minuman untuk keluarga yang berstatus ODP. Hal ini tentunya sangat membantu bagi keluarga ODP. Tak hanya soal urusan logistik. Secara psikologis, gerakan gotong royong para tetangga tersebut telah membangkitkan mental ODP karena merasa tidak sendirian menghadapinya.

"Namanya hidup bertetangga, setiap warga adalah saudara kita sendiri. Maka dari itu, harus kita support penuh, supaya tegar," ungkapTaufik, Ketua RW 8 Bulusan Tembalang Semarang, Senin (6/4/2020).

Menurutnya, setiap warga di wilayahnya menggalang iuran. Ada yang bahan mentah, hingga makanan siap santap. Bahkan, ada yang menyumbang tenaga untuk memasak. "Logistik termasuk vitamin kita kirim dan ditaruh di tempat yang aman yakni gerbang rumah. Nanti keluarga yang sedang karantina mengambilnya. Sehingga tidak ada kontak fisik sesuai anjuran pemerintah," imbuhnya.

Sementara itu, setelah ditemukan adanya kasus pasien dalam pengawasan (PDP) dan ODP di kawasan Bulusan Semarang, Dinas Kesehatan Kota Semarang sudah melakukan penyemprotan disinfektan.

Selain itu, warga juga berinisiatif melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya. Penyemprotan dilakukan pada tempat-tempat umum yang rawan kontak seperti musala, pintu pagar, taman, pintu gerbang dan lain sebagainya.

Tindakan preventif lainnya, warga secara intensif memantau lalu lintas warga dan pendatang. Mereka yang akan masuk ke kompleks perumahan harus menjalani cek suhu tubuh dengan alat termometer tembak.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5292 seconds (0.1#10.140)