1 Pasien Wanita PDP COVID-19 di Kota Sorong Meninggal Dunia

Kamis, 26 Maret 2020 - 20:09 WIB
1 Pasien Wanita PDP COVID-19 di Kota Sorong Meninggal Dunia
1 Pasien Wanita PDP COVID-19 di Kota Sorong Meninggal Dunia
A A A
SORONG - Satu pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Sele Besolu Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (26/3/2020) pagi tadi sekitar pukul 07.45.WIT, akhirnya meninggal dunia. Pasien berjenis kelamin perempuan ini langsung dimakamkan sesuai prosedur penanganan pasien COVID-19.Hingga saat ini, belum diketahui apakah pasien tersebut positif terinfeksi virus Corona, karena hingga saat ini hasil pemeriksaan laboratorium korban di Balitbangkes Jakarta belum juga dikeluarkan hasilnya.
Sebelum dirawat di rumah sakit, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Makassar, pada 11 Maret 2020. Pasien dengan kode 04 tersebut telah dirawat sejak 21 Maret lalu di RS Selebe Solu, Kota Sorong. (Baca: Positif Corona di Papua Bertambah Signifikan, Total Jadi 7 Pasien)

Dimana sebelumnya pasien tersebut sempat dirawat jalan di RS Mutiara Kota Sorong, pada 16 Maret 2020 dengan keluhan demam, lemas dan maag.

Lalu pada 19 Maret 2020, korban kembali dilarikan ke RS Mutiara dengan keluhan nyeri pada uluhati. Lalu pada 21 Maret 2020 pasien akhirnya dirujuk ke RS Selebesolu karena kondisi pasien semakin menurun dan memiliki keluhan mirip dengan gejala tertular COVID-19.

"Tadi pagi pada pukul 07.45 WIT di Rumah Sakit Sele Be Solu, satu orang pasien dalam pengawasan telah meninggal dunia," ungkap Juru Bicara Tim Satgas Penanggulangan COVID-19 Kota Sorong, Ruddy R Laku, Kamis (26/3/2020).

Dijelaskan Ruddy, PDP yang meninggal dunia dirawat di RS Sele Be Solu sejak 21 Maret 2020. Setelah dinyatakan meninggal dunia, sambungnya, maka tenaga medis di RS Sele Be Solu langsung mengurus jenazah sesuai Standar Operasional (SOP) yang berlaku.

Dimana jenazah PDP MD ini, langsung dibawa dari kamar jenazah RS Sele Be Solu menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) KM 10 Masuk, Kota Sorong, Papua Barat. Para petugas yang mengurus jenazah juga sesuai dengan SOP, menggunakan alat pelindung diri (APD).

"Jenazah pasien tersebut tidak dibawa pulang ke rumah duka, tapi langsung dibawa dari kamar jenazah menuju TPU. Petugas yang mengurus jenazah, menggunakan APD sesuai SOP. Pasien dalam pengawasan yang meninggal dunia ini, termasuk dalam lima sampel tahap pertama yang dikirim untuk diperiksa di Balitbangkes Kementerian Kesehatan Jakarta. Sampai sekarang kita masih menunggu hasilnya dari Jakarta, kalau hasilnya sudah ada kita akan kembali mengupdate lebih lanjut," paparnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7128 seconds (0.1#10.140)