Cegah Corona, Upacara Pengurupukan Umat Hindu di Baubau Batal Digelar

Selasa, 24 Maret 2020 - 21:06 WIB
Cegah Corona, Upacara...
Cegah Corona, Upacara Pengurupukan Umat Hindu di Baubau Batal Digelar
A A A
BAUBAU - Untuk menghindari penyebaran virus corona, upacara pengrupukan dan pawai ogoh-ogoh oleh umat Hindu yang bemukim di Keluarahan Ngkaring-karing, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Batal dilaksanakan.

Warga hanya bisa melaksanakan sembahyang pengrupukan di rumah masing-masing. Biasanya sehari menjelang Hari Raya Nyepi Umat Hindu mengelar upacara pengrupukan di Tugu Trasmigrasi, Tengah Kampung. Selain upacara pengrupukan juga dilaksanakan Pawai Ogoh-ogoh.

Namun, karena adanya imbauan dari pemerintah terkait memutus rantai penyebaran virus covid 19, pemuka agama setempat sepakat meniadakan upacara pengrupukan secara bersama-sama.

Selain itu, pawai Ogoh-ogoh juga tidak dilaksanakan tahun ini. Padahal patung Ogoh-ogoh sudah selesai dibuat dan siap untuk di arak keliling kampug. "Warga hanya bisa menutup patung ogoh-ogoh dengan kain," kata I Ketut Siwasya, Ketua PHDI Ngkaring-ngkaring.

Jelang Hari Raya Nyepi, suasana di tempat bermukimnya umat Hindu di Kota Baubau sudah mulai nampak. Aktivitas warga juga sudah berkurang. Mereka mempersiapkan sembayah di rumah masing-masing. Para pencalang juga tidak nampak di tengah kampung.

Cegah Corona, Upacara Pengurupukan Umat Hindu di Baubau Batal Digelar

Untuk menghindari penyebaran virus corona, upacara pengrupukan dan pawai ogoh-ogoh oleh umat Hindu yang bemukim di Keluarahan Ngkaring-karing, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Batal dilaksanakan.

Warga hanya bisa melaksanakan sembahyang pengrupukan di rumah masing-masing. Biasanya sehari menjelang Hari Raya Nyepi Umat Hindu mengelar upacara pengrupukan di Tugu Trasmigrasi, Tengah Kampung. Selain upacara pengrupukan juga dilaksanakan Pawai Ogoh-ogoh.

Namun, karena adanya imbauan dari pemerintah terkait memutus rantai penyebaran virus covid 19, pemuka agama setempat sepakat meniadakan upacara pengrupukan secara bersama-sama.

Selain itu, pawai Ogoh-ogoh juga tidak dilaksanakan tahun ini. Padahal patung Ogoh-ogoh sudah selesai dibuat dan siap untuk di arak keliling kampug. "Warga hanya bisa menutup patung ogoh-ogoh dengan kain," kata I Ketut Siwasya, Ketua PHDI Ngkaring-ngkaring.

Jelang Hari Raya Nyepi, suasana di tempat bermukimnya umat Hindu di Kota Baubau sudah mulai nampak. Aktivitas warga juga sudah berkurang. Mereka mempersiapkan sembayah di rumah masing-masing. Para pencalang juga tidak nampak di tengah kampung.
(nag)
Berita Terkait
Wabah Virus Corona Munculkan...
Wabah Virus Corona Munculkan Solusi Virtual Exhibition
Pasar Notebook Dunia...
Pasar Notebook Dunia Tak Terpengaruh Wabah Virus Corona
Kemendagri: Pemda Harus...
Kemendagri: Pemda Harus Serius Tangani Wabah Virus Corona
Kemendagri Minta Pemda...
Kemendagri Minta Pemda Serius Tangani Wabah Virus Corona
BSI Galang Bantuan untuk...
BSI Galang Bantuan untuk Donasi Wabah Virus Corona
Wabah Virus Corona di...
Wabah Virus Corona di Italia Terjadi Sejak Januari
Berita Terkini
Bank Jatim Salurkan...
Bank Jatim Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Bandang Situbondo
4 menit yang lalu
Sadis! Suami Tega Bakar...
Sadis! Suami Tega Bakar Istri Siri karena Cemburu
6 menit yang lalu
Fraksi DPRD Minta Raperda...
Fraksi DPRD Minta Raperda Perubahan Pajak dan Retribusi Daerah Harus Berorientasi Kesejahteraan Rakyat
16 menit yang lalu
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya...
Jusuf Muda Dalam: Satu-Satunya Menteri yang Dihukum Mati karena Korupsi di Indonesia
33 menit yang lalu
MNC Peduli dan MNC Land...
MNC Peduli dan MNC Land Adakan Giat Literasi di SDN Pangarakan 02 Srogol Cigombong
37 menit yang lalu
UAD Yogyakarta: Hak...
UAD Yogyakarta: Hak Imunitas Halangi Penegakan Hukum dan Buat Jaksa Tak Tersentuh
44 menit yang lalu
Infografis
10 Bandara InJourney...
10 Bandara InJourney Airports Terbaik di Asia Pasifik 2024!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved