Sadis! Tinggal Sendiri di Mess, Karyawati Ditusuk Dadanya hingga Tewas
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Sesosok mayat perempuan bersimbah darah dan pisau dapur masih tertancap di dada sebelah kiri ditemukan di depan pintu mess bangunan PT Korintiga Hutani (KH) di Desa Nanga Mua, Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Korban adalah Jumi Susanti binti Lanen, warga Tumbang Gugup, Desa Rantau Betung, RT 02, Kecamatan Suling Tambun, Kabupaten Seruyan, yang merupakan karyawati PT KH yang dilaporkan warga dalam kondisi sudah tewas di depan pintu mess pada Sabtu (7/3) malam sekira pukul 23.00 WIB.
“Berdasarkan keterangan saksi Guido pada Sabtu malam sekira pukul 23.00 WIB, ketika saksi berada di rumahnya (sebelah rumah korban) mendengar teriakan.
"Tolong..tolong..pakdhe, kemudian saksi keluar rumah dan melihat korban membuka pintu rumah depan dan ketika korban keluar, saksi melihat korban dalam kondisi berlumuran darah dan melihat ada pisau masih menancap di dada sebelah kiri,” ujar Kasat Reskrim Polres Kobar AKP Tri Wibowo, Senin (9/3/2020) malam.
Dia melanjutkan, kemudian korban jatuh ke tanah dalam posisi tengkurap. Kemudian saksi memberitahu ke petugas PAM perusahaan. “Setelah itu saksi bersama petugas PAM kembali ke rumah korban dan mendapati korban sudah dalam posisi terlentang dengan pisau masih menancap didada sebelah kiri.”
Kemudian, masih menurut saksi, yang saat itu berada di rumah, tidak melihat dan mendengar ada keributan di rumah korban. “Menurut saksi, selama 2 minggu ini korban tinggal bersama adik sepupunya yang bernama Imis, namun menurut saksi, Imis sudah meninggalkan rumah korban pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB dengan tujuan ke Pembuang Hulu.” terangnya.
Diduga kuat Jumi dibunuh. Dan saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan terduga pembunuh. “Ya saat ini satu orang sudah diamankan. Saat ini masih kita periksa. Namun mengarah ke tersangka tinggal sedikit saja.”
Sementara itu, dr Erianto, MKed (FOR) SpF, selaku dokter spesialis forensik RSUD Sultan Imanuddin mengatakan, korban perempuan tiba di kamar jenazah pada Minggu, 8 Maret 2020 sekira pukul 02.00 WIB. “Ya benar saya sendiri yang melakukan visum. Dan saat saya periksa ditemukan pisau yang masih tertancap di dada sebelah kiri dengan kedalaman 13 cm. Luka luka lain tidak ada hanya satu itu saja.” ungkapnya.
Korban adalah Jumi Susanti binti Lanen, warga Tumbang Gugup, Desa Rantau Betung, RT 02, Kecamatan Suling Tambun, Kabupaten Seruyan, yang merupakan karyawati PT KH yang dilaporkan warga dalam kondisi sudah tewas di depan pintu mess pada Sabtu (7/3) malam sekira pukul 23.00 WIB.
“Berdasarkan keterangan saksi Guido pada Sabtu malam sekira pukul 23.00 WIB, ketika saksi berada di rumahnya (sebelah rumah korban) mendengar teriakan.
"Tolong..tolong..pakdhe, kemudian saksi keluar rumah dan melihat korban membuka pintu rumah depan dan ketika korban keluar, saksi melihat korban dalam kondisi berlumuran darah dan melihat ada pisau masih menancap di dada sebelah kiri,” ujar Kasat Reskrim Polres Kobar AKP Tri Wibowo, Senin (9/3/2020) malam.
Dia melanjutkan, kemudian korban jatuh ke tanah dalam posisi tengkurap. Kemudian saksi memberitahu ke petugas PAM perusahaan. “Setelah itu saksi bersama petugas PAM kembali ke rumah korban dan mendapati korban sudah dalam posisi terlentang dengan pisau masih menancap didada sebelah kiri.”
Kemudian, masih menurut saksi, yang saat itu berada di rumah, tidak melihat dan mendengar ada keributan di rumah korban. “Menurut saksi, selama 2 minggu ini korban tinggal bersama adik sepupunya yang bernama Imis, namun menurut saksi, Imis sudah meninggalkan rumah korban pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB dengan tujuan ke Pembuang Hulu.” terangnya.
Diduga kuat Jumi dibunuh. Dan saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan terduga pembunuh. “Ya saat ini satu orang sudah diamankan. Saat ini masih kita periksa. Namun mengarah ke tersangka tinggal sedikit saja.”
Sementara itu, dr Erianto, MKed (FOR) SpF, selaku dokter spesialis forensik RSUD Sultan Imanuddin mengatakan, korban perempuan tiba di kamar jenazah pada Minggu, 8 Maret 2020 sekira pukul 02.00 WIB. “Ya benar saya sendiri yang melakukan visum. Dan saat saya periksa ditemukan pisau yang masih tertancap di dada sebelah kiri dengan kedalaman 13 cm. Luka luka lain tidak ada hanya satu itu saja.” ungkapnya.
(pur)