Tak Terima Bupatinya Tersangka, Massa Bakar Kantor Bupati Waropen

Jum'at, 06 Maret 2020 - 15:14 WIB
Tak Terima Bupatinya Tersangka, Massa Bakar Kantor Bupati Waropen
Tak Terima Bupatinya Tersangka, Massa Bakar Kantor Bupati Waropen
A A A
WAROPEN - Amuk massa pecah di kabupaten Waropen, Provinsi Papua. Massa merusak dan membakar kantor Bupati dan beberapa kantor instansi lainnya, Jumat (6/3/2020).

Aksi pengerusakan dan pembakaran instansi pemerintah ini diduga kuat karena massa marah, pasca ditetapkannya Bupati Waropen Yeremias Buinei sebagai tersangka dugaan penerimaan gratifikasi senilai Rp19 miliar oleh Kejaksaan Tinggi Papua, Kamis (5/3/2020).

Aparat keamanan yang tiba di lokasi kejadian, berusaha menghalau massa yang anarkis dengan mengeluarkan tembakan peringatan. Hingga siang ini, aparat TNI-Polri melakukan penjagaan pada sejumlah titik di Kota Waropen, menyusul aksi massa susulan.

Kapolres Waropen, AKBP Suhadak menjelaskan 100 anggota polisi diturunkan sejak malam kemarin. "Tak ada korban jiwa dalam kejadian pagi tadi. Sejumlah kantor pemerintahan dibakar dan dirusak massa," jelasnya, Jumat (6/3/2020)

Suhadak menyebutkan belum diketahui kerugian akibat aksi massa ini. "Banyak kaca perkantoran yang pecah, pintu-pintu perkantoran. Awalnya massa membakar kantor bupati dan merembet hingga ke kantor lainnya, termasuk kantor kas dan keuangan daerah," ujarnya.

Polisi belum menangkap pelaku pengerusakan kantor pemerintahan itu. Walau demikian polisi telah mengantongi sejumlah nama pelaku utama dari aksi anarkis warga tersebut.

"Kami sudah kantongi siapa saja yang terlibat, namun belum menetapkan pelaku utama untuk aksi pengrusakan itu," jelasnya.

Salah seorang warga waropen, yang enggan namanya disebutkan mengungkapkan, aksi amuk massa terjadi sejak Jumat subuh.

"Sekitar pukul 05.00 WIT atau pukul 06.00 WIT, orang-orang teriak, kami disuruh lari, ada kelompok massa mengamuk dan bawa senjata tajam," kata warga waropen tersebut.

Lanjunya, saat kejadian dia melihat kelompok massa itu berlarian ke arah kantor bupati dengan membawa panah dan alat tajam lainnya.

"Saya dengar polisi sudah banyak di atas (kompleks perkantoran). Jadi sementara ini aktivitas kami di rumah saja,” jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, situasi di kabupaten waropen berangsur kondusif, namun demikian, aparat gabungan TNI-Polri sebanyak ratusan personel telah ditrunkan untuk mengantisipasi adanya serangan susulan.
(pur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5173 seconds (0.1#10.140)