Wakil Bupati Najamudin: Sidoarjo Sangat Baik Jalankan Pemerintahan
A
A
A
SIDOARJO - Wakil Bupati Morowali Najamudin bersama lima OPD yakni Dinas Koperasi dan UMKM, Disperindag, Disnakertrans, Diskominfo, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Morowali melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Sidoarjo Jawa Timur.
Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin didampingi Sekretaris Daerah Sidoarjo Achmad Zaini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Tjarda, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Edi Kurniadi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Fenny Apridawati.
Wakil Bupati Morowali Najamudin menyebut Sidoarjo sangat baik dalam menjalankan roda pemerintahan, perekonomian dan konsep pemberdayaan serta pelatihan kepada UMKM. Juga baik dalam menyikapi stabilitas perusahaan dan para tenaga kerja.
Hasil belajar di Sidoarjo kali ini akan coba diterapkan di Kabupaten Morowali. “Kita melihat dari segi usia Sidoarjo adalah kabupaten unggulan dan maju,” jelasnya.
Alasan dipilihnya Kabupaten Sidoarjo sebagai tujuan kunjungan kerja dan kaji tiru untuk menjadi bahan banding ke-5 OPD untuk peningkatan kualitas layanan masyarakat kedepannya beberapa hal antara lain, Sidoarjo sebagai salah satu daerah yang masuk dalam kategori kota pintar melalui Dinas Kominfo Sidoarjo yang menyiapkan aplikasi “Rumah Sidoarjo” untuk menuju Kabupaten Sidoarjo “Smart City” untuk mengintegrasikan aplikasi yang sudah ada demi kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Jumlah aplikasi yang ada saat ini sekitar 80 aplikasi. Aplikasi rumah Sidoarjo diharapkan terintegrasi dengan seluruh aplikasi yang sudah ada seperti aplikasi layananan masyarakat ditingkat kecamatan yakni Berkas Mlaku Dewe (BMW), Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu (SIPPADU), SIAP Tarik (Sistem Antrean Puskesmas Tarik), SIGAP (Sidoarjo Tanggap) serta aplikasi inovasi milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Sidoarjo). Dengan terintegrasinya seluruh aplikasi akan menjadi aplikasi “E-Gov” atau Smart E-Gov.
“Cukup satu aplikasi saja yang didalamnya memuat berbagai layanan milik pemkab Sidoarjo, sehingga ke depan masyarakat tinggal mengunduh saja aplikasi “Rumah Sidoarjo” di telepon pintar mereka, kemudian tinggal memilih aplikasi di dalamnya sesuai dengan kebutuhan, ada layanan RSUD, Puskemas, layanan kantor kecamatan, layanan perizinan dan juga laporan pengaduan.
Untuk pengelolaan keuangan daerah, Kabupaten Sidoarjo sudah enam kali secara berturut-turut menerima penghargaan WTP dari pemerintah pusat. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Pemkab Sidoarjo dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2018 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan menilai LKPD 2018 Kabupaten Sidoarjo akuntabel.
Dalam hal UMKM, Sidoarjo pernah meraih penghargaan nasional dan internasional yakni penghargaan Natamukti yang diberikan oleh International Indonesia Council for Small Bussiness (ICSB). Piala Natamukti merupakan apresiasi kepada Kabupaten/Kota yang dinilai berhasil mendorong keberlangsungan UMKM di daerahnya. Tercatat 200.000 lebih UMKM di Sidoarjo yang sangat berperan penting dalam peningkatan perekonomian, utamanya di bidang perdagangan, jasa dan produksi.
Untuk memajukan kualitas pelaku usaha, Pemkab Sidoarjo terus memberikan pelatihan, pendidikan dan pembinaan sehingga mereka dapat menjalankan UKM-nya dengan baik. Dalam memberikan pembinaan Dinas Koperasi dan UMKM juga memberi pemahaman tentang legalitas usaha. Disamping itu, untuk praktik pengelolaan terhadap produksi, pihak UKM bekerja sama dengan e-Commerce seperti Bibli.com dalam melakukan pendampingan penjualan melalui online.
Dari sektor industri dan perdagangan, kekuatan ekonomi terbesar Kabupaten Sidoarjo ada di sektor industri pengolahan dengan share sebesar 46,8 persen dan sektor perdagangan dengan share sebesar 16,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo.
Pada sektor ketenagakerjaan dengan berkembangnya sektor industri dan jasa secara otomatis tingkat pertumbuhan tenaga kerja semakin tinggi dari tahun ke tahun tentunya disertai kompleksnya masalah hubungan industrial dan masalah ketenagakerjaan. Terdapat delapan serikat pekerja dan salah satunya secara nasional berpusat di Sidoarjo. Sehingga Sidoarjo menjadi daerah yang tepat sebagai tempat untuk menimba ilmu dalam hal penyeleaian hubungan indusrtrial oleh pemerintah daerah di Indonesia.
"Semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini ke depan akan memberikan ruang kerja sama antar kabupaten dalam hal transfer ilmu maupun kerja sama lainya yang dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pembangunan dikedua daerah," jelas Wabub Morowali.
Lebih jauh Najamudin mengatakan sebagai tindak lanjut dari kerja sama antarkedua daerah pascakunker akan segera di rancang sebuah MoU antarkedua daerah.
Sementara itu Wabup Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyambut baik kehadiran rombongan dari Morowali. “Semoga bisa mengambil manfaat yang baik dari Sidoarjo,” pungkasnya.
Bersama Wabub Morowali ikut mendampingi Yusman Mahbub, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM. H. Zaenal, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Daerah, Ichsan Lamidu, Sekretaris Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan, Husban Laonu, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Morowali dan Husnirais, Sekretaris Dinas Kominfo Morowali. (opu)
Rombongan diterima oleh Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin didampingi Sekretaris Daerah Sidoarjo Achmad Zaini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo Tjarda, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Edi Kurniadi dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Fenny Apridawati.
Wakil Bupati Morowali Najamudin menyebut Sidoarjo sangat baik dalam menjalankan roda pemerintahan, perekonomian dan konsep pemberdayaan serta pelatihan kepada UMKM. Juga baik dalam menyikapi stabilitas perusahaan dan para tenaga kerja.
Hasil belajar di Sidoarjo kali ini akan coba diterapkan di Kabupaten Morowali. “Kita melihat dari segi usia Sidoarjo adalah kabupaten unggulan dan maju,” jelasnya.
Alasan dipilihnya Kabupaten Sidoarjo sebagai tujuan kunjungan kerja dan kaji tiru untuk menjadi bahan banding ke-5 OPD untuk peningkatan kualitas layanan masyarakat kedepannya beberapa hal antara lain, Sidoarjo sebagai salah satu daerah yang masuk dalam kategori kota pintar melalui Dinas Kominfo Sidoarjo yang menyiapkan aplikasi “Rumah Sidoarjo” untuk menuju Kabupaten Sidoarjo “Smart City” untuk mengintegrasikan aplikasi yang sudah ada demi kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
Jumlah aplikasi yang ada saat ini sekitar 80 aplikasi. Aplikasi rumah Sidoarjo diharapkan terintegrasi dengan seluruh aplikasi yang sudah ada seperti aplikasi layananan masyarakat ditingkat kecamatan yakni Berkas Mlaku Dewe (BMW), Sistem Pelayanan Perizinan Terpadu (SIPPADU), SIAP Tarik (Sistem Antrean Puskesmas Tarik), SIGAP (Sidoarjo Tanggap) serta aplikasi inovasi milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Sidoarjo). Dengan terintegrasinya seluruh aplikasi akan menjadi aplikasi “E-Gov” atau Smart E-Gov.
“Cukup satu aplikasi saja yang didalamnya memuat berbagai layanan milik pemkab Sidoarjo, sehingga ke depan masyarakat tinggal mengunduh saja aplikasi “Rumah Sidoarjo” di telepon pintar mereka, kemudian tinggal memilih aplikasi di dalamnya sesuai dengan kebutuhan, ada layanan RSUD, Puskemas, layanan kantor kecamatan, layanan perizinan dan juga laporan pengaduan.
Untuk pengelolaan keuangan daerah, Kabupaten Sidoarjo sudah enam kali secara berturut-turut menerima penghargaan WTP dari pemerintah pusat. Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan Pemkab Sidoarjo dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2018 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan menilai LKPD 2018 Kabupaten Sidoarjo akuntabel.
Dalam hal UMKM, Sidoarjo pernah meraih penghargaan nasional dan internasional yakni penghargaan Natamukti yang diberikan oleh International Indonesia Council for Small Bussiness (ICSB). Piala Natamukti merupakan apresiasi kepada Kabupaten/Kota yang dinilai berhasil mendorong keberlangsungan UMKM di daerahnya. Tercatat 200.000 lebih UMKM di Sidoarjo yang sangat berperan penting dalam peningkatan perekonomian, utamanya di bidang perdagangan, jasa dan produksi.
Untuk memajukan kualitas pelaku usaha, Pemkab Sidoarjo terus memberikan pelatihan, pendidikan dan pembinaan sehingga mereka dapat menjalankan UKM-nya dengan baik. Dalam memberikan pembinaan Dinas Koperasi dan UMKM juga memberi pemahaman tentang legalitas usaha. Disamping itu, untuk praktik pengelolaan terhadap produksi, pihak UKM bekerja sama dengan e-Commerce seperti Bibli.com dalam melakukan pendampingan penjualan melalui online.
Dari sektor industri dan perdagangan, kekuatan ekonomi terbesar Kabupaten Sidoarjo ada di sektor industri pengolahan dengan share sebesar 46,8 persen dan sektor perdagangan dengan share sebesar 16,15 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo.
Pada sektor ketenagakerjaan dengan berkembangnya sektor industri dan jasa secara otomatis tingkat pertumbuhan tenaga kerja semakin tinggi dari tahun ke tahun tentunya disertai kompleksnya masalah hubungan industrial dan masalah ketenagakerjaan. Terdapat delapan serikat pekerja dan salah satunya secara nasional berpusat di Sidoarjo. Sehingga Sidoarjo menjadi daerah yang tepat sebagai tempat untuk menimba ilmu dalam hal penyeleaian hubungan indusrtrial oleh pemerintah daerah di Indonesia.
"Semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini ke depan akan memberikan ruang kerja sama antar kabupaten dalam hal transfer ilmu maupun kerja sama lainya yang dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pembangunan dikedua daerah," jelas Wabub Morowali.
Lebih jauh Najamudin mengatakan sebagai tindak lanjut dari kerja sama antarkedua daerah pascakunker akan segera di rancang sebuah MoU antarkedua daerah.
Sementara itu Wabup Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyambut baik kehadiran rombongan dari Morowali. “Semoga bisa mengambil manfaat yang baik dari Sidoarjo,” pungkasnya.
Bersama Wabub Morowali ikut mendampingi Yusman Mahbub, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM. H. Zaenal, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Daerah, Ichsan Lamidu, Sekretaris Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan, Husban Laonu, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Morowali dan Husnirais, Sekretaris Dinas Kominfo Morowali. (opu)
(akn)