Sekjen MUI Anwar Abbas Nilai Almarhum Prof Yunahar Ilyas Perajut Perbedaan Ormas

Jum'at, 03 Januari 2020 - 16:39 WIB
Sekjen MUI Anwar Abbas Nilai Almarhum Prof Yunahar Ilyas Perajut Perbedaan Ormas
Sekjen MUI Anwar Abbas Nilai Almarhum Prof Yunahar Ilyas Perajut Perbedaan Ormas
A A A
YOGYAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, banyak teladan yang ditinggalkan almarhum Prof H.Yunahar Ilyas, baik sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI maupun Ketua PP Muhammadiyah.

Sebagai Waketum MUI, almarhum Yunahar Ilyas sangat sering mendampingi Ketua MUI KH Maaruf Amin, bukan hanya memberi masukan jika ada perbedaan pendapat yang membuat suasan sejuk tercipta di tubuh MUI, namun juga memiliki peran merajut kebersamaan di tengah-tengah perbedaan. Sehingga persatuan dan kesatuan di kalagan pimpinan MUI bisa terwujud dan bisa tercipta.

“Andil Prof Yunahar Ilyas sebagai wakilketua umum MUI sangat kita banggakan dan diterima ormas lain,” kata Anwar Abbas saat melayat almarhum Yunahar Ilyas di kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (3/1/2020).

Anwar Abbas menjelaskan almarhum Prof Yunahar Ilyas juga sangat toleran. Sikap ini juga tidak terlepas dari bidang keilmuannya, yang konsen pada ilmu tafsir. Dimana dalam ilmu tafsir banyak perbedaan pendapat. Sehingga dengan perbedaan pendapat sudah terbiasa dalam
hidup bermasyarakat dan organisasi. Sebab sudah biasa dengan perbedaan.

“Yang menarik bagi saya kalau ada perbedaan, beliau bisa melihat dengan persepktif yang lain, ketika orang merasakan ada jalan buntu, bisa melihat ada celah untuk dimanfaatkan dam dipergunakan. Bagi saya itu hal menarik,” jelasnya.

Sedangkan sebagai ketua PP Muhammadiyah, ia juga memilki banyak kenangan. Menurut Anwar Abbas Prof Yunahar Ilyas orangnya serius dan humoris, bagi dirinya serius tapi santai merupakan tipologi yang unit.

Selain itu dalam ceramahnya juga menarik, meski topik lama tetapi ada sesuatu hal baru yang diselipkan. Sehingga membuat pengajian dinamis, semarak dan meransang orang untuk datang lagi.

“Ini sesutau yang menarik, di PP Muhammadiyah ini dua minggu apa seminggu sekali mengadakan pengajian Ahad. Muhamamdiyah harus memikirkan siapa yang melanjutkan, sehingga pengajian bisa berkelanjutan,” terangnya.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5723 seconds (0.1#10.140)