Ribuan Warga Salat Gerhana di Masjid Akbar Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Ribuan warga memadati Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin dan melaksanakan salat Gerhana, Kamis (26/12/2019). Sejak pagi mereka sudah menunggu untuk menyaksikan gerhana dengan teleskop dan kacamata yang disediakan oleh pengurus Masjid Al Akbar.
Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor mengatakan, jemaah yang mengikuti salat sunnah sekitar 10.000 orang. Jumlah ini melebihi dari perkiraannya, hanya sekitar 2.000 orang. “Ini menandakan bahwa kesadaran tentang ilmu astronomi semakin tinggi,” katanya.
Menurutnya, fenomena gerhana matahari ini tidak hanya menjadi sarana meningkatkan spiritual. Melainkan juga meningkatkan pengetahuan astronomi dan wisata.
“Aspek edukasi kita menyiapkan 9 teropong dan 99 kacamata gerhana, untuk mengetahui bagaimana gerhana matahari bukan sesuatu yang tabu dan bukan sesuatu yang menakutkan. Justru menjadi pembelajaran lewat astronomi. (Beda) zaman dulu kita nggak boleh keluar untuk menyaksikan,” tuturnya.
Aspek keagamaan, lanjutnya, setelah salat zuhur, dilakukan zikir dan istigasah. Kemudian dilanjutkan dengan salat (sunnah) dan khutbah gerhana matahari. Tambah lagi aspek wisata anak-anak bisa selfie dengan latar belakang videtron gerhana matahari
Wiwik, salah satu peserta nobar dari Sidoarjo, mengaku datang ke Masjid Nasional Al Akbar khusus untuk mengikuti salat sunnah gerhana. “Dari Sidoarjo sendiri. Ke sini cuman buat salat Gerhana,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga ikut hadir bersama warga. Khofifah yang mengenakan mukena berwarna kuning ikut salat gerhana. Khofifah juga sempat menyaksikan gerhana matahari cincin menggunakan teleskop di pelataran Masjid Nasional Al Akbar.
Humas Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor mengatakan, jemaah yang mengikuti salat sunnah sekitar 10.000 orang. Jumlah ini melebihi dari perkiraannya, hanya sekitar 2.000 orang. “Ini menandakan bahwa kesadaran tentang ilmu astronomi semakin tinggi,” katanya.
Menurutnya, fenomena gerhana matahari ini tidak hanya menjadi sarana meningkatkan spiritual. Melainkan juga meningkatkan pengetahuan astronomi dan wisata.
“Aspek edukasi kita menyiapkan 9 teropong dan 99 kacamata gerhana, untuk mengetahui bagaimana gerhana matahari bukan sesuatu yang tabu dan bukan sesuatu yang menakutkan. Justru menjadi pembelajaran lewat astronomi. (Beda) zaman dulu kita nggak boleh keluar untuk menyaksikan,” tuturnya.
Aspek keagamaan, lanjutnya, setelah salat zuhur, dilakukan zikir dan istigasah. Kemudian dilanjutkan dengan salat (sunnah) dan khutbah gerhana matahari. Tambah lagi aspek wisata anak-anak bisa selfie dengan latar belakang videtron gerhana matahari
Wiwik, salah satu peserta nobar dari Sidoarjo, mengaku datang ke Masjid Nasional Al Akbar khusus untuk mengikuti salat sunnah gerhana. “Dari Sidoarjo sendiri. Ke sini cuman buat salat Gerhana,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga ikut hadir bersama warga. Khofifah yang mengenakan mukena berwarna kuning ikut salat gerhana. Khofifah juga sempat menyaksikan gerhana matahari cincin menggunakan teleskop di pelataran Masjid Nasional Al Akbar.
(wib)