Program Penyuluhan Pertanian Masuk Sekolah Kenalkan Dunia Pertanian sejak Dini

Kamis, 26 Desember 2019 - 15:30 WIB
Program Penyuluhan Pertanian Masuk Sekolah Kenalkan Dunia Pertanian sejak Dini
Program Penyuluhan Pertanian Masuk Sekolah Kenalkan Dunia Pertanian sejak Dini
A A A
PONTIANAK - Pembangunan pertanian memang sudah seharusnya menjadi perhatian semua pihak dan melibatkan partisipasi masyarakat. Swasembada pangan dan produk pertanian lainnya harus diwujudkan karena bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, kualitas gizi, serta penghematan devisa.

Selain itu, swasembada pangan juga telah meningkatkan kestabilan ekonomi nasional. Posisi pemerintah dalam pembangunan pertanian yaitu sebagai regulator dan fasilitator. Kemudian yang melakukannya tentu masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang terlibat maka akan semakin maksimal dalam pembangunan pertanian tersebut.

Kembali, perlu dukungan sebanyak-banyaknya dari semua kalangan baik langsung maupun t idak langsung. Pemahaman dan pemikiran terkait pertanian harus mulai sedini mungkin. Apalagi saat ini Indonesia umumnya dan Kalbar khususnya dihadapkan bonus demografi generasi milenial.

Oleh karena itu penduduk usia produktif di Indonesia tersebut harus juga bisa produktif dalam berbagai hal dan satu di antaranya di sektor pertanian dengan menjadi petani milenial. Masa depan pertanian Indonesia past i akan beralih ke generasi yang lebih muda sehingga anak muda dituntut harus lebih menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, serta menerapkan teknologi informasi.

Selama orang butuh makan pertanian dibutuhkan. Hal itu menunjukkan pertanian sangat st rategis. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar mencatat ekonomi Kalbar pada T riwulan III 2019 tumbuh sebesar 4,95 persen. Dari sisi lapangan usaha di Kalbar masih didominasi sektor pertanian yakni sebesar 1,80 persen.

Melihat strategisnya sektor pertanian dan besarnya potensi serta bonus demografi Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar menghadirkan program Penyuluhan Pertanian Masuk Sekolah (PPMS).
Program Penyuluhan Pertanian Masuk Sekolah Kenalkan Dunia Pertanian sejak Dini

"Program PPMS yang merupakam inovasi layanan publik Distan TPH Kalbar tersebut diluncurkan dan sekaligus sosialisasi di SMAN 7 Pont ianak pada Kamis, 28 November 2019," ujar Kadistan TPH Kalbar, Heronimus Hero.

Ia menjelaskan bahwa dalam kegiatan peluncuran dihadiri 150 siswa baik dari SMAN 7 Pontianak itu sendiri maupun dari SMPN 3 Pont ianak dan SDN 03 Pont ianak. PPMS hadir sebagai upaya untuk mempercepat penyampaian informasi pertanian ke masyarakat, khususnya anak milenial. Sebelum-sebelumnya penyuluhan pertanian menyasar ke masyarakat umum atau kelompok tani.

Namun saat ini kaum milenial telah juga menjadi target atau disasar agar tertarik dan terjun ke sektor pertanian. "PPMS hadir juga untuk membangun karakter masyarakat bahwa negara kita Indonesia adalah agraris. Sehingga kita harus bermental agribisnis," jelas dia.

Selain melalui PPMS, agar lahir petani milenial pelibatan dalam kegiatan Distan TPH Kalbar juga tidak luput menghadirkan para mahasiswa pertanian yang kuliah di perguruan tinggi di Kalbar.

Kegiatan diskusi, rapat dan lainnya mahasiswa dilibatkan. Ruang untuk magang di Distan TPH Kalbar dan unit nya terbuka lebar bagi pelajar dan mahasiswa di Kalbar.

"Bahkan, Distan TPH Kalbar untuk menggerakan anak milenial untuk masif dan tertarik untuk bangga bertani dilaksanakan pemilihan duta pertanian Kalbar. Mereka pada duta pertanian menjadi perpanjangan tangan Distan TPH Kalbar untuk kampanye bangga bertani dan menarik
minat kaum milenial terjun ke sektor yang menjanjikan ini," katanya.

Penerapan mekanisasi pertanian saat ini mulai digencarkan. Sejumlah bantuan hadir di tengah petani. Penerapan mekanisasi tersebut juga merupakan satu di antara langkah dalam menarik minat kaum milenial untuk bergelut di sektor pertanian.

Penggunaan mesin tentu lebih cepat, efisien dan murah. Itu juga sebagai pintu masuk agar kaum milenial tertarik, senang dan bangga bertani. "Ke depan seiring peningkatan pengetahuan petani maka kebutuhan alat pertanian atau Alsintan dengan teknologi mesin akan semakin meningkat," kata dia.

Untuk itu hingga kini pemerintah baik pusat hingga daerah terus mengucurkan bantuan. Tentu bantuan dari pemerintah terutama mekanisasi masih terus diharapkan. Sehingga pertanian di Kalbar semakin maju.

Untuk mekanisasi pertanian Distan TPH Kalbar juga memiliki Brigade Alsintan Center. Di sana sejumlah Alsintan ada dan bisa dipinjam atau dimanfaat lan oleh Gapoktan, Poktan atau petani milenial.

Dari sisi komoditas dan budidaya pertanian, petani milenial tinggal memilih. Komoditas baik pangan maupun hortikultura sama-sama memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Hanya saja tentu harus pandai melakukan mamajemen pengelolaan pertanian. Apakah petani milenial bergerak di hulu dan di hilir atau dist ribusi produk pertanian, itu sama saja dan masing-masing memiliki potensi pendapatan.

Untuk teknologi budidaya yang akan diterapkan juga beragam apakah dengan mengedepakan hydroponik, pertanian organik dan lain-lainnya. Petani milenial juga tinggal memilih mana yang akan diterapkan. Untuk pasar saat ini juga dimudahkan.

Dengan kemajuan informasi dan teknologi, pasar produk pertanian bisa melalui marketplace dan media sosial. Bahkan bisa saja mengkombinasikan produk pertanian dan penerapan aplikasi yang bisa khusus menjual produk pertanian yang memudahkan masyarakat mendapatkannya.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4331 seconds (0.1#10.140)