Jawa Timur Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Selasa, 24 Desember 2019 - 00:08 WIB
Jawa Timur Siaga Darurat...
Jawa Timur Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
A A A
MALANG - Wilayah Jawa Timur (Jatim) siaga darurat bencana hidrometeorologi. Status tersebut telah ditetapkan dalam surat keputusan Gubernur Jatim No. 188/650/KPTS/013/2019.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, dalam siaran pers yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disebutkan Gubernur Jatim, Khofifah Indarparawansa menetapkan status tersebut melalui surat keputusan tertanggal 16 Desember 2019.

Waktu siaga darurat bencana hidrometeorologi ditetapkan selama 150 hari ke depan, sejak ditandatangani, dan berlaku untuk seluruh 37 kabupaten/kota yang ada di Jatim.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengungkapkan, penetapan status darurat bencana hidrometeorologi tersebut, sejalan dengan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Angin Puting Beliung di BNPB.

"Rapat tersebut dihadiri semua pihak antara lain Pemda, BPBD, Kementerian dan Lembaga, Perusahaan, NGO, TNI, POLRI, relawan, dan media. Pada kesempatan tersebut Kepala BNPB menekankan bahwa bencana urusan bersama," tuturnya.

Selain itu dia juga memaparkan data bencana alam yang terjadi di Indonesia, hingga Senin (23/12/2019) pukul 10.00 WIB, yakni:

1. Jumlah kejadian bencana 3.721 kali terdiri atas 1.339 kali puting beliung, 746 karhutla, 757 kali banjir, 702 kali tanah longsor, 123 kali kekeringan, 29 kali gempabumi, 18 kali gelombang pasang/abrasi dan 7 kali letusan gunung api.

2. Jumlah korban akibat bencana 477 org meninggal, 109 org hilang, 3.415 org luka-luka dan 6.111.901 org menderita & mengungsi.

3. Kerusakan rumah akibat bencana sebanyak 72.992 unit rumah terdiri dari 15.747 unit rusak berat, 14.519 unit rusak sedang, dan 42.726 rusak ringan.

4.Kerusakan fasilitas akibat bencana sebanyak 2.011 unit terdiri dari 1.119 fasilitas pendidikan, 681 fasilitas peribadatan dan 211 fasilitas kesehatan.

5. Kerusakan kantor akibat bencana sebanyak 270 unit dan jembatan sebanyak 437 unit.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7492 seconds (0.1#10.140)